Hazal melihat TV berita tentangnya
Sejak kejadian penembakan, hampir seluruh media Turki memberitakan mengenai Hazal karena ia adalah satu-satunya saksi kunci pembuhunan. Di rumah, Hazal melihat tv dan muncul berita mengenai dia. Cihan langsung mematikan tv agar Hazal tidak trauma. Cihan kemudian duduk dan mengelus rambut Hazal.
Hazal ditenangkan Cihan
Cansu juga mencoba menghibur Hazal agar tidak takut, tetapi respon Hazal sebaliknya. Bahkan Hazal mengatakan sesuatu yang menyinggung Cansu. Ia (Hazal) ia mengatakan bahwa dirinya punya ayah yang akan selalu melindungi jadi kenapa dia harus takut?? Emang nih Hazal, udah mau mati juga kemarin... sekarang masih aja sok sok-an
Cansu mencoba mengibur Hazal namun malah Hazal sewot
Karena kejadian ini Gulseren merasa agak khawatir dengan keselamatan Hazal. Cihan kemudian berkata ke Gulseren bahwa mereka butuh perlindungan polisi, paling tidak sampai pembunuhnya tertangkap.
Sementara Keriman melihat berita dari tv di penjara. Lalu ia koar-kora soal Hazal dan dia menceritakan pada semua teman selnya bahwa keponakannya itu tertukar. Semua tidak percaya dengan cerita Keriman. Keriman pun berebut remot tv dengan kepala geng di sel itu. Gilaks berani juga ya
Keriman ini, mau nantang kepala geng penjara. Ya emang dasar Keriman...
Saat Keriman di penjara... bagus ya penjara di Turki
Lali Dilara ke rumah Gulseren, dia datang bersama Candan, mereka ingin menjemput Hazal dan Cansu. Dilara berkata pada Gulseren bahwa Gulseren memang yang telah membesarkan Hazal, jadi dia akan belajar untuk meminta izin sebelum membawanya pergi. Dilara berkata pada Cihan dia akan mengambil anak-anak dan Cihan boleh berbuat sesuka hatinya dengan Gulseren. Kemudian Yildirim datang dan bergabung dengan mereka. Tak lama, Cihan memutuskan agar Hazal tetap bersama Gulseren, mereka akan sembunyi di sebuah hotel dengan dijaga polisi. Sementara itu, untuk beberapa hari Cansu akan bersama Dilara.
Candan
Cansu “terpaksa” pergi dengan Dilara demi kebaikan semuanya. Sementara Gulseren dan Hazal ditempatkan Cihan dan Yildirim di suatu hotel dengan banyak pengawalan polisi. Saat di mobil Gulseren pun ngedumel bahwa sebenarnya tak perlu ke hotel segala, ia merasa mampu melindungi Hazal tanpa bantuan Cihan. Namun semua sudah diputuskan, Hazal akan diamankan dengan penjagaan polisi.
Gulseren bersama Hazal dan Cansu ikut Dilara
Di sisi lain Cansu berbicara dengan Dilara. Ia mengatakan bisa saja Cansu ada di posisi Hazal, karena cowok itu yang tertembak itu (Yigiz) awalnya berencana berencana mengajak Cansu keluar. Tetapi malah kemudian Yigiz pergi dengan Hazal. Dilara yang pernah mengalami masa muda pun mendengarkan Cansu, ia paham yang dimaksud Cansu.
Di rumah Cansu penjagaan juga diperketat untuk menjaga hal yang tidak-tidak. Sesampainya di rumah Cansung langsung disambut oleh kak Ozan. Mereka pun berpelukan karena kangen.
Cansu disambut Ozan
Sementara di hotel, Hazal pun diminta membantu polisi untuk mengetahui wajah yang sudah membunuh Semit dan Yigiz. Cihan, Gulseren, dan Yildirim ikut menemani Hazal.
Hazal diungsikan di hotel
Di hotel beberapa polisi menanyai Hazal soal wajah pelaku penembakan