Dimulai ketika Ozkan pergi keluar rumah dan dia bertemu dengan tetangganya (temen Keriman yang suka ngrumpi). Tetangganya itu memberitahukan soal berita tentang Hazal. Ozkan terkejut dan dia mengecek berita itu di media online. Ozkan sangat khawatir kemudian dia pergi mencari Hazal.
Sementara Cansu ingin pergi, mulanya Dilara melarangnya kemudian Dilarapun menyerah dan meminta supir menyiapkan mobil. Ketika akan pergi datanglah Ozkan datang dia berbicara dengan pengawal di depan pintu dan menanyakan ingin bertemu Dilara, penjaga menyuruhnya pergi. Saat Cansu mengambil ponselnya yang ketinggalan. Dilara bertemu dengan Ozkan dan berbicara di depan rumah.
Cansu ngedrel ingin pergi
Ozkan bertemu Dilara di depan rumah
Ozkan berkata pada Dilara bahwa dia mengkhawatirkan Hazal. Dilara berkata pada Ozkan bagaimana bisa dia khwatir padahal dia telah tidak melihat Hazal bertahun-tahun. Dilara menyuruh Ozkan pergi tapi Ozkan tidak mau. Dilara berkata pada Ozkan bahwa dia tidak memberikan surat Ozkan kepada Cansu. Ozkan mengatakan pada Dilara bahwa Dilara tidak akan bisa menghalanginya untuk mendekati Cansu, Ozkan akan menghubungi Cansu lewat facebook atau lewat whatsapp.. Ternyata Cansu mendengarkan pembicaraan mereka dan membuatnya marah dengan Dilara.
Cansu melihat dan mendengar percakapan Dilara dan Ozkan
Tak lama para pengawal rumah Dilara pun mengusir Ozkan
Ozkan diusir oleh pengawal Dilara
Sementara di hotel Gulseren berbicara dengan Hazal. Hazal "kumat" sombongnya karena merasa sudah aman. Gulseren lalu mengapa Hazal tidak bisa menyenangkan orang lain, dan selalu bersikap manja dan tidak berlaku sopan. Hazal tidak menganggap Gulseren sebagai ibu, tapi dia memanggilnya untuk pertama kali setelah kejadian itu kalau.
Gulseren berbicara dengan Hazal
Hazal tak mengajui ibunya
Bahkan Hazal tidak menganggap Gulseren sebagai ibu. Hazal tidak mau mengakui bahwa dia merasa Gulseren adalah ibunya dia membuang muka saat Gulseren memangilnya. Emang dasar lo Hazal, tau gitu lo mampus mati aja di mobil kemarin... huh
