9/25/2015

Ashoka Samrat Episode 169


‪#‎SinopsisChakravartin‬ Ashoka Samrat 169, by made
Di kerajaan Magadha, Noor datang menemui Helena dikamar pribadinya, noor sangat gelisah dengan nasib siamak.
Helena mengatakan kepada Noor :” Apa kau yakin Noor, kau akan datang menemui Dastan, dan Dastan akan membantu mu, kau harus meninggalkan pataliputra”
Noor :” Dia (Dastan) tidak bisa mengatakan tidak, bagaimana jika shusim menang kompetisi. ia akan duduk diatas tahta dan siamak akan tidak akan mendapatkan apapun , bukankah aku sudah mengatakan kepada mu ibu suri agar kau membantu siamak merebutnya, tapi mengapa kau tidak melakukan apapun?”
Helena :” Noor, kami yunani akan membantu Khursani, aku tidak dapat melakukan apapun selain terkecuali hanya diam, seperti racun yang ada dalam tubuh, racun pun tak akan bereaksi jika tidak ada pemicu dan jika sudah terpicu sekali maka tidak akan pernah ada obat yang akan dapat menghentikannya untuk membunuh orang, sampai kau kembali ke pataliputra aku akan melakukan segalanya agar Siamak duduk diatas singgasana”
Noor bertanya kepada kepada Helena :” Apa maksudmu itu tentang Ashoka dan juga Ibunya Dharma?”
Helena kembali meyakinkan Noor:” Aku akan menemukan cara untuk dapat menangani mereka”
Diruangan Bindu, semua orang berkumpul. Shsuim datang untuk menemui Bindu dan meminta berkahnya.
Bindu :” Aku berharap kau tidak mengecewakan ku”
Shusim :’Jangan kahwatir ayah”
Shsuim juga meminta berkah kepada cahru
Cahru memberikan berkatnya : “ Kau harus menunjukkan kepada dunia, kalau kau mampu untuk menunjukkan bahwa kau memang putra ku”
Shsusim meyakinkan ibunya (Cahru) :” Jangan khawatir bu, aku tidak akan mengecewakan mu lagi”
Shsuim meminta berkah pada Shubarasi dan ibu suri Helena.
Shusim tidak mau meminta berkat pada dharma ia memandang sangat sinis dan penuh kebencian pada Dharma, lalu ia pergi meninggalkan ruangan Bindu.
Ashok maju menemui ayahnya, ia meminta berkah dari Bindu
Ashok :”restui aku ayah”
Bindu :” Mungkin kau memang tidak berpendidikan, tapi aku yakin kau akan melakukannya dengan baik karena ayah tahu kau anak yang santun dan pemiiran mu cerdas, kau akan tidak akan mengecewakan ayah dan juga ibu mu”
Ashok datang menemui cahru :” Kau bukan hanya sebagai ratu pertama, kau sudah seperti ibu ku”
Ashok meminta berkah dari cahru, cahru tersentak kaget
Cahru :” Usiamu masih sangat muda tapi aku yakin kau mampu, aku pun akan berdoa untuk mu”
Ashok meminta berkah pada shubarasi, shubarasi memberkatinya, dan tersenyum kepada ashok.
Kemudian ashok meminta berkah pada dharma
Dharma meneashati ashoka
Dharama :” Hari ini, kau akan melakukan apa pun yang kau inginkan, kau akan memperpanjang nasib bangsa Murya yang masih standar”
Ashok meminta berkah kepada Helena, Helena tersenyum kepada ashok
Helena :” Aku sudah menemui Siamak, tapi aku yakin Siamak pasti akan datang untuk melihat kemenangan teman sekaligus saudaranya”
Ashok mengangguk dan pergi
Semua orang sudah berkumpul, Kompetisi akan segera dimulai.
Tuan rumah mengatakan :” Ini suatu kebanggan untuk ku, untuk melaksanakan pemiilihan kompetisi, ini pertama kalinya seoarang raja akan dipilih untuk melakukan pertarungan dengan menggunakan ucapan, aku akan memanggil ketiga acarya”
Ketiga acarya datang menempati kursi mereka masing-masing
Chanakya, Rdhagupta dan Kaalatak ada disana.
Tuan rumah :” Ketiga acarya akan mengajukan pertanyaan pada ashoka dan shusim, siapa yang tepat maka ia akan dipilih dengan melihat cara berfikr dan kehendaknya kepada Magadha, aku pun ingin berterima kasih kepada acarya chanakya untuk membuat dinasti Murya yang nyata untuk semua pemikiran dan kemauan yang besar dan memahami kami untuk raja yang besar”
Chanakya bangun dari kursinya
Ashok dan shusim menunduk meminta berkah pada chanakya
Chanakya memberkahi ashoka dan juga shusima
Cahankya menasehati Ashoka dan juga shusima :” Kita harus menggunakan pikiran kita untuk orang, ia harus menggunakan kekuatan pemikirannya untuk pemikiran yang benar, hanya itulah yang dapat dilakukan sepanjang perjalanan sejarah india yang berhasil”
Shusim :”Aku setuju”
Ashoka :”Aku akan selalu menuruti nasehat mu acarya, restui aku”
Shusim dan ashoka kembali keposisi mereka
Shusim :”Aku akan mengalahkan mu dan juga menyingkirkan mu”
Ashok hanya terdiam mendengarkan ucapan shsusima
Tuan rumah mengumumkan :” Pada bagaian pertama dari kompetisi ini, ketiga acarya akan memberikan pertanyaan, shusim dan ashoka diminta untuk memberikan pendapat mereka tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, di bagian kedua kompetisi kita akan melihat bagimana keduanya akan merespon dan beraksi pada situasi yang berbeda, bagian ketiga kita akan melihat bagaimana mereka akan berperilaku ketika mereka duduk diatas tahta dan memecahkan masalah dan pada bagian keempat atau pada bagian terakhir acarya akan kembali untuk mengevaluasi kembali dan melihat siapa yang lebih mampu”
Kompetisi pertama dimulai, acarya mengajukan pertanyaan pertamanya :”Bagaimana untuk menjaga pedamaian dinegara?”
