Sementara itu Raja Udai Singh yang terkejut karena Ajabde berhasil memenangkan kompetisi itu segera pergi dari sana dengan kesal dan menuju ke dalam istana, di teras istana Ratu Jaiwanta dan Ratu Bhatyani juga melihat kemenangan Ajabde, Ratu Jaiwanta segera berbisik pada suaminya yang saat itu melintas di sebelahnya “Kamu bisa lihat kan, Rana Ji ,,, kalau Ajabde benar benar seorang Rajput sejati !” Raja Udai Singh tidak suka dengan ucapan Ratu Jaiwanta dan segera berlalu dengan tatapan marah, Ratu Bhatyani yang mendukung Raja Udai Singh juga menatap sinis Ratu Jaiwanta sambil berbalik mengekor di belakang Raja Udai Singh
Sementara itu Jalal dan Bhairam Khan menemui Raja Yowat Lal di kerajaannya “Yang Mulai Raja Jalal adalah Raja yang benar benar pecinta damai dan dia juga sangat percaya pada persahabatan” ujar Bhairam Khan “Aku ingin ngobrol dengan kamu secara pribadi, Raja Yowat Lal” sela Jalal, Raja Yowat Lal yang saat itu sedang berkumpul dengan para menterinya kemudian menyuruh para menterinya untuk pergi meninggalkan mereka, para menteri Raja Yowat Lal segera berdiri dan berlalu dari sana
Di ruangan pribadi raja, Raja Udai Singh sedang ngobrol berdua dengan Ratu Jaiwanta “Rana Ji, sekarang kita harus mengirimkan surat ke Raja Mamrat Ji atau Ratu Hansa Bai tentang rencana pernikahan Pratap dan Ajabde, aku mengikuti semua instruksimu seperti yang kamu katakan dan Ajabde memenangkan kompetisi ini” Raja Udai Singh nampak tidak suka dengan ucapan istrinya itu “Bukankah kamu tahu kalau Pratap dan Phool menikah maka kerajaan Mewar dan kerajaan Marwar akan bersatu, lalu apa yang aku dapatkan kalau Pratap menikahi Ajabde ?” Ratu Jaiwanta tertegun “Aku tidak akan membiarkan semua ini terjadi, Rana Ji” tepat pada saat itu Ratu Bhatyani memasuki ruangan itu dan ikut bergabung dengan mereka, tak lama kemudian Pratap juga ikut memasuki ruangan itu “Chotti Ma, apakah kamu benar benar tahu tentang perasaanku karena biasanya seorang ibu tahu perasaan anaknya” Ratu Bhatyani tersenyum “Aku tidak tahu, pangeran ,,, tapi kamu adalah anakku yang selalu menunjukkan kehebatan, ibu telah memutuskan untuk memilih pengantin perempuan yang terbaik untukmu, pangeran” Pratap hanya terdiam menatap ibu tririnya itu “Rupanya kamu tidak bisa melihat kalau pangeran Pratap itu menyukai Ajabde dan Ajabde pun juga demikian” sela Ratu Jaiwanta kesal
Di kerajaan Raja Yowat Lal, Jalal memberikan permintaan pada Raja Yowat Lal “Ikutilah kesatuanku, Raja Yowat Lal, mari kita pergi jalan jalan ke teras” ujar Jalal setelah ngobrol cukup lama dengan Raja Yowat Lal, salah satu raja Rajput yang ingin di ajak bergabung oleh Jalal dalam kesatuannya
Sementara itu di kerajaan Mewar, di area pertandingan, nampak Ajabde menangis sambil menghampiri panggung dimana boneka besar itu berada dan duduk bersimpuh disana, Ajabde teringat pada ucapan Phool, kemudian Ajabde segera berdiri dan memasang kembali kepala boneka yang di jatuhkannya tadi pada tubuhnya sambil berkata “Kenapa ini terjadi padaku ? Aku hanya ingin melakukan sesuatu namun selalu terjadi sebaliknya” ujar Ajabde sedih BACA SELANJUTNYA || Mahaputra Episode 219
Sementara itu Jalal dan Bhairam Khan menemui Raja Yowat Lal di kerajaannya “Yang Mulai Raja Jalal adalah Raja yang benar benar pecinta damai dan dia juga sangat percaya pada persahabatan” ujar Bhairam Khan “Aku ingin ngobrol dengan kamu secara pribadi, Raja Yowat Lal” sela Jalal, Raja Yowat Lal yang saat itu sedang berkumpul dengan para menterinya kemudian menyuruh para menterinya untuk pergi meninggalkan mereka, para menteri Raja Yowat Lal segera berdiri dan berlalu dari sana
Di ruangan pribadi raja, Raja Udai Singh sedang ngobrol berdua dengan Ratu Jaiwanta “Rana Ji, sekarang kita harus mengirimkan surat ke Raja Mamrat Ji atau Ratu Hansa Bai tentang rencana pernikahan Pratap dan Ajabde, aku mengikuti semua instruksimu seperti yang kamu katakan dan Ajabde memenangkan kompetisi ini” Raja Udai Singh nampak tidak suka dengan ucapan istrinya itu “Bukankah kamu tahu kalau Pratap dan Phool menikah maka kerajaan Mewar dan kerajaan Marwar akan bersatu, lalu apa yang aku dapatkan kalau Pratap menikahi Ajabde ?” Ratu Jaiwanta tertegun “Aku tidak akan membiarkan semua ini terjadi, Rana Ji” tepat pada saat itu Ratu Bhatyani memasuki ruangan itu dan ikut bergabung dengan mereka, tak lama kemudian Pratap juga ikut memasuki ruangan itu “Chotti Ma, apakah kamu benar benar tahu tentang perasaanku karena biasanya seorang ibu tahu perasaan anaknya” Ratu Bhatyani tersenyum “Aku tidak tahu, pangeran ,,, tapi kamu adalah anakku yang selalu menunjukkan kehebatan, ibu telah memutuskan untuk memilih pengantin perempuan yang terbaik untukmu, pangeran” Pratap hanya terdiam menatap ibu tririnya itu “Rupanya kamu tidak bisa melihat kalau pangeran Pratap itu menyukai Ajabde dan Ajabde pun juga demikian” sela Ratu Jaiwanta kesal
Di kerajaan Raja Yowat Lal, Jalal memberikan permintaan pada Raja Yowat Lal “Ikutilah kesatuanku, Raja Yowat Lal, mari kita pergi jalan jalan ke teras” ujar Jalal setelah ngobrol cukup lama dengan Raja Yowat Lal, salah satu raja Rajput yang ingin di ajak bergabung oleh Jalal dalam kesatuannya
Sementara itu di kerajaan Mewar, di area pertandingan, nampak Ajabde menangis sambil menghampiri panggung dimana boneka besar itu berada dan duduk bersimpuh disana, Ajabde teringat pada ucapan Phool, kemudian Ajabde segera berdiri dan memasang kembali kepala boneka yang di jatuhkannya tadi pada tubuhnya sambil berkata “Kenapa ini terjadi padaku ? Aku hanya ingin melakukan sesuatu namun selalu terjadi sebaliknya” ujar Ajabde sedih BACA SELANJUTNYA || Mahaputra Episode 219