Pangeran Pratap tidak ingin lagi mendengar ucapan Ajabde & menyuruhnya untuk pergi. Kemudian Pangeran Pratap melanjutkan latihan pedangnya dgn penuh amarah. Namun latihan Pangeran Pratap terhenti ketika ia mendengar pernyataan Ajabde yg juga mencintai Pangeran Pratap, Pangeran Pratap meminta kepastian dari Ajabde. "aku mencintaimu ketika aku pertama kalinya melihatmu Pangeran." Bayangan pertemuan merekapun mulai bermunculan diantara keduanya. Kemudian Pangeran Pratap mengatakan, "sekarang aku tidak sedih lagi, karena kau juga mencintaiku." Namun kebahagiaan Pangeran Pratap sirna ketika Ajabde kembali meminta Pangeran Pratap menikahi Phool. "Menikahlah dgn phool untuk mewar pangeran." Pangeran Pratap membalas ucapan Ajabde, "aku tidak butuh bantuan marwar." Ajabde kemudian mencoba meyakinkan Pangeran Pratap, "kau harus melakukan ini untuk negara kita. Kau harus berkorban untuk ini." Ujar Ajabde pada Pangeran Pratap.
Pangeran Pratap mengatakan, "baiklah aku akan menerima pernikahan ini, tidak hanya aku melakukan pengorbanan ini, kau juga harus melakukan pengorbanan." Ucap Pangeran Pratap dgn mata yg berkaca-kaca, setelah itu Pangeran Pratap segera pergi meninggalkan tempat pelatihanya sambil mengusap air matanya. Ajabde juga menangis & mengusap air matanya.
Diruang makan, Raja Uday & ketiga Ratunya tampak ada ketegangan diantara mereka saat makan siang. Namun Phool berusaha memecahkan ketegangan itu dgn tingkah kecerewetanya. Saat itulah Ajabde datang untuk bergabung dgn mereka, & Raja Uday tampak tidak suka melihat kedatangan Ajabde. Raja Uday mengatakan, "Aku akan mencari Pangeran Pratap." Namun Ratu Bathiyani mencegahnya,"Tidak Perlu yg mulia, Pangeran Pratap pasti akan datang kemari. Benar saja, detik itu juga Pangeran Pratap datang & mengatakan, "aku ingin melakukan pernikahan itu". Raja Uday singh bertanya, "dgn siapa?" Pertama-tama Pangeran Pratap melirik kearah Ajabde lalu pandangannya beralih pada Phool hingga akhirnya Pangeran Pratap menjawab, "Phool Kanwar." Seluruh orang yg ada diruang makan tampak terkejut mendengar ucapan Pangeran Pratap. & Phool sangat senang Pangeran Pratap akhirnya mau menikah dgn dirinya.
Namun lain yg terjadi pada Ajabde, dimana matanya tampak berkaca-kaca menahan kesedihan atas pernyataan Pangeran Pratap barusan. Raja Uday merasa senang, akhirnya Pangeran Pratap menjatuhkan pilihanya pada Phool. Raja Uday Sing segera memeluk putranya dgn perasaan bahagia.
Dalam pelukan Raja uday singh tampak pandangan Pangeran Pratap tertuju kearah Ajabde, & Ajabde hanya tertunduk sambil melepaskan genggaman Phool dari lengannya.
Ratu Jaywanta terkejut melihat putranya. Raja Uday singh mengatakan, "kau selalu menghapus keteganganku, aku bangga padamu." Namun Ratu Jaywanta ingin meminta kepastian pada Pangeran Pratap, "apakah ini benar-benar keputusan akhirmu, Pangeran Pratap. Pangeran Pratap mengatakan, "ya, rani maa!!!!
Phool segera membawa Ajabde pergi kekamarnya. Sesampainya mereka dikamar, Phool berteriak kesenangan atas berita tersebut. Phool mengatakan, "aku orang yg sangat beruntung yg akan menikah dgn Pangeran Pratap. Aku sangat berutang padamu. Aku sangat senang dgnmu, Ajabde." Ajabde menjawab hanya sekenannya saja. Namun ekspresi wajah Phool berubah menjadi sendu ketika ia mengingat bagaiamana reaksi orang tuanya nanti "Ajabde, apa Reaksi ayah jika nantinya ia mendengar berita ini. Karena hubungan dia dgn mewar tidaklah baik." Ajabde kembali menenangkan sahabatnya itu, Ajabde mengatakan biarkan Raja Uday yg mengurus semuanya nanti.
Dikediaman Raja Uday, Raja Uday singh tampak tegang memikirkan bagaimana caranya ia mengabarkan hal ini kepada marwar. & Ratu Bathiyani datang menghampiri Raja Uday & mengatakan, "Rana Ji, mengapa kau begitu tegang? Seharusnya kau mendistribusikan permen itu."
Raja Uday singh mengatakan, "Aku akan memberitahu hubungan ini ke marwar. Kita dapat menggabungkan segala sesuatunya dgn marwar, mewar & mawar akan menjadi kuat." Ratu Bathiyani mengatakan, "kita akan mengirimkannya. Uday singh mengatakan, "apa kau juga mengirim undangan itu untuk adikmu?" Ratu Bathiyani mengatakan, "aku sudah kirim undangan ini kepada adikku." Raja Uday tampak tersenyum memandang kearah Ratu Bathiyani.
Pangeran Pratap tampak menyendiri diruangan leluhurnya, Pangeran Pratap berpikir tentang Ajabde dia mengingat semua kata-kata Ajabde untuknya. Pangeran Pratap minta maaf kepada nenek moyang mereka.
Ratu Jaywanta menghampiri Pangeran Pratap & mengatakan, "mereka semua bertanggung jawab untuk itu. tidak ada cinta dalam benteng ini tapi sekarang kau juga mengorbankan cintamu Pangeran Pratap, mereka telah menciptakan masa depanmu Pangeran Pratap. Pangeran Pratap mengatakan, "ibu mengatakan semua ini karena ibu sedang marah. Ratu Jaywanta mengatakan, "aku tidak marah. Mengapa kau berkata seperti ini, semua yg aku lakukan untuk putraku. ketika ayahmu memberi pujian kepadamu, aku telah melihat air matamu." Ratu Jaywanta tampak emosi mengatakan hal tersebut & Pangeran Pratap langsung mengatupkan kedua tanganya didepan Ratu Jaywanta. Pangeran Pratap mengatakan, "Ranima Aku mohon, jangan katakan seperti itu lagi. Ketegangan keduanya terhenti ketika mereka melihat Ajabde datang menghampiri keduanya & mengatakan, "biarkan aku berbicara dgn Pangeran Pratap." BACA SELANJUTNYA || Mahaputra Episode 223