Sa Ra menuangkan kaldu ke dalam nasi, lalu ia memutar panci presto dan menyalakan kompor, Tae Hee duduk dengan gaya cuek tak mau menatap Sa Ra yang sedang memasak. Sa Ra melirik tapi Tae Hee purah mengarahkan matanya ke tempat yang lain.
Beberapa saat kemudian, dua buah nasi kepal setelah di buat Sa Ra, ia meminta Tae Hee untuk mencicipinya dengan gaya cuek, Tae Hee juga jual mahal hanya melirik sinis pada Sa Ra, lalu ia mencoba nasi kepal buatan Sa Ra. Dengan tangan di lipat di dada, Sa Ra bertanya rasa dari makannya.
“Aku memasak nasi dengan kaldu sapi. Seharusnya nasinya terasa enak. Itu resep eksklusifku.” ucap Sa Ra
“Yah, rasanya lumayan.” kata Tae Hee dengan gaya cueknya, Sa Ra terlihat kesal karena Tae Hee hanya menilai masakannya begitu saja.
“Bagaimana aku bisa tergugah dengan makanan yang dibuat oleh mata-matanya Han Min Hyuk? Dalam memasak, hal terpenting adalah ketulusan dari orang yang memasaknya. Kau sendiri yang bilang. Tak ada perasaan, hanya tugas. Rasa apa yang bisa dicicipi dari masakan seperti itu?” sindir Tae Hee
“Ya, aku mengerti. Ini yang terbaik yang bisa kulakukan. Jika tidak sesuai dengan seleramu, kalau begitu panggillah chef lain untuk membuatnya lagi.” balas Sa Ra yang terlihat jengkel.
Ia pamit pergi saja, sebelumnya ia mematikan kompor dan akan memindahkan panci, karena kesal ia tak mengunakan tangannya sendiri untuk mengangkat panci. Tangannya pun terasa sakit karena memegang gagang panci yang panas, Tae Hee yang melihat dari belakang langsung mendekati dan melihat tangan Sa Ra yang melepuh.
“Bagaimana bisa kau mengangkat ini tanpa memakai sarung tangan? Kau tahu Seberapa panasnya setelah direbus berjam-jam?!” ucap Tae Hee memarahi Sa Ra
Sa Ra hanya bisa tertunduk karena memang itu kesalahannya mengangkat panci yang panas tanpa mengunakan sarung tangan. Tae Hee mengalirkan air di atas tangan Sa Ra, keduanya sempat melirik tapi berpura-pura untuk acuh.
“Biarkan terbungkus dengan handuk basah seperti ini.” ucap Tae Hee membalut tangan Sa Ra dengan handuk.
Min Hyuk datang melihat Tae Hee yang memegang tangan Sa R dari jendela depan pintu. Sa Ra mengatakan ia baik-baik saja. Tae Hee tetap menyuruh Sa Ra untuk membungkus tangannya karena tangannya itu memerah. Mata Min Hyuk mulai terlihat kebencian karena Sa Ra kembali berdekatan dengan Tae Hee.
Rumah keluarga Lee.
Min Young kesal dengan Chae Yoon yang tak menjawab telpnya, padahal mereka adalah teman satu kelas seharusnya Chae Yoon menjawab telpnya. Jin Young yang terlihat kesal berpikir kalau sekarang Chae Yoon memang sudah memutuskan hubungan dengan mereka.
Ibu Kang Joon datang terburu-buru menanyakan apakah Chae Yoon itu sudah mengangkat telp dan akan datang kerumah mereka.
“Dia tidak menjawab telponku. Kurasa dia sudah berencana untuk mengakhiri hubungan dengan kita.” jawab Min Young
“Makanya dia mengancam kita, Dia sudah meminta perubahan pemilik untuk bangunan..” ucap Jin Young kesal.
“ Kang Joon bilang kantor agraria menelpon untuk mengkonfirmasi apa pemindahan nama sudah benar. dan dia sudah setuju.” cerita ibunya dengan sedih.
