1/17/2016

Sinopsis Drama Birth of Beauty Episode 13 Part 1


Tae Hee menunggu di restoran dengan kue dan juga cincin yang sudah ia persiapkan, lalu menelp Sa Ra karena ia sudah menunggu dan memintanya untuk cepat datang.

Sa Ra yang berjalan di parkiran memberitahu ia akan sampai, lalu setelah menutup telp ia terbatuk. Dalam pikirannya alergi kacangnya mulai datang.

Kang Joon melihat Sa Ra yang berjalan ke arah mobil langsung menepuk pundaknya, dengan mata pembunuh berdarah dinginnya. Sa Ra ketakutan melihat Kang Joon yang ada di depannya. 

"Sa Geum Ran masih hidup? katakan padaku" teriak Kang Joon 

Sa Ra terdiam, nafasnya terasa sesak. Kang Joon berteriak menyuruhnya untuk menjawabnya. Sa Ra menanyakan kenapa Kang Joon menanyakan padanya karena ia tak tahu. Kang Joon memegang pundaknya dan mengatakan kalau Chae Yoon bertanya padanya tentang alergi kacang. 

"apa terjadi sesuatu selama shooting?" tanya Kang Joon dengan mata sinis 

"tanyakan sendiri pada Gyo Chae YOon" jawab Sa Ra 

Kang Joon menguncang-guncangan tubuh Sa Ra menanyakan apakah Geum Ran masih hidup dan berteriak supaya Sa Ra menjawab dan mengatakan padanya.

Sa Ra terlihat melemah setelah mendengar teriakan Kang Joon. Dan ia pun pingsan, Kang Joon panik melihat sekeliling takut ada orang yang melihatnya. Ia menahan Sa Ra dan terlihat kebinggungan. 




Tae Hee masih menunggu Sa Ra di restoran, lalu mencoba nelp Sa Ra tapi ponselnya tak aktif. Ia semakin binggung karena ponsel Sa Ra mati padahal tadi Sa Ra bilang sedang menuju ke restoran. Tae Hee melihat ipadnya, terlihat tanda merah yang tidak menuju ke restoran, ia pikir Sa Ra itu kesasar. 

Akhirnya Tae Hee menelp Ketua Choi untuk ikut dengannya sekarang. 



Di sebuah hotel, Kang Joon menidurkan Sa Ra di bangku. 

Tanpa rasa simpatinya,Kang Joon mengoyangkan tubuh Sa Ra menyuruhnya untuk bangun dan berbicara padanya.Sa Ra tetap saja terdiam dan tak sadarkan diri. 

Kang Joon kesal sendiri karena Sa Ra belum juga sadar, lalu ia teringat dengan Chae Yoon yang memarahinya tentang Geum Ran yang alergi makan kacang.Ia juga teringat Sa Ra yang makan yang ada campuran kacangnya,  dipikirannya ia menduga-duga Sa Ra itu terkena alergi kacang. 

"Sara... siapa kau sebenarnya?" tanya Kang Joon dalam hati 

Lalu mencari dompet dalam tas Sa Ra melihat kartu identitasnya bernama Kim Duk Soon 


Ji Hoon melihat Chae Yoon  yang pulang lebih cepat dari biasanya, Chae Yoon memberitahu itu karena pekerjaanya cepat selesai dan ia mampir untuk minum kopi. 

"jika pekerjaanmu cepat selesai, kau seharusnya mengunjungi mertuamu" tegur Ji Hoon 

"aku tidak memiliki kepentingan disana" ucap Chae Yoon sinis 

Ji Hoon pikir adiknya itu tidak mau berusaja untuk bersikap baik pada mertuanya, Chae Yoon mengatakan dalam hal ini bukan ia masalahnya tapi Kang Joon. Lalu mengadu pada Ji Hoon kalau Kang Joon sedang jatuh cinta dengan Sa Ra dan sekarang sedang sibuk mengurusinya. 



Kang Joon memberitahu kalau Sa Ra pingsan, lalu ia menanyakan Chae Yoon apakah itu karena alergi kacangnya dan berhubungan dengan Geum Ran. Ia mengancam Chae Yoon untuk memberitahunya sebelum dirinya marah. 

Chae Yoon kaget mengetahui Sa Ra pingsan, ia teringat saat Sa Ra mencoba makannya sendiri. Ji Hoo menguping mendengar nama Sa Ra yang disebut oleh Chae Yoon.

