11/21/2015

Mahaputra Episode 250


Ajabdeh dan Pratap mengikuti Hansa Bai. Mereka berdua salingmenatap  satu sama lain. Ajabdeh mengingatkan dirinya bahwa ia tidak harus terjatuh lagi dalam semua ini. Pratap bertanya padanya apakah ia berkata sesuatu yang ia sangkal. mereka berdua terus berjalan sambil bertatapan satu sama lain. Hansa Bai berhenti dan mengamati, mereka terus berjalan tanpa melihat apapun. Hansa Bai terbatuk sehingga mengalihkan perhatian mereka berdua. Mereka berdua tampak canggung dan akhirnya Pratap meminta Hansa Mausi untuk bergabung dengan mereka.

Ibu Jalal melihat ruang Jalal sudah dibersihkan. Kedatangan Jalal itu telah diumumkan. Ia berkata pada ibunya bahwa ia berpikir untuk pergi berburu selama beberapa hari. Dia berkata padanya  bahwa ia tidak dapat menentangnya tapi ia jelas mengatakan bahwa ia hanya dapat memberitahunya. Aku tidak bisa terus berperang sampai semua tentaraku siao. Apa lagi yang harus dilakukan jika bukan aku pergi berburu? Dia menjawab bahwa istrinya (shareek-e-hayat) akan datang. Dia ingat pernikahan dan sumpahnya pada Rukaiyya Bi. masalalu berakhir. Jalal menyebutnya permainan saat masa kecil. Dia tidak setuju dengan adanya dia di sini. Hal itu dilakukan secara legal dan di hadapan Kaazi Sahab. kamu tidak dapat menyangkal hak-hak Rukaiyya Bi. Dia adalah istri mu secara hukum. Ia telah tinggal di rumaht orang tuanya terlalu lama. Sekarang sku ingin dia tinggal bersama kita di sini. Dia mengatakan padanya untuk memberikan apapun yang ia inginkan. Dia setuju tapi dia akan berada di sini ketika dia telah sampai ke sini. kamu bisa pergi berburu nanti. Shehan-Shah-e-Hind tidak bisa menunggu siapa pun. Dia pergi berburu sebelum istrinya datang. Ibunya berterima kasih dengan doa dan begitu juga Bairam Khan. Dia berharap bahwa fokus Jalal bergeser dari Rukaiyya Begum ke Rajputana.

Uday Singh, Mamrak ji dan Pratap duduk untuk makanan bersama. Ajabdeh terus berkata pada daasi untuk menambah makanan di piring Pratap bahkan meskipun ia terus berkata tidak. Semua orang terlihat geli. Uday Singh dan Mamrak ji juga akan pergi berburu setelah hujan berhenti. Uday Singh berkata pada Pratap untuk mulai makan. aku yakin kamu tidak bisa berhenti setelah mencoba satu gigitan saja. Hansa Bai membuat makanan yang sangat lezat. Mereka bertiga mulai makan. Uday Singh memuji nya saat ia  pergi dari sana karena merasa malu. Hansa Bai senang melihat putrinya telah kembali. Dia bercerita pada mereka bagaimana Ajabdeh terus berdoa sepanjang waktu saat perang sedang terjadi. Dia terlihat begitu penuh senang hari ini saat kamu semua telah pulang dengan selamat. aku sangat senang hari ini. Ajabdeh mendengar segala sesuatu dari luar dan tersenyum bahagia.

Pratap selesai dengan cepat. Ajabdehpun pergi dari sana tapi mereka hampir saja bertabrakan. Mereka saling bertatapan mata. Ajabdeh akhirnya meninggalkannya dari sana sementara Pratap tersenyum.

Uday singh memuji Ajabdeh. Hanya seorang gadis yang sopan yang dapat menjadi istri ideal. Mamrak ji juga percaya pada Ajabdeh. Dia akan memperkaya keluarganya (mertua) dengan nilai-nilai nya. Uday Singh setuju dengannya. Hansa Bai tersenyum.

DB memberi makan Jagmal. Dia berbicara padanya tentang bagaimana ia terlihat kejam dan kaku demi dirinya. Banyak hal telah berubah. Sebelumnya aku hanya harus mengurus JB tapi sekarang VB ada disini juga.aku harus menghadapi begitu banyak orang. Aku meraa sendirian di sini. aku tidak bisa berbagi dengan siapa pun. kemudian daasi membawa sebuah pesan dari Uma Bai untuknya. Dia senang bahwa adiknya mengingatnya pada waktu yang tepat saat ia merasa kehhilang orang yang tercinta.

Uma Bai telah membuat Raja Maldev setuju untuk bersatu dengan Pratap dan Phool. Pernikahan ini harus terjadi. DB menyuruh daasi pergi. DB senang bahwa Jagmal akan memerintah Mewar segera. Allah telah membuat rencana baru bagi kita. Setelah Phool menikah Pratap datang ke Mewar dan semuanya akan berada dalam kendaliku. Ia memutuskan bahwa ia harus berlatih pedang dan senjata lainnya sekarang. Jagmal Mengangguk.

Ajabdeh menegur dirinya karena Pratap semakin dekat dengannya. Apa yang terjadi dengan diri mu? Ia mendengar ibunya memberitahukan hal ini pada daasi. Dia pergi untuk memeriksa. Hansa Bai menyampaikan pendapatnya tentang bagaimana mengatur kamar Pratap. Dia mengaku tahu hal hal seperti itu. Dia masih ingin pergi ke tempat Saubhagyawati. Dia melihat seorang daasi menjaga karpet di sisi lain dari tempat tidur dan memeriksanya. Hansa Bai tersenyum. Hansa Bai memilih untuk melihatnya memasak. Ajabdeh enggan tapi Hansa Bai pergi. Terlihat wajah Ajabdeh sedikit senyum.

Ajabdeh menyuruh daasi melakukan beberapa hal. Pratap terlihat tersenyum lebar .Dia pergi dengan tenang karena dia melihat nya berada dalam. Dia melihat sekeliling dan berkata bahwa ruangan ini identik dengan kamarnya di Mewar. Ajabdeh berpikir bahwa dia melakukan hal yang sama pada semua tamunya. dia beristirahat menutup matanya dan menyuruh daasi untuk pergi. Epi berakhir dengan wajah pratap yang tersenyum. BACA SELANJUTNYA || Mahaputra Episode 251