Ketiganya langsung mengeluh dan tak percaya Chae Yoon sudah mengambil bangunan dari Kang Joon. Ibunya juga duduk lemas diatas kasur karena Chae Yoon berbuat setega itu dengan mereka.
“Kita bahkan tak bisa mengatakan apapun untuk melawannya dan membiarkannya merampas semuanya?” umpat Jin Young kesal.
Ayah Kang Joon datang, ia heran melihat tak ada orang yang menyambutnya saat pulang. Hidungnya mencium bau gosong dari arah dapur, ia berlari melihat panci yang sudah mendidih dibiarkan begitu saja.
“Sebenarnya apa yang kalian lakukan? Gimana jika kebakaran?” teriak Ayah Kang Joon kesal
Sementara di kamar, Ibu Kang Joon membahas anaknya yang berniat membunuh istrinya dan tak habis pikir kenapa Kang Joon bisa berbuat setega itu.
“Bagaimana bisa dia berpikir untuk membunuh seseorang?” ungkap Jin Young juga tak percaya
“Bisakah kita menutupinya? Bukannya suatu saat hal seperti ini bisa terbongkar?” ucap Min Young dengan wajah khawatir.
“Tentang kematian Geum Ran, dan jika saja kita bisa menutup mulutnya Chae Yeon, tak bisakah melakukan itu?” bisik ibu Kang Joon
“Bagaimana dengan black box-nya?” balas Min Young yang binggung.
Ayah Kang Joon masuk dan langsung bertanya apa sedang mereka bicarakan, ia sudah mendengar Min Young yang mengatakan tentang black box. Ketiganya langsung kaget dan tertunduk karena tiba-tiba ayah mereka datang.
“Ada bukti? Lalu... Kalau begitu... Kang Joon kita... Kang Joon benar-benar membunuhnya?” ucap ayah Kang Joon tak percaya.
Istri dan anaknya hanya bisa terdiam dan tertunduk tanpa bisa berbicara apapun.
Kang Joon pulang kerumah, ayahnya sudah berdiri dan dibelakang berjejer ibu dan juga kakak beserta adiknya. Kang Joon terlihat binggung melihat semuanya yang terlihat menatapnya dengan pandangan berbeda. Ayahnya langsung menampar anaknya, ketiganya langsung menutup mulut karena kaget.
“ Kenapa ayah melakukannya?” tanya Kang Joon binggung
“Bagaimana bisa kau melakukannya pada Geum Ran?” terik ayahnya, Kang Joon hanya bisa melihat ibu bersama kakak dan adiknya yang hanya bisa terdiam dibelakang ayahnya.
Semuanya duduk dikursi keluarga, kecuali Kang Joon yang berdiri. Ayahnya mencoba menenenangkan diri sambil menghela nafasnya.
“Kau memang brengsek yang tak ada bedanya dengan binatang. Kau ini manusia? Manusia bukan?!” umpat ayah Kang Joon, sementara Kang Joon hanya bisa tertunduk.
“Keluar. Keluar dari rumah ini.” teriak Ayah Kang Joon mengusir anaknya
“ Blackbox itu direkayasa oleh Chae Yoon!” jelas Kang Joon tetap tak mau mengakuinya.
Ayahnya tak percaya begitu saja ucapan Kang Joon, lalu menyuruh anaknya menelp Chae Yoon segera. Ia merasa tak ada gunanya Kang Joon itu belajar dengan baik dan mendapatkan gela Doktor, seharusnya ia menjadi manusia bukan menjadi seorang binatang.
“Tadinya Geum Ran hanya seorang gadis yang menikah dengan keluarga kita. Apa pernikahan sesuatu yang bisa kau buang begitu saja saat kau tak suka padanya?” ucap Ayah Kang Joon tak percaya
“Pasangan bisa saja terpisah. Tapi, mereka tetap saja keluarga, jadi kau harus berjuangdan mengatasinya. Namun,...kau jatuh cinta dengan wanita lain dan menjadikannya istrimu...!” teriak ayah Kang Joon kesal
“ Aku tak bisa tinggal di rumah yang sama dengan pria sepertimu. Keluar. Jangan pernah kembali lagi, kau brengsek!” teriak Ayah Kang Joon lalu masuk ke dalam kamar
Ibu Kang Joon hanya bisa menatap Kang Joon dengan tatapan sedih, Jin Young dan Min Young merasa tak bisa berbuat apa-apa. Kang Joon juga hanya bisa terdiam, setelah semuanya di ketahui oleh ayahnya.