Dengan senyuman liciknya, ia berpura-pura sedih memberitahu kalau Kang Joon sedang ada di hotel bersama Sa Ra. Ji Hoon terlihat marah karena Kang Joon itu 
berselingkuh. 

"Oppa juga menjadi saksinya perselingkuhan Sara dan Lee Kang Joon" gumam Chae Yoon dalam hati. 




Tae Hee menyetir mobil sementara Ketua Choi memberikan arah untuk belok kanan dan mereka bisa menemukan Sa Ra. Ketua Choi terlihat binggung Sa Ra ada di Hotel Lyle. Tae Hee juga tak kalah kaget Sa Ra ada di hotel. Mobilnya terus melaju ke tempat Sa Ra berada. 

*** 

Hotel Lyle. 

Tae Hee berjalan ke meja reseptionist memperlihatkan foto Sa Ra menanyakan apakah wanita yang datang ke hotel itu. Reseptionist meminta untuk menyebutkan namanya. Ji Hoon datang, meminta untuk disambungkan pada Kang Joon di kamar 1801. 

Keduanya langsung kaget karena ada di tempat yang sama, Tae Hee juga tak percaya Kang Joon juga ada didalam hotel. 

Ji Hoon juga binggung kenapa Tae Hee ada di hotel yang sama.Receptionist memberikan telp pada Ji Hoon 

Sementara Tae Hee teringat nomor kamar 1801, ia berlari dari meja reseptionist. Ji Hoon memanggil kakak angkatnya dengan wajah binggung. 



Kang Joon membukan pintu dan Tae Hee langsung masuk ke dalam kamar, Kang Joon dengan wajah liciknya mengatakan kalau ia tak pernah menghubunginya. Melihat Sa Ra yang tak sadarkan diri, Tae Hee langsung mencengkram baju Kang Joon. 

"apa yg kau lakukan terhadap Sara?" ucap Tae Hee penuh amarah. 

"apa yang sedang kau bayangkan? Sara dan aku sedang berkencan" ejek Kang Joon dengan senyuman liciknya

Tae Hee berteriak supaya Kang Joon menutup mulutnya, tiba-tiba Sa Ra terbatuk-batuk, Tae Hee dengan wajah paniknya ia mencoba membangunkan Sa Ra tapi tetap belum sadar. Kang Joon memegang pundak Tae Hee untuk pergi karena ia masih ada yang perlu mereka bicarakan. 

Tae Hee berdiri lalu memberika pukulan pada wajah Kang Joon, ia mengakui dirinya sudah berusaha sekuat mungkin. Kang Joon tersenyum melihat darah yang keluar dari bibirnya, lalu tertawa karena Tae Hee terlihat cemburu. 

"kau pastimerasa cemburu, Sara mencintai ku, kau yg kedua" ucap Kang Joon dengan nada mengejek. 

Tae Hee tak bisa menahan amarahnya lagi memberikan pukulannya lagi dan mengumpat Kang Joon itu mau mati. Ji Hoon baru masuk ke dalam kamar. Ia mencoba menahan Tae Hee untuk tidak memukul Kang Joon. 

Kang Joon tersenyum licik, Tae Hee melepaskan tangannya lalu membawa Sa Ra keluar dari ruangan. Ji Hoon mengikuti Tae Hee. 



Tae Hee memasukan Sa Ra ke dalam mobil, Ji Hoon mengajak kakaknya itu untuk berbicara. 

"kudengar wanita itu... mengacaukan pernikahan Chae Yoon, Tadi memang tidak cukup bukti untuk menuduhnya melakukan perzinahan tapi..kenapa kau berpihak padanya?" ucap Ji Hoon kesal 

"aku mencintainya dan aku akan berpura-pura  tidak mendengar ucapanmu jadi mulai sekarang jaga ucapan mu" tegas Tae Hee Lalu masuk ke dalam mobil dan pergi. 


hae Yoon kaget karena Tae Hee datang juga ke hotel. Ji Hoon sudah tahu wanita yang di cintai Tae Hee adalah Sa Ra. 

