9/27/2015

Cansu & Hazal Episode 20 PART 2

Dilara menuntut Cihan akan kejadian tadi. Cihan lah yang menyebabkan semua ini, Ozan bersikap seperti itu juga karena perbuatan Cihan. Dilara juga menuduh Cihan lah yang membuat wajah Ozan babak belur seperti itu. Cihan membantah kalau bukan dia yang melakukan hal itu pada Ozan. Cihan juga mengatakan kalau dia sama sekali tidak menyentuh Ozan.

Sedangkan Ozan pergi dari rumah setelah mengacaukan acara tadi. Ozan merasa menyesal karena melakukan hal itu pada keluarganya.

Dilara tidak mempercayai perkataan Cihan. Dilara hanya percaya kalau Ozan mengatakan Cihan yang memukulnya. Cihan berteriak kesal pada Dilara dan mengatakan dia tidak akan pernah melakukan hal itu pada putranya sendiri. Lalu pembantu datang, mengatakan ada surat dari Cansu. Pembantu juga bilang kalau Cansu menghilang.


Dilara dan Cihan sama-sama kaget, mereka membaca surat dari Cansu untuk Dilara, Cihan dan juga Ozan. Cansu mengatakan kalau dia pergi dari rumah karena dia merasa tidak pantas tinggal dan mengambil tempat Hazal dirumah itu. Cansu sangat menyayangi kedua orang tuanya namun dia harus pergi, dia tidak bisa menjalani kehidupan yang bukan hidupnya. Dilara dan Cihan masuk ke kamar Cansu dan menemukan tidak adanya baju-baju Cansu. Cihan menanyakan apa yang dimiliki Cansu. Dilara menjawab kalau Cansu punya kartu ATM dan dia selalu memberikan uang untuk Cansu. Hazal yang berada didepan kamar Cansu mendengar kalau Cansu diberikan ATM oleh Dilara. Hazal pergi ke kamarnya dan merasa sangat marah karena Cansu sangat berharga dimata mereka.

Cihan ingin segera pergi mencari Cansu, Dilara ingin ikut dan naik ke mobil Cihan. Diperjalanan, mereka kembali bertengkar, siapa yang salah. Dilara menyalahkan Cihan  sedangkan Cihan menyalahkan Dilara karena itu semua terjadi setelah Dilara membawa Hazal kerumahnya.

Gulseren dan Derya mendatangi makam ibunya. Gulseren merasa frustasi, dia sudah merasa tidak sanggup lagi. Gulseren sudah kehilangan Hazal, Cansu pun membencinya, dia juga kehilangan kehormatannya.

Cihan semakin kesal dan tidak tahan mendengar semua perkataan Dilara. Cihan menghentikan mobilnya dan turun. Cihan meminta Dilara pulang menggunakan mobil dan dia akan pergi mencari Cansu sendirian.  Selang beberapa lama, Cihan sampai di tempat Cansu biasanya berlatih berkuda. Cihan mencari-cari Cansu namun Cansu tidak ditemukan. Cihan menaiki kuda Cansu dan mencari Cansu namun Cihan juga tidak bisa menemukannya.

Sedangkan dirumah, Hazal masuk ke kamar Cansu dan melihat-lihat semua isi kamar Cansu. Hazal merasa semua pakaian dan apa yang ada dikamar Cansu lebih cocok untuknya dibanding Cansu. Hazal satu-satunya orang yang sangat senang saat Cansu pergi meninggalkan rumah. Hazal lalu keluar kamar, memasuki kamar Dilara. Hazal membuka semua isi lemari Dilara bahkan melihat perhiasan milik Dilara. Selang beberapa lama, Hazal keluar dari kamar Dilara dan tepat saat itu, Rahmi baru saja tiba. Rahmi melihat Hazal keluar dari kamar Dilara dan memanggil Hazal. Rahmi menanyakan apa yang dilakukannya di kamar Dilara dan apakah Hazal menyentuh barang-barang milik Dilara. Hazal beralasan dia hanya melihat-lihat saja.