Kang Joon duduk di dalam mobil, ia membenturkan kepalanya diatas stir sampai bunyi klakson yang cukup lama, lalu ia mengangkat wajahnya sambil menghela nafas. Setelah itu ia berteriak histeris sambil mengucangkan kepalanya meluapkan rasa frustasinya.
Gedung Winner Grup
Chae Yoon dan Ketua Choi menyicipi nasi kepal, produk yang akan di keluarkan Winner Food. Chae Yoon sumringah karena nasi kepal itu sangat menakjubkan. Ketua Choi juga merasakan nasi kepalnya lebih enak dari yang sebelumnya. Chae Yoon juga tak percaya Kyung Hee itu sangat pintar memasak.
“Kurasa kita tak perlu mengkhawatirkan Winner Food. Jika kita melakukan promosi, kita bisa sukses seperti kuda hitam hanya dari mulut ke mulut. Kebangkitan Winner Food tak diragukan lagi.” ungkap Chae Yoon sumringah
“ Ketua Tim Choi. Mulai bagikan sampel gratis, targetkan pada supermarket besar. Jika serikat buruh tidak mau berpartisipasi, cari pekerja paruh waktu.” perintah Tae Hee, ketua Choi mengerti.
Min Hyuk sedang ada diruangan bersama Sa Ra, ia kaget mengetahui kalau Winner Food sudah mengembangkan produk baru.
“Ya. Mereka membagikan sampel... pada pekerja serikat buruh dan pegawai di perusahaan. Mereka bilang responnya sangat positif.” jelas Sek. Jung.
Sa Ra terlihat sedikit tersenyum, Min Hyuk melirik seperti tak mau terlihat oleh Sa Ra kalau ia sengaja yang mengagalkan semua usaha Tae Hee. Lalu Min Hyuk mengatakan kalau setelah Sa Ra berhenti, Winner food itu tak punya chef.
“Bagaimanapun, syukurlah. Bukannya ini baik bagimu? Kau bilang kau ingin membantu Winner Food.” ungkap Sa Ra bahagia. Min Hyuk berbohong mengatakan ia setuju.
“Apa kau tahu jadwal promosinya?” tanya Sa Ra pada Sek. Jung
“Promosinya dimulai besok. Mereka bilang mereka mulai mencobakannya di supermarket.” jawab Sek Jung.
Sa Ra terlihat tak bisa menutupi rasa bahagianya, Min Hyuk melirik sinis melihat Sa Ra yang senang karena membantu Tae Hee membuat produk baru untuk Winner Food.
Spanduk besar tulisan “Produk Baru” Tae Hee berteriak memanggil ibu-ibu yang sedang belanja di rumah sakit. Ibu-ibu langsung datang ke tempat Tae Hee. Ketua Choi memerikan sample gratis, Tae Hee berteriak memanggil ibu-ibu untuk tak perlu malu-malu mendekat.
Sa Ra mengintip melihat banyak ibu-ibu yang datang ke counter penjualan Produk baru Winner Food.
“Ini nasi kepal, dimana jika dua orang memakannya dan yang satu mati, yang satu lagi takkan tahu karena nasi kepalnya begitu enak! Jika kalian bilang, kalian yang membuatnya sendiri, suami kalian akan bergegas pulang! Kalian harus mencobanya dulu. Kalian bisa jatuh pingsan.” ucap Tae Hee berusaha untuk membuat ibu-ibu mencoba produk barunya.