Tubuhnya terlihat lemas dan menjatuhkan disofa, ia tak heran kenapa Tae Hee bisa suka dengan wanita itu. Chae Yoon ikut duduk dengan wajah liciknya

"bagaimana kau tahu kalau Tae Hee mencintainya dan dari siapa kau  mendengarnya??" tanya Chae Yoon 

"Aku tahu dari Tae Hee sendiri" jawab Ji Hoon 

Chae Yoon meminta Ji Hoon untuk menghentikannya, terutama untuk sekarang. Ji Hoon terlihat binggung maksud perkataan adiknya, Chae YOon memberitahu Tae Hee 
adalah pewarus dari winner grup. Ji Hoon tak kalah kaget Tae Hee adalah pewaris Winner grup. 

"bagaimana mungkin Tae Hee Oppa,bersama wanita seperti Sara?" ucap Chae Yoon kesal. 



Dengan wajah pucat, Sa Ra duduk di kamarnya. Tae Hee memarahi Sa Ra yang pergi ke hotel dan ikut dengan si brengsek Kang Joon. Ditambah lagi ponselnya juga mati. 

"kau sengaja mematikannya agar aku tidak bisa menghubungi mu. apa kau bertemu dgn Lee Kang Joon sendirian karena kau ingin mengatasi masalah ini?" ucap Tae Hee menuduh 

Sa Ra masih terlihat lemah, Tae Hee mengingatkan Sa Ra akan lelah kalau berhubungan dengan Kang Joon. Sa Ra memberitahu kalau ia tidak mengikuti dan berurusan dengan Kang Joon. Sa Ra menceritakan Kang Joon yang tiba-tiba muncul di pakiran. 

"karena Lee Kang Joon, kau mengalami hal yg rumit dan aku terlambat, ini bukan pertama kalinya dan dia selalu saja seperti ini" teriak Tae Hee kesal

"mari kita bicara saja nanti" ucap Sa Ra yang terlihat masih lemah. 

Tae Hee tak suka dengan ucapan Sa Ra, ia merasa Sa Ra itu tak boleh ikut campur pada Kang Joon, menurutnya ada dinding yang tinggi untuk sepasang suami istri yang menikah dengan resmi. 

"bagaimana mungkin  kau membandingkannya?" ucap Sa Ra melemah 

"aku tidak mungkin tidak membandingkannya karena kau memilih Lee Kang Joon sebagai suami mu alasan kenapa kau membencinya adalah karena kau benar-benar mencintainya." 

"Perasaan mu kepadaku tidak sebesar itu dan aku selalu menjadi yg kedua, tidak peduli betapa aku sangat mengkhawatirkan mu dia selalu menjadi yg pertama, baik karena cinta atau benci.

"aku tahu ini tidak masuk akal dan perasaan cemburu yang sangat mengejutkan dan  aku juga tahu tidak akan ada penyelesaiannya tapi aku marah pada diriku karena tak sebanding dengannya"

"sekarang...aku membencimu lebih dari Lee Kang Joon." Tae Hee mengeluarkan semua unek-uneknya pada Sa Ra. 

Sa Ra menyuruh Tae Hee untuk pergi , Tae Hee akan pergi dengan wajah kesalya ia mengakui menyesali dengan semua rencana yang ia buat pada hari ini 


Saat sampai dirumah, Ibu Kang Joon kasihan melihat wajah anaknya yang luka. Jin Young menduga Kang Joon berkelahi dan di pukuli. Min Young melihat luka di wajah kakaknya pasti sangat sakit sekali. Kang Joon memilih untuk masuk saja ke kamarnya diatas. 

"keluarga kita sedang tertimpa kemalangan setelah anak menantu yg salah masuk kedalam keluarga kita. tapi....kenapa Chae Yoon tidak pulang kerumah?" keluh ibu Kang Joon 

Chae Yoon masuk ke dalam rumah dan berlalu begitu saja, Ibu Kang Joon langsung berteriak Karena Chae Yoon merasa rumah yang didatanginya itu seperti sebuah asrama. 

"ini adalah rumah mertua mu" tegas Ibu Kang Joon 

"nanti saja kita bicara aku harus berbicara dengan Kang Joon." jelas Chae Yoon lalu berlari ke kamarnya

Ibu Kang Joon tak percaya melihat sikap Chae Yoon yang tak sopan pada ibu mertuanya, dia tak percaya dengan sikap Chae Yoon dan merasa kalau Ia sedang dihukum karena menendang Geum Ran. 