Shsuim dengan sigap menjawab :” Untuk menjaga perdamian kita harus mengikuti aturan mereka, yang tidak mau mengikuti aturan harus dihukum berat sehingga tidak ada yang akan mencoba untuk melanggar peraturan lagi”
Ashok menyanggah pertanyaan shusim :” apa yang shsuim katakan benar, tapi aku tidak setuju dengan pendapatnya, aku belajar banyak dari Chanaka, bahwa manusia lebih penting tapi kejahatan tidak akan pernah berkurang dengan hanya menghukum orang, dipemerintahan Dhananad, semua orang pun dihukum, tapi itu semua bukanlah solusi yang tepat”
Mahaamadya Kaalatak tidak suka dengan pendapat ashoka :” Pangeran ashoka, kau hanya menjawab sesuai dengan pertanyaan saja”
Acarya :” Biarkan dia menjawab, jangan memotong pembicaraannya”
Ashoka melanjutkan pendapatnya : “Aku tidak mengatakan bahwa hukuman tidak penting, tapi untuk orang yang melakukan dan menuruti peraturan, pertama yang harus kami lakukan, kami harus memenangkan kepercayaan mereka, kita harus membuat peraturan kemudian mempercayai bahwa aturan yang telah dibuat hanya untuk hal-hal yang baik saja, ketika mereka mempercayai kami, maka mereka akan mengikuti aturan mereka sehingga mereka tidak merasa ketakutan, tetapi dengan kemauan sendiri bukan karena keterpaksaan”
Acarya :” ke duanya memiliki pemikiran yang cerdas, keduanya pun memiliki bakat yang sama pada kompetisi pertama”
Prajurit datang keruangan Bindu, semua keluarga kerajaan sedang berkumpul menungggu pengumuman pertandingan.
Prajurit :”Aku diminta cahankya untuk menginformasikan pertandingan, ashoka dan susim berfikiran cerdas, mereka seimbang”
Bindu dan semua orang tersenyum senang
Bindu mengatakan kepada semua orang anggota keluarga kerajaan :” Ahoka memang mempunyai pikrian yang ceradas, ia telah begitu banyak menghadapi kediupan sulit, ia lebih mempunyai bakat dan lebih banyak mempunyai pengalaman dari pada sudaranya yang lainnya, dia telah memberikan dimensi pemikiran baru pada pemikiran chanakya”
Dharma memberikan pedapatnya :” Kau benar yang mulia, ia telah banyak melalu hidup pada kehidupan yang biasa sebagai orang biasa, itulah mengapa ashoka lebih memahami masalah mereka”
Cahru memberikan pendapatnya :” kau benar, tapi ketika ia datang pada kehidupan kerajaan dan menjadi seorang raja, maka ia tidak memiliki pengalaman, ia pun belum paham dan melihat kehidupan seorang raja dan bagaimana ia harus berperilaku dalam situasi tertentu”.
Bindu memberikan pendapatnya :” kau sdh sering temui hal itu, kau sudah merasa terkesan untuk berulangkali dengan semua pemikiran dan kepribadian Ashoka, ia memiliki kemampuan untuk dapat memecahkan masalah yang sulit menjadi mudah, raja Vanraj mempunyai banyak kemampuan aku yakin suatu hari nanti ia akan menjadi Raja Ashoka”
Helena tersentak kaget mendengarkan Bindu
Perecap : Acarya bertanya kepada Shusima dan juga Ashoka :” Ketika dalam perang kalian dikepung dan kekuatan kalian kalah, maka apakah ada cara untuk keselamatan semua prajurit kalian?
Shsum menjawab :” Tidak, satu-satunya cara ikut tenggelam dalam serangan mereka”
Ashok :” Jika memang tidak memiliki cara apapun, maka kita harus berfikir bagaimana membuat jalan keluarnya, seperti prajurit yang mempunyai tanggung jawab terhadap keselamatan raja dan juga keselamatan bangsa mereka, seperti raja yang memiliki tanggung jawab untuk melindungi keamanan prajuritnya, dia harus memastikan segalanya agar prajuritnya aman”
Acarya :”Anak ini benar-benar cerdas, pemikirannya sangat pintar diusianya yang masih sangat muda, ia memiliki keterampilan ekstra dan mempunyai banyak pengalaman”
‪#‎Made‬