Ayaz, Emre, Burcu, Sibel dan Ilker sedang berkumpul dicafenya. Sibel membuatkan kopi untuk mereka. Ayaz marah kepada Emre karena tak menghalang perbuatannya sehingga kakek Oyku marah. Emre berkata mereka mabuk berat padahal dia sudah melarang tapi mereka tak memperdulikannya. Kemudian datang Ilker yang sedang mengompres kepalanya dengan batu es.
Ayaz pusing paska kejadian semalam
Ditangannya dia membawa jam tangan Sibel dan Burcu yang ada didalam kulkas. Dia bertanya kepada Sibel, Sibel berkata bukan dia yang memasukkannya. Dia bertanya kepada Burcu, Burcu berkata bukan dirinya juga, saat mereka bertengkar Ayaz mendapatkan ide. Dia akan menculik Oyku, dan dia memberitahukan rencananya kepada teman-temannya
Dipagi hari Oyku masih mengantuk tapi ada yang mengetuk pintu rumahnya. Ternyata Sibel dan Burcu, mereka langsung saja masuk dan duduk. Oyku sedikit heran dengan kedatangan mereka.
Diluar rumah ilyas membawakan mobil untuk Ayaz, mobil berwarna pink dengan hiasan bunga-bunga. Ditangga, Ilker memegang obat bius untuk membuat Oyku pingsan, tapi malah dia yang pingsan karena dia yang menciumnya..oalah.
Sedeng bener ni Ilker, tau obat bius malas dicium sendiri
Ilker malah pingsan
Burcu terus saja menari menghibur kakek dan nenek Oyku, meral dan cem sedang menyiapkan makanan. Sibel menyuruh Oyku berganti pakaian, tapi Oyku tidak mau.
Kemudian ilyas membunyikan bel pintu Oyku, kakeknya menyuruh bertanya siapa itu. Ilyas menjawab pengantar paket. Oykupun pergi membuka kan pintu, ilyas mengatakan bahwa Oyku harus ke depan. Kakeknya keluar, dan bertanya, dia melarang Oyku untuk pergi kedepan melihat paketnya, dia berdebat dengan ilyas, dia ingin ikut bersama Oyku melihat paketnya
Tiba-tiba dari dalam Sibel menjerit, dia kesakitan, kakeknya pun langsung masuk ke dalam, dia duduk disamping Sibel, Burcu memeluknya dari belakang, keadaan menjadi panik. Oyku juga ingin masuk kedalam, tapi ilyas menyuruhnya keluar. Oyku mengganti sendalnya.
Di bawah tangga Ayaz sudah menunggu, awalnya Oyku tidak ingin diculik, Ayaz menyuruhnya membuat pilihan, ikut dengannya atau tetap tinggal bersama kakek dan neneknya.
Oyku tidak bisa memilih, akhirnya Ayaz memaksa Oyku dengan menggendong Oyku. Oyku menjerit sehingga kakeknya mendengar, dan melihat dari jendela. Meral berkata kepada Sibel cara kalian sangat menyebalkan. Burcu mengatakan dia melakukan ini demi meral. Meral mengatakan seandainya mereka memberitahukan dari awal dia juga akan membantu. Ayaz dan Oykupun pergi dengan mobilnya.
Ayaz membawa Oyku ke mobil..berhasil
Mete menelpon Ayaz, dia mengajak Ayaz bertemu tapi Ayaz mengatakan dia tidak bisa dihubungi dalam waktu beberapa hari ini, karena dia menculik Oyku. Mete terdiam mendengarnya, Ayaz langsung mematikan telponnya.
Oyku berkata seharusnya Ayaz menculiknya di malam hari saja, dia diculik di siang hari dengan baju tidur, saat dia dilamar dia juga pake baju tidur, jangan-jangan pada saat menikah nanti dia juga akan memakai pakaian tidur
Apakah dia terkena sumpahan. Ayaz berkata ini bukan sumpahan sayang tapi ini takdir. Oyku mencium pipi Ayaz dan dia berdiri dimobil, mereka menikmati perjalanan mereka. Dan mereka sampailah ke hotel.
Akhirnya Oyku dan Ayaz sampai ke hotel
Dirumah meral, Ilker masih pingsan di kipas oleh cem. Kakek dan nenek Oyku lemah, darah kakeknya naik, meral menyuruh mengambil obat didapur.
Monica menelpon ke hp Oyku, cem yang berbicara, Monica ingin berbicara kepada Oyku, cem mengatakan bahwa Oyku diculik Ayaz. Monica tersenyum mendengarnya semoga saja mereka bahagia. Monicapun tak bisa menunggu Oyku, akhirnya dia yang mendesain sendiri pakaian tersebut.
Tiba-tiba Mehmet datang melihat Monica sedang sibuk menggambar desain baju. Mehmet membawakan roti kesukaan Monica, Monica berkata dia tidak lapar dan Mehmet lebih baik mencari perempuan lain untuk dijadikan bahan agar Onem cemburu, Mehmet meminta maaf, dia mengeluarkan roti dari bungkusnya dan memberikan kepada Monica, Monica tersenyum. Mehmet dan Monicapun menikmati roti mereka berdua.
Bulent datang ke butik Onem dengan membawa coklat kesukaan Onem. Dia mengajak Onem makan siang. Tapi Onem sedang sibuk menggambar desain baju. Dia meminta maaf karena membuat Bulent salah paham. Dia mengatakan mereka hanya teman, Bulentpun pergi mendengarnya