Jin Young melihat keduanya yang masuk kekamar merasa ada sesuatu yang mencurigakan dengan keduanya, lalu mengajak adiknya untuk menguping pembicaraan. Min Young setuju untuk menguping. 


"apa kau berkelahi dengan Tae Hee?" tanya Chae Yoon yang baru masuk ke dalam kamarnya. 

Kang Joon sedang mencari-cari sesuatu di laci, CHae Yoon binggung melihat Kang Joon dan menanyakan apa yang sedang di lakukan. 

"Sa Geum Ran... alergi kacang...jadi aku harus memastikannya" ucap Kang Joon 

Dia harus memastikan sendiri kalau Geum Ran memang masih hidup. Di depan pintu Min Young dan Jin Young kaget mendengar Geum Ran yang masih hidup. 


Ibu Kang Joon kaget mendengar kemungkinan Geum Ran itu masih hidup, ia tak percaya karena Geum Ran itu sudah mati. Min Young mendengar sendiri dari Kang Joon yang akan mencari tahu. 

Ji Young ingat saat itu Chae Yoon yang mengkonfirmasikan juga pada pada mereka tentang Geum Ran alergi dengan kacang. 

Ia pikir-pikir apa sebenarnya yang terjadi dan menduga-duga kalau Geum Ran itu masih hidup. Terdengar suara Ayah mereka yang mendengar Geum Ran masih hidup. Ketiganya langsung panik tak berani melihat ke arah ayahnya. 

Ketua Choi merapihkan semua dekorasi yang sudah di buat Tae Hee untuk melamar Sa Ra 

"itu adalah lamaran pertamamu tapi kau tidak bisa menunjukkan semua itu kepadanya" ungkap ketua Choi sedih. 

Tae Hee yang terlihat kesal dan tak ingin membicarakan Cinta atau ahjumma. Ketua Choi mengerti dan menyarankan untuk melupakan semuanya karena Tae Hee bisa melakukan pada hari yang lain. Dia sangat yakin Te Hee akan melamarna kembali. Tae Hee menyuruh untuk membuat semua.Ketua Choi menyuruh membuang semua. 

Ketua Choi mengerti dan akan membuangnya, Tae Hee memanggilnya kembali lalu membuang juga dasinya. Ketua Choi tersenyum karena ia juga akan membuang Dasi milik bosnya juga. 


Sa Ra sedang ada di dalam kamar, dadanya terasa sesak. Ia mengingat perkataan Tae Hee yang sekarang membencinya lebih dari pada Kang Joon. 

Tangannya mencoba meraih gelas tapi sepertinya matanya terlihat kabur. Lalu ia tak sanggup memegang gelasnya lalu ia kembali pingsan. 

*** 

Pagi hari 

Tae Hee  melihat meja yang koson tanpa ada sarapan. Sambil melirik kesal ke arah kamar Sa Ra, ia tak akan memohon.  

"ini hari kerja pertama ku sebagai  CEO Winner Food yang resmi dan  aku akan berangkat sendiri di hari yang penting seperti ini" keluhnya 

Matanya melihat ke arah pintu kamar Sa Ra dengan kesal, lalu memilih untuk pergi dari rumah. 




Lembaran kertas bertuliskan "sudah lama tak berjumpa, sayang.selamat atas pernikahan mu" Anak buah Kang Joon melihat itu surat dari tulisan tangan, 

"Sa Geum Ran menulisnya dia hilang pada saat surat itu datang." jelas Kang Joon 

Ia menyuruh anak buahnya untuk memeriksa Sidik jari pada surat itu dari kartu identitas milik Geum Ran lalu memberikan buku diary Geum Ran, untuk menganalisi apakah benar Geum Ran yang menulisnya. 

"Sa Geum Ran...aku akan mencari tahu jika kau masih hidup dan aku akan memastikannya" gumam Kang Joon.

Chae Yoon masuk ketika anak buah Kang Joon keluar, lalu menanyakan apa yang akan dilakukan Kang Joon apabila tulisan itu benar-benar Geum  Ran yang menulisnya. 

"apa yang akan kau lakukan jika dia masih hidup?" tanya Chae Yoon 

"wanita itu...harus kembali mati" jawab Kang Joon dengan mata penuh dendam

Chae Yoon tersenyum sinis, dalam hatinya berbicara kalau ia tak perlu menghentikan niat Kang Joon karena ia sudah lama menanti dan ia sangat beruntung.