Sa Ra yang masih mengintip sangat bersyukur melihat banyak yang mencoba produk baru Tae Hee. Ketua Choi memuji Tae Hee yang sangat hebat merayu ibu-ibu untuk membeli produk mereka. Tiba-tiba ketua serikat buruh Jung datang, Tae Hee menyapa beberapa pegawai juga.
“Aku sudah bicara dengan para pegawai. Nasi kepalnya menakjubkan.” ungkap Ketua Jung
“Kami akan membantu.” ucap wakil ketua
“Kami akan membantu mulai hari ini, dan sisanya setuju mulai jam reguler besok.” ucap pegawai wanita pula.
Tae Hee berkaca-kaca karena mendapat kepercayaan lagi dari serikat buruh lalu mengucapkan banyak terimakasih pada semua pegawainya. Lalu ia mengajak pegawainya untuk melanjutkan mempromosikan produk terbaru Winner Food. Sa Ra tersenyum melihatnya dari kejauhan.
“Oppa, reaksi penyicipan menakjubkan. Saat aku datang, ada ahjumma yang membicarakan nasi kepal begitu mereka pergi. Selamat, Oppa. Semuanya berjalan lancar.” ucap Chae Yoon yang datang mengunjungi Tae Hee di supermarket.
Sa Ra terlihat sedih karena sekarang Chae Yoon yang bisa berdekatan langsung dengan Tae Hee, Chae Yoon juga memberikan segelas kopi untuk Tae Hee dan Tae Hee pun tersenyum menerima kopi, keduanya tertawa dan tersenyum bersama. Sa Ra akhirnya memilih pergi meninggalkan supermarket dengan wajah bersedih.
Sa Ra kembali membuatkan nasi kepal dan meminta Kyung Joo untuk memakannya. Kyung Joo dengan senang hati mencoba dan merasa kalau nasi kepal buatan Sa Ra sangat enak.
“Aku tak pernah makan nasi kepal seenak ini sebelumnya.” ungkap Kyung Joo sumringah.
“Aku melihat promosinya, suasananya terlihat bagus.” cerita Sa Ra tersenyum bahagia.
“Kau itu pengantin siput. Pengantin siput *Dongeng Korea* nya Han Tae Hee.” goda Kyung Joo
Terdengar bunyi ponsel diatas meja, Kyung Joo memanggil ibu Geum Ran karena ada yang menelpnya. Ia melihat nama Lee Jung Sik yang menelp ibu Geum Ran, Sa Ra kaget. Kyung Joo tahu itu adalah ayah mertua Geum Ran. Ibu Geum Ran keluar dari kamar lalu mengangkat telp dari ayah Kang Joon.
Ayah Kang Joon menemui ibu Geum Ran dirumahnya
“Aku tak bisa mengangkat kepalaku. Bahkan jika aku punya 10 mulut, tak ada yang bisa kuucapkan” ungkap Ayah Kang Joon tertunduk malu.
“Dia sudah mengakui kesalahannya?” tanya ibu Geum Ran penasaran.
“Kang Joon bilang itu tidak benar. Tentu saja, kuharap dia mengatakan yang sebenarnya. Aku kemari karena aku merasa aku yang berdosa, bahkan hanya mendengarkan hal seperti itu.” ucap Ayah Kang Joon
Ibu Geum Ran sangat yakin kalau si brengsek Kang Joon itu yang mencelakai Geum Ran, Ayah Kang Joon masih berharap kalau itu tidak benar lalu meminta maaf karena ia adalah ayah dari Kang Joon.
“Bagaimana kau bisa tahu?” tanya Ibu Geum Ran
“Chae Yoon mengancam Kang Joon. Dia berpikir Kang Joon yang mencelakai Geum Ran.” cerita ayah Kang Joon
“ Apa yang Gyo Chae Yoon dapatkan dengan mengancamnya?” tanya Ibu Geum Ran kembali
“Dia mencuri bangunan dan tanahnya Geum Ran. Aku mencoba mengembalikannya padamu” jelas Ayah Kang Joon
Kyung Joo dan Sa Ra mendengan pembicaraan keduanya dari kamar, Sa Ra tak percaya bangunan miliknya itu di rampas oleh Chae Yoon. Matanya sangat marah karena Chae Yoon berani mengambil tanah miliknya.
