9/26/2015

Ashoka Samrat Episode 171


‪#‎SinopsisChakravartin‬ Ashoka Samrat 171, by made
Semua orang sedang berkumpul dilapangan untuk melakukan kopetisi selanjutnya, Acarya Akanandand meminta Shusim dan Ashok memindahkan gerobak berisi karung.
Ketika shsuim mendekat, tiba-tiba seekor anjing liar yang terikat muncul dan mengonggong, shsim mundur, Shusim berfikir :” Bagaimana akau akan melewatinya”
Ashok meminta agar Shusim berhati-hati karena anjing liar dapat menyerang Shusim kapan saja.
Shusim mengeluarkan pedang dan ia ingin membunuh induk anjing
Acarya Vijendra :” Pangeran Ashok, biarkan pangeran Shusim menyelesikannya”
Kaalatak berfikir :” Jika shusim memindahkan gerobak berisi karung dengan cara seperti itu, maka Shusim hanya akan membuat anjing dan tanaman dalam bahaya”
Acahrya Akhanandand meminta agar shusim menghentikannya
Shsuim :”Aku juga ingin menyelamatkan itu”
Acharya Akhanandand menghentikan shusim :”Tidak shusim, kau hanya akan menyakitinya”
Shusim kembali
Ashok maju untuk mencoba mendekati anjing liar, anjing hendak menyerang ashoka, tapi kemudian ashoka melihat anak-anak anjing berada dibalik semak-semak, ashok meloncati induk anjing dan menemui anak-anak anjing dibalik semak, Ashoka mempertemukan induk anjing dan juga anak-anaknya”
Acharya Kirinat :” Itu anjing betina dan anak-anaknya rupanya disini”
Ashok :”Itulah mengapa anjing itu berdiri disini, kita harus menemukan alas an dibalik kemarahannya, yang anjing itu lakukan hanya untuk melindungi anak-anaknya”
Acara Vijendra bertanya pada ashoka :” “Bagaimana kau akan memindahkannya tanpa merusak tanaman?”
Ashok :” Aku akan mencobanya, aku tidak akan merusak tanaman”
Acharya Vijendra :” Tunjukanlah kepada kami, bagaimana kau akan melakukannya?”
Ashok mulai mendekati gerobak dan mengangkat satu persatu semua isi yang ada disana, ia jua mengangkat gerobak dari tempat semula ke tempat yang sudah ditentukan.
Acaharya Khirinat :”Ini sungguh kinerja yang sangat luar biasa, aku belum pernah melihat anak sejenius seperti dirinya ditahun ini”
Semua orang terkesan pada Ashok
Radhaguptapun tersenyum
Diruangan Bindu, prajurit dating untk menginformasikan sesuatu. Bidnu sangat senang. Dharma pun tersenyum
Bindu mengatakan kepada Dharma :” Kita sudah kembali bersatu untuk kemanusiaan, dan hari ini Ashoka telah membuktikan itu, aku sangat bangga pada putra kita”
Semua ratu termasuk ibu suri Helena tidak menyukainya
Shubarasi hanya terdiam melihat Bindu dan Dharma
Cahru datang mendekati Shubarasi :” Aku tahu bagaimana persaan mu, tapi dengan melihat cara Bindu menunjukkan cintanya kepada Dharma dan juga putranya Ashoka, aku merasa bahwa Ashoka akan menang, dengan demikian Dharma akan merebut semuanya dari kita dan dia akan membuat kita menjadi pelayan ratu, tidak hanya pada Siamak dan tidak juga pada Shusim”
Shubarasi merasa tidak nyaman
Bindu tidak menanyakan tentang keadaan Noor
Kembali ke tempat pertandingan, Tuan Rumah mengatakan :” Kita sudah melihay prestasi/ kinerja kedua pangeranm tapi kita tidak akan dapat mengatakan siapa yang akan menjdai pemenang yang sebenarnya”
Shsim berfikir :” Aku tidak akan pernah menyia-nyiakan kesempatan terakhir ini”
Putaran terakhir dilakukan
Acarya khirinat :” Pada putaran terakhir kalian akan diberikan situasi dan kalian harus melakukan keadilan seperti seorang raja”
Acahraya menjelaskan :” Ketika seorang anak, ia membunuh beberapa orang dinegerinya, kemudian ia akan ditangkap dan dihukum, ibunya memutuskan untuk menghukumnya, dengan tangannya sendiri, dengan melakukan hal ini apakah sang ibu menjadi seorang penjahat, sehingga si ibu pun harus dihukum juga?”
Shusim memperhatikan Kaalatak yang mengangguk, Shsuim mengetahui jawabannya.