Tae Hee masuk ke dalam gedung meminta Ketua Choi untuk membawa data dewan dari Winner Food dan skala, laporan keuangan tahunan,situasi lembaga interior,serta prospek keuangan untuk tahun depan. 

"Satu lagi, berkas tentang kebangkrutan Han Min Hyuk, seberapa jauh itu sudah berlangsung?" tanya Tae Hee 

"dia sedang menunggu ajudikasi (Hasil sidang) kebangkrutan lalu serikat kerja sedang mogok dan tidak ada CEOdan para pekerja sedang mencari pekerjaan lainnya dengan kata lain, terjadisebuah kekacauan" jelas Ketua Choi 

Lalu Tae Hee menanyakan ruang kerjanya, Ketua Choi memberitahu ada di lantai 9 tapi agak sedikit.... belum sempat melanjutkan ucapannya, Kang Joon dan Min Hyuk berdiri tak jauh dari Tae Hee. Dua musuh Tae Hee terlihat sinis melihat CEO baru di Winner Grup. 



"Wow, Kalian orang pertama yang aku jumpai  dihari pertama aku bekerja..." sapa Tae Hee dengan nada mengejek. 

Ta Hee merasa hubungan mereka memang tak biasa, Min Hyuk memberitahu perusahan akan berakhir saat surat kebangkurtan di keluarkan oleh pengadilan. Jadi tak ada yang mungkin bisa di lakukan Tae Hee dalam waktu satu bulan. Tae Hee merasa jawabannya itu kalau ia mau berpikir. 

"apa nenek baik baik saja? katakan padanya kalau aku akan mengunjunginya segera." ucap Tae Hee terlihat santai 

Lalu ia memberitahu ruang kerjanya ada di lantai 9 dan memberi salam dengan panggilan Direktur Han. 

"aku masih menjadi CEO dari perusahaan kecil ini kau seorang Direktur, posisiku lebih tinggi jadi berbicara dengan santai" jelas Tae Hee dan pergi 

 ***



Min Hyuk menanyakn serikat buruh pada Winner Food, Kang Joon mengatakan kalau lingkungan di Winner Food sangat kuat. Min Hyuk memerintahkan supaya  ia bisa bertemu dengan ketua serikat kerja karena ia ingin orang-orang itu ada disisinya. 




Tae Hee masuk ke dalam ruang kerjanya melihat tumpukan kardus yang ada diruangannya, ia heran dengan tumpukan kardus di dalam ruangan. 

"ini sisa dari makanan siap saji dari Winner Food.karena tidak ada seorang pun yang membelinya dan tidak ada tempat untuk membuangnya, mereka menyimpannya disini ini memang ruang kerja CEO tapi sekarang..menjadi sebuah gudang" jelas Ketua Choi 


"apa mereka ingin aku bekerja disini?" ungkap Tae Hee tak percaya



Ketua Choi mempersilahkan Tae Hee untuk duduk dengan membersihkan kardus yang sudah menumpuk debu. Tae Hee terbatuk-batuk dan menyuruh Ketua Choi untuk mengambil air.



Chae Yoon masuk ke dalam dan tak menyangka ruang kerja Tae Hee seperti gudang dan berdebu. Tae Hee dengan bercanda menyuruh Chae Yoon masuk ke dalam  ruangannya. Chae Yoon pun tertawa melihat Tae Hee yang bercanda padanya.



***



Beberapa menit kemudian, Tae Hee memberikan ponsel pada Chae Yoon supaya bisa diberikan pada nenek. 

"katakan pada nenek untuk menghubungi ku dengan ponsel ini" pinta Tae Hee 

"karena catatan kesehatannya, dia harus mengurangi  kegiatannya dari awal aku pastikan kau bertemu sebentar dengan nya" ungkap Chae Yoon 

Tae Hee juga meminta Chae Yoon untuk memberitahu dirinya sangat berkerja keras dan akan menemuinya segera. Chae Yoon menceritakan Madam Park sangat menyukainya sebagai adik perempuannya, dan juga neneknya sudah menganggapnya seperti keluarga. 


Rumah Madam Park 

Ji Sook melihat Chae Yoon datang lagi, dari wajahnya ia tak terlihat senang. Chae Yoon menebarkan senyum pura-puranya memberitahu nenek hanya mau makan kalau dengannya. 