Rahmi memarahi Hazal dan meminta Hazal mengaku apa yang dia katakan pada Cansu sampai Cansu pergi dari rumah. Hazal membantah dia bicara dengan Cansu. Rahmi kembali memojokkan Hazal kalau Hazal lah penyebab Cansu pergi dari rumah. Rahmi juga yakin Hazal mengatakan pada Cansu kalau Hazal anak kandung sedangkan Cansu bukan anak kandung Dilara. Rahmi menegaskan pada Hazal meskipun dia anak kandung, mereka tidak akan peduli. Menurut Rahmi, Hazal tidak akan pernah bisa menggantikan tempat Cansu meskipun dia tinggal dirumah ini selama apa pun. Hazal kesal lalu pergi ke kamarnya. Dikamarnya, dia sangat marah hingga berteriak apa yang dia katakan pada Cansu. Memang benar kalau dia adalah anak kandung. Hazal juga mengatakan dia menyayangi Rahmi sebagai kakeknya namun Rahmi tidak akan bisa mengusirnya dari rumah ini.

Rahmi duduk membaca koran di ruang santai. Rahmi memanggil pembantu dan menanyakan apa ada kabar dari Cansu. Pembantu mengatakan belum lalu Rahmi bertanya dimana Ozan. Pembantu memberitahu Rahmi kalau Ozan pergi saat acara dimulai dan terjadi keributan lalu Ozan pergi. Tak lama kemudian, Ozan pulang menghampiri Rahmi. Rahmi marah pada Ozan kemana saja dia. Rahmi mengatakan kalau Cansu menghilang dan dia pergi dari rumah ini. Ozan sangat terkejut dan marah, dia yakin ini semua karena Hazal. Ozan sangat tidak suka pada Hazal, Hazal lah yang membuat Cansu pergi. Ozan juga mengatakan kalau ada yang harus pergi, itu adalah Hazal bukan Cansu, adiknya. Ozan ingin mengusir Hazal namun Rahmi menahannya. Rahmi mengatakan Hazal akan pergi dengan kemauannya sendiri.

Diperjalanan, Cihan kembali menyetir mobil bersama Dilara. Dilara yakin Cansu pergi menemui Gulseren. Cihan membantah dan jika Cansu kesana, pasti lah Gulseren menghubunginya. Dilara tertawa menyindir Cihan karena seolah mengenal Gulseren dengan baik.

Dirumah Derya, Gulseren sangat bingung dengan sikap Ozan tadi. Derya mengatakan kalau Ozan mungkin saja terobsesi pada Gulseren. Gulseren lalu mengatakan kalau dia tidak peduli pada yang lain, yang dia pedulikan hanya lah Cansu. Gulseren tidak ingin Cansu membencinya. Derya menyarankan Gulseren menjelaskan semua kebenaran pada Cansu, jika tidak Dilara akan membuat hubungan Cansu dan Gulseren putus. Lalu Derya menyarankan Gulseren mengirim pesan pada Cansu dan dia diajari oleh anak Derya.

Dirumah, Dilara dan Cihan baru saja sampai. Ozan dan Rahmi sudah menunggu dirumah. Ozan menanyakan apa mereka sudah menemukan Cansu. Lalu Cihan melihat ke arah Ozan dan menanyakan apa wajah itu, ayahnya yang melakukan pada Ozan. Cihan menegaskan pertanyaannya lagi, lalu Ozan menjawab bahwa bukan ayahnya yang memukulnya. Cihan meminta Dilara mendengarkan itu. Dilara marah pada Ozan, lalu Ozan mengatakan dia tidak memberitahu Dilara kalau ayahnya lah yang memukulnya. Lalu Cihan ingin Ozan meminta maaf pada semua orang atas apa yang terjadi. Ozan tidak bisa meminta maaf dengan hatinya karena semua orang tidak ada yang memperdulikan perasaannya. Ozan lalu pergi dan bertabrakan dengan Hazal. Ozan menyalahkan karena Hazal lah yang datang membuat Cansu pergi. Ozan lalu pergi dari rumah dan tidak mau tinggal disana lagi.