Ji Hoon duduk bersama Chae Yoon sambil meminum Teh, sementara Chae Yoon duduk sambil membaca majalah.
“Setelah bercerai, raut wajahmu terlihat semakin baik. Bagaimana bisa kau seperti ini?” ucap Ji Hoon yang terlihat binggung
“Aku lebih bahagia setelah bercerai dan merasa senang bisa merampas bangunannya Lee Kang Joon. Dan aku juga senang bisa mendukung Tae Hee oppa.” cerita Chae Yoon dengan sumringah
“Ada apa diantaramu dan Tae Hee hyung?” tanya Ji Hoon penasaran.
“Jika Tae Hee oppa menjadi pemilik Grup Winner, aku ingin bersamanya. Sebagai wanitanya Tae Hee oppa.” jawab Chae Yoon, Ji Hoon terlihat masih binggung dengan sikap adiknya.
Dirumah Geum Ran
Kyung Joo mengebrak meja karena kesal pada Chae Yoon yang merampas bangunan yang di diwariskan ayahnya. Sa Ra hanya bisa memperlihatkan tatapan sinisnya. Ibunya memberitahu Sa Ra kalau anaknya itu tak bisa membiarkan sesuatu yang tidak benar.
“Aku takkan membiarkannya, Ibu. Takkan pernah.” tegas Sa Ra
Kang Joon duduk sendirian di dalam hotel, wajahnya masih sangat frustasi. Ponselnya berbunyi ia langsung menangkat dan tak menyangka Geum Ran yang menelpnya.
Keduanya bertemu di sebuah Cafe.
“Bangunan itu... Itu bukan milik kalian berdua jadi siapa kalian memberi dan mengambilnya?” tegas Sa Ra dengan memicingkan matanya.
“Kau kira bangunan itu diambil karena aku menginginkannya? Aku bisa gila.” ungkap Kang Joon kesal.
“Kudengar Chae Yoon mengancammu karena dia tahu kau yang membunuhku. Aku akan memberimu saran. Chae Yoon membantu dan bersekongkol atas pembunuhan. Jika aku maju, kau maupun mantan istrimu ada di situasi yang sama. Aku akan menangkap Chae Yoon, jadi bayar apa yang sudah kau lakukan pada Han Tae Hee... dan jangan pernah mendekatinya lagi.” perintah Sa R dengan sedikit mengancam.
Kang Joon menegaskan bukan dirinya yang melakukan pada Tae Hee. Sa Ra merasa Kang Joon itu masih selalu berkelit, Kang Joon menyakinkan kaalu bukan dia yang melakukan semuanya.
“Bagaimana kau akan menangkap Chae Yoon?” tanya Kang Joon
“Aku punya rekaman dia mengakui persekongkolannya atas pembunuhanku.” ungkap Sa Ra
“Jika kau bisa melakukannya, lakukanlah. Chae Yoon punya rekaman blackbox, dan dia mengancamku dengan itu. Dan juga, fakta bahwa kau adalah Sa Geum Ran, dia juga sudah tahu. Jika kau bertindak gegabah, identitasmu akan terungkap pada semua orang.” jelas Kang Joon
Sa Ra sangat kaget karena Chae Yoon itu sudah tahu kalau dirinya adalah Geum Ran.
Chae Yoon sedang berjalan di lorong, Sa Ra langsung menariknya dengan kasar. Chae Yoon langsung mengumpat Sa Ra itu sudah gila.
“Sa Geum Ran disini, Gyo Chae Yoon. Kudengar kau sudah tahu?” ungkap Sa Ra blak-blakan. Chae Yoon langsung melotot kaget.
“Aku orang pertama yang tahu.” ungkap Chae Yoon
“Kau tahu, tapi kau merahasiakannya sendiri. Kenapa? Karena bangunan itu?” ucap Sa Ra seperti sudah tahu akal busuk Chae Yoon.