Lalu ia memberikan hadiah anting pada Ji Sook, dengan sedikit menjilat memberitahu kalau anting yang ia beli cocok dengannya. Dengan tersenyum ia menyuruh Chae Yoon masuk. 

*** 

Madam Park memegang tangan Chae Yoon mengucapkan selamat datang dan memujinya semakin cantik. 
Chae Yoon memceritakan hari ini adalah hari pertama Tae Hee berkerja di Winner Food,  walaupun ruangan kerjanya penuh dengan debu, tapi Tae Hee tetap bersemangat. 

" itu tidak mudah bekerja di Winner Food, karena sudah tidak aktif dalam beberapa tahun" ucap nenek 

"dia memang memilih tempat yg sulit menjadi tujuannya tapi itulah Tae Hee." ungkap Chae Yoon

Ia mengeluarkan bubur untuk neneknya dan memberitahu kalau ia yang membuatnya, Madam Park tersenyum karena sekarang ada yang memperhatikannya. 

Dengan wajah dibuat sedih, Chae Yoon ingin mmemberitahu sesuatu yang berhubungan dengan Tae Hee. Nenek terlihat penasaran apa yang ingin diceritakan Chae Yoon. 

"Tae Hee sedang berkencan dengan seorang wanita tapi wanita itu...bermasalah"ucap Chae Yoon menghasut. 

"apa itu Sara?" kata nenek 

Chae Yoon agak kaget karena nenek mengenalnya, ia yakin nenek sudah bisa menebak hal itu. Dengan berpura-pura sedihIa ingin membahas tentang Sa Ra karena ia merasa sedang bergosip. Nenek Meminta Chae Yoon menceritakan padanya. 

"Tae Hee mencintai Sa Ra tapi sebenarnya...Sara...berkencan dengan laki laki lain. dibelakang Tae Hee Oppa" cerita Chae Yoon yang mencoba menghasut nenek untuk membenci Sa Ra. Madam Park terlihat kaget. 

Dengan gantungan baju, Ketua Choi menunjukan grafik pendapatan cabang pertama winner Food 500ribu dollar dan cabang kedua 300rb dollar dan cabang yang keempat 800rb dollar. 

"Mereka semua telah kehilanganan pendapatan sudah 3 tahun berturut turut karena dampak negatif yang  menyebar, dan mereka menyatakan kebangkrutan" jelas Ketua Choi lalu pergi. 

Sementara Tae Hee menatap ponselnya, dengan wajah gelisah. 

"Ahjumma itu dia tidak membuatkan ku sarapan dan tidak juga menelpon ku?... Oke... lupakan sarapan seharusnya dia ada di Statiun TV tapi dia tidak menelpon juga. apa aku sudah gila?" gumam Tae Hee sambil melamun. 

Ketua Choi datang membawa produk baru dari Winner food tahu lalu yaitu Sop ayam instan. Tae Hee melamun dan bergumam kembali, Ia memang sedang membenci Sa Ra tapi juga merindukan dan mengabaikan begitu saja dan mengumpat dirinya sudah gila. 

"Dasar pasta kacang." umpat Tae Hee yang keluar dari mulutnya 

"itu bukan pasta kacang, itu Sup Ayam, CEO." ucap Ketua Choi 

Tae Hee tiba-tiba menyarankan mereka untuk pergi keruang ganti dan melihat para selebriti. Ketua Choi binggung karena sebelumnya Tae Hee tak peduli dengan selebriti, lalu ia mengerti kalau dia itu sudah waktunya untuk datang ke stasiun TV. 

"siapa yg sedang kau bicarakan? tidak seperti itu!!!" ucap Tae Hee menyangkal lalu mencoba makan produk sup ayam Winner Food. 

Tae Hee langsung melepehkan makanannya karena rasanya tidak enak dan memrusak selera makannya jadi tidak baik. Lalu ia akan keluar cari angin. Ketua Choi mengerti dengan nada mengoda menyarankan Tae Hee pergi mencari angin di ruang ganti. Tae Hee tertawa dan memuji pemikiran ketua Choi cepat sekali. 




Tae Hee mengintip dari depan pintu ruang ganti sambil menunggging, Ketua Choi yang malu mencoba membuka jasnya menutupi bokong Tae Hee. Tapi setelah ditutup Tae Hee memiih untuk masuk, 

diruang ganti kosong. PD menyapa Tae Hee yang masuk keruang ganti, Tae Hee menayakan Sa Ra karena seharusnya ia latihan hari ini. 