Shsuim menjawab :” Kejahatan tetaplah kejahatan, dia seharusnya tidak mengambil keadilan dengan tangannya sendirim jika ibu melakukan untuk membunuh anaknya maka ia pun harus dihukum”
Ashoka memberikan pedapatnya :” Tidak… dia tidak boleh dihukum”
Kaalatak :” Apa yang kau katakana?” membunuh sesorang merupakan kejahatan dan jika ia melakukan itu maka ia pun harus dihukum”
Ashok :” Sebelum menyebutnya sebagai seoarang pembunuh, ingatlah bahwa dia adalah seorang wanita, diapun seorang ibu, ibu telah melakukan tugas yang akan dilakukan prajurit ataupun raja, tidak ada alas an pribadi untuk membunuh anaknya, dia sebagai seorang ibu pun akan merasa sedih untuk membunuh anaknya”
Kaalatak :” Tapi ia sudah membunuh, dan hukuman untuk sesorang yang sudah membunuh haruslah sama pada setaip orang”
Ashok :”Tetapi situasi mengapa ia membunuh pun harus dipertimbangkan juga”
Kaalatak :” Aturan tetaplah aturan yang sama pada setiap orangatau kau akan mencoba mengatakan bahwa aturan yang sudah kita buat ini pun salah?”
Ashok :”Kau mengatakan bahwa aturan dan hokum harus sama untuk semua orang, tapi mengapa kaum Brahmana memiliki kekebalan hokum teretntu? Shudar dapat dihukum karena kesalahan kecil tapi tidak pada kaum Brahmana, ada banyak hukuman yang hanya setengah dilakukan oleh sorang pria dan wanita, dalam hal ini aku tidak mengatakan bahwa kita harus memutuskan hukuman setelah kita mengkaji(menganalisis) situasi kejahatan itu dilakukan”
Semua acahrya bingung dan mengatakan :” Untuk hal ini, Chanakya akan memberitahu tentang jawaban yang benar”
Kaalatak :” Tapi dengan campur tangan tidak akan tepat”
Chanakya :” Kita semua sudah mengetahui pandangannya”
Chanakya datang kedepan dan menjelaskan :” Aku setuju dengan ashoka tapi tidak sepenuhnya, disini bahwa seorang ibu sudah membunuh anaknya dan memberikan hukuman pada dirinya sendiri, tapi aku tidak setuju dengan jawaban ashoka, jika Ashoka akan melakukan kedailan seperti ini, maka orang pun akan bertanya untuk kedailan bagi semua oran, hukuman harus diberikan tanpa syarat hanya itulah cara kerja raja akan dibenarkan, pada situasi ini, disini kita dihadapkan pada perempuan yang tidak terima jika anaknya akan dihukum oeleh raja, sehingga ibu mengambil keadilan dengan tangannya dan kemudian ia membunuh anaknya dan membunuh dalam hal apapun dalam hal ini tidak ada yang bias mengambil aturan dari tangannya, itulah mengapa wanita ini dapat disebut sebagai penjahat, karena ia sudah melanggar aturan, maka ibu pantas untuk dihukum seperti pendapat Shsuim, dalam hal ini Ashoka hanya berfikir dari hatinya bukan berfikir sebagai seorang raja, keadilan seorang raja haruslah terbebas dari rasa emosi dan memang harus seperti itu, jika ia tidak menghukum ibunya maka kepercayaan orang-orang terhadap keadilan akan memudar “
Semua Acharya memuji Chanakya
Ashok kecewa dan ia pergi dari sana
Kaalatak mengatakan pada cahankya :” Aku tidak pernah berfikir sebelumnya kau akan setuju dengan pendapat shusim”
Chanakya :” Aku tidak mengambil suatu kebenran dari pendapat yang shusim sampikan”
Kaalatak : Ashok tampaknya mulai tertarik pada tahta”
Chanakya :” Matahari tidak selalu membutuhkan cahayanya untuk selalu bersinar, kadang-kadang gerhana akan datang didepan tapi itupun akan pergi dan matahari akan kemballi bersinar lagi”
Kaalatak :” Baiklah, kita akan melihat hal itu”
Shobaho dan Vasu datang untuk menemui Ashok dan mengatakan :” Kau raja masa depan, itu adalah jawaban yang sangat indah yang kau berikan pada kompetisi, apa kau lupa pada kami datang?
Ashok :” Aku tidak akan berubah”
Mereka mengatakan :”Kau adalah raja kami”
Mereka semua berpelukan
Shusim datang mengatakan :” Kau pun dapat menikmatinya, biarkanlah aku menjdai seorang raja, akupun juga ingin melihat kalian semua”
Ashok :” Kau tidak akan pernah mengerti aku, aku hanya ingin melayani bangsa ku dan untuk itu aku tidak perlu tahta”
Perecap :Acarnya mengatakan :” Aku akan memberikan koin untuk orang yang akan siap meenrima tahta sekarang”
Kaalatak :” Tanpa diragukan lagi, Shusim akan menjawi wakil yang mulia, dan akan menjadi pemenangnya
Bindu memeluk Shusim dan mengucapkan selamat padanya
Ashok sedih
‪#‎Made‬