"aku sudah menelponnya dan mau mengatakan kalau "winning show" akan mengudara tapi telponnya mati apa terjadi sesuatu ?" tanya PD 

Keduanya mencoba tertawa, lalu PD melihat Tv yang menayangkan acara Birth of chef. Menurutnya Sa Ra itu memang dibutuhkan untuk program TV. 

Karena penampilannya sangat indah dimata. Lalu ia sadar tak ada orang di ruang ganti lalu keluar. 




Tae Hee menonton acara birth of chef yang menyorot Sa Ra saat ikut kompetisi. 

Ia berpikir Sa Ra sedang kesal tapi menurutnya Sa Ra bukan orang yang suka membolos saat ada pekerjaan. Mata melirik ke TV saat Chae Yoon menanyakan apakah Sa Ra menyukai kacang, lalu Sa Ra menjawab suka dan memakan daging yang diberi saus dengan berbahan dasar kacang. 

Wajah Tae Hee langsung panik karena Sa Ra mengunyah perlahan makanan yang sudah dibuat. Ia langsung berlari keluar, Ketua Choi yang sedang asik Selfie sampai binggung melihat Tae Hee yang berlari keluar dari dari ruang ganti dengan binggung. 

"Ahjumma bodoh itu seharusnya dia tahu, kalau ia memiliki alergi kacang tapi ia tetap makanannya dan efeknya dia bisa mati" guman Tae Hee sambil berlari. 

*** 

Sampai di rumah, Tae Hee berteriak memanggil Sa Ra. Sementara Sa Ra sudah bersandar di bawah tangga dengan wajah yang sangat pucat. Tae Hee datang langsung memeluk Sa Ra dan terlihat sangat menyesal karena ia sudah marah-marah pada Sa Ra padahal ia saat itu sedang sakit. 



Ji Hoon menolong Sa Ra dan diberi infus, Tae Hee memegang tangan Sa Ra dengan wajah khawatir menanyakan keadaan pacarnya itu. 

"aku telah menyuntiknya  untuk menstabilakan alerginya, seharusnya tidak bertambah parah"jelas Ji Hoon

Ia merasa Sa Ra mengalami kejang dan pingsan, seharusnya ia menerima pengobatan secepatnya bukan terlambat seperti sekarang dan karena alergi itu Sa Ra akan sulit bergerak dan berjalan maka ia perlu istirahat. Tae Hee menatap Sa Ra yang tertidur di sofa. 

Ji Hoon yang akan pergi menasehati Tae Hee kalau keadaan ini tak akan mudah dan ia mengatakan semuanya karena mereka adalah keluarga. 

"Sara bukanlah orang yang tepat, kau telah merasa kesepian dan mengalami waktu yang sulit.kehidupanmu sangat berat, pilihlah wanita yang bisa membuatku bahagia bukan orang yang membuat kehidupanmu jadi susah dan lebih rumit" saran Ji Hoon 

Tae Hee tak banyak komentar, memilih melihat wajah Sa Ra yang terlihat pucat dan mengelus rambutnya. 



Ji Hoon baru kembali ke ruang prakteknya, Chae Yoon yang sudah menunggu menanyakan keadan Tae Hee dan Sa Ra. 

Ia menanyaan apakah merka baik-baik saja setelah tahu Sa Ra pergi dengan Kang Joon. Ji Hoon menceritakan Tae Hee terlihat sangat menyesal karena tidak tahu Sa Ra pingsan karena alergi kacang. 

"dia merasa sedih karena kesalahpahamannya, jadi tidak heran... kalau dia akan melamarnya karena dia mencintainya" jelas Ji Hoo 

" Apa melamar??? Tae Hee Oppa?" ucap Chae Yoon melonggo kaget. 



Sa Ra membuka matanya, Tae Hee menanyakan Sa Ra yang sudah sadar lalau menanyakan apakah ia tahu siapa dirinya. Sa Ra mengangguk, matanya melihat ada obat diatas meja, ia menanyakan apakah ada dokter yang datang. Tae Hee membenarkan. 

"kau telah disuntik anti alergi, bagaimana keadaan mu?" tanya Tae Hee 

"aku merasa baikkan, jadi aku harus bangun karena banyak yang harus aku lakukan" ucap Sa Ra yang berusaha bangun

Tae Hee menidurkan Sa Ra dan menyuruhnya untuk istirahat karena badannya butuh waktu untuk mengendur-ngendurkan otot-ototnya. Sa Ra mengatakan ia baik-baik saja, besok adalah putaran kedua kompetisi jadi ia harus membersihkan rumah yang berantakan setelah itu pergi ke restoran. 

Sa Ra mencoba untuk duduk di sofa, Tae Hee pun membiarkannya. Tapi saat Sa Ra akan melangkah badannya jatuh karena kakinya sangat lemah. 

*** 

Tae Hee berlutut sambil mengangkat tangannya, ia meminta maaf karena seharusnya membawa Sa Ra kerumah sakit setelah dari hotel tapi karena rasa cemburu, ia memulai perkelahian dengan kang Joon  dan kakinya tak melemah itu karena pengobatan yang telat. 

Sa Ra benggong, Tae Hee mengakui kalau Sa Rabrus bisa berjalan membutuhkan waktu beberapa hari. 

"bagaimana dengan pekerjaan rumah dan restaurant? selain itu, aku tidak bisa melewatkan kompetisi memasak" ucap Sa Ra 

"aku akan melakukan semuanya. Karena aku yang harus disalahkan jadi aku akan membantu mu" jelas Tae Hee 

Sa Ra pikir tak mungkin karena Tae Hee harus berkerja di kantor dan banyak yang harus di lakukan Di God restaurant. Tae Hee menurunkan tanggannya dan menyangkalnya, dengan mengatakan restoran berjalan dengan baik dan sudah menguntungkan. dia merasa tak serakah dan sudah cukup semua. 

Ia juga akan membantu Sa Ra untuk tugasnya distasiun TV, Sa Ra masih terlihat benggong. Tae Hee hanya bisa menunduk karena rasa bersalahnya. 




Beberapa menit kemudian, Tae Hee memberikan surat Kontrak baru pada Sa Ra. Ia memberitahu kalau itu surat kontrak sementara dan ia sudah menulis ulang. 

"kau yg menjadi yang utama dan aku yg menjadi yg kedua, semuanya sama tapi yang utama telah diganti dengan yang kedua kontrak ini dimulai sekarang, sampai kau merasa lebih baik" jelas Tae Hee 

Di menegaskan kembali kalau Sa Ra yang utama dan ia adalah yang berukuran kecil seperti nano sekunder. Sa Ra tak percaya kalau Tae Hee akan  melakukan semua perintahnya dan hidup mati Tae Hee berdasarkan kemauanya. 

"aku akan melakukan apa saja yang kau lakukan sekarang ini bahkan untuk ikut kompetisi kau hanya boleh bicara dengan mulutmu,dan hanya menyuruh katakan padaku apa yang harus aku lakukan" ucap Tae Hee

Sa Ra tersenyum karena sekarang ia hanya perlu menyuruh-nyuruh saja dengan mulutnya. Tae Hee mengangguk. 




Tae Hee sudah menganti pakaian membawa ember dan kemoceng. Sementara Sa Ra duduk manis di sofa sambil membaca majalah. 

"Ahjumma....aku akan bersih bersih" sapa Tae Hee yang turun dari tangga. 

Sa Ra tersenyum, Tae Hee mulai mengelap semua rak supaya tak kena debu, Sa Ra menyuruh Tae Hee untuk membersihkan menyeluruh sampai ke pojok-pojok. 

Tae Hee membersihkan bantal sofa, Sa Ra menyuruh mengelap meja supaya bersih. Tae Hee menurutinya, Sa Ra tersenyum puas. Tapi Tae Hee terlihat menyesal membuat surat kontrak sementara untuk Sa Ra



Sepertinya Tae Hee memiliki rencana, dengan sengaja ia membersihkan bantal yang ada diatas sofa yang di duduki Sa Ra. Dan sa Ra sempat terbatuk, Tae Hee terus mencoba membersihkan semuanya, sampai ia tepat ada di depan wajah Sa Ra

Sa Ra sempat gugup karena Tae Hee tepat ada di depannya, Sa Ra ingin mencium Sa Ra dengan telunjuknya Sa Ra menahan menyuruh Tae Hee untuk masak. Dengan wajah tersenyum Tae Hee mengikuti perintah Sa Ra.