Dengan wajah tersenyum, Chae Yoon mengatakan bukan hanya itu saja, tapi berkat Sa Ra ia jadi punya alasan untuk bercerai dan juga sekarang ia sudah ada disisi Tae Hee. Sa Ra dengan mata sinisnya menegaskan itu tak akan berjalan sesuai keinginannya.
“Jadi? Kebenaran bahwa... kau adalah Sa Geum Ran,mampukah kau membongkar tindakanku tanpa mengungkapkan rahasiamu sendiri? Jika semuanya terbongkar, kau dalam masalah besar. Bagaimana jika sekarang kau pergi? Kau juga bisa mendapatkan sesuatu. Sara... kecantikanmu Memang palsu, tapi benar, kau cantik. Level dimana dalam mimpipun Sa Geum Ran tak bisa membayangkannya”.ucap Chae Yoon menyindirnya.
“ Kau kira yang didapatkan Sa Geum Ran menjadi Sara hanya kecantikan? Aku menemukan identitasku. Aku bukan lagi seorang ahjumma yang mengorbankan dirinya sendiri. Aku takkan pernah diinjak-injak lagi. Aku takkan kalah melawan wanita jahat yang diselingkuhi suamiku.” balas Sa Ra dengan penuh amarah.
Chae Yoon mengumpat Sa Ra itu adalah wanita yang palsu, Sa R sadar kalau kecantikannya memang palsu tapi yang ia miliki yang ada didalamnya hati Chae Yoon itu yang palsu. Chae Yoon kaget dengan Sa Ra yang berani mengucapkan kalimat seperti itu.
“Diluar, kau berpura-pura menjadi penyiar yang pintar, tapi kau seorang penzinah, membantu dan bersekongkol atas pembunuhan, bahkan mencuri bangunan. Hidup siapa lebih palsu?” ucap Sa Ra sinis.
Chae Yoon melotot tajam, Sa Ra merasa kalau saat penampilan palsunya dan isi yang ada did alam hatinya yang palsu juga akan terbongkar, ia mengejek nanti siapa yang akan lebih menunjukan jarinya dan ia mengejek Chae Yoon untuk menunggu dan melihatnya saja.
Nenek melihat laporan Kepuasan Penyicipan Produk Baru dari berkas, wajahnya tersenyum karena nasi kepal yan dibuat Tae Hee sukses.
“Jika tetap seperti ini selama promosi, kita tak perlu khawatir dengan penjualannya. Tae Hee berhasil melakukannya.” jelas Direktur Kim
“Sekarang sudah beres. Tae Hee berhasil mengatasi krisis besar.” ungkap Madam Park terharu
“Tapi , tanggal pengadilan sudah ditetapkan” ucap Direktur Kim, Madam Park sedikit sedih mendengarnya
“Aku memang khawatir, tapi jika Tae Hee menjadi CEO, Min Hyuk yang memfitnahku akan terungkap Dan Min Hyuk terpaksa harus menundukkan kepalanya di depan Tae Hee. Semuanya tergantung pada Tae Hee. Di rapat dewan direksi, gunakan kekuatanmu agar Tae Hee bisa menang atas Min Hyuk dan menjadi kandidatnya.” perintah Madam Park
Direktur Kim mengerti dengan perintah dari madam Park, saat ia keluar ruangan Ji Sook sedang menuruni tangga. Kedunya saling menatap Direktur Kim menatap sedih, Ji Sook terlihat sedikit ketakutan melihat Direktur Kim.
Ji Sook akhirnya menemui Anaknya, karena setelah mendengar semua info dari direktur Kim ia merasa terkejut. Min Hyuk tahu kalau itu adalah situasi terburuk tapi ternyata Tae Hee berhasil mengatasinya.
“Evaluasi dari promosi penyicipan nyaris mencapai angka sempurna. Lihat saja skor di Dae Young Mart. Angkanya melejit.” jelas Min Hyuk memberikan berkas pada ibunya
“ Jika sebanyak ini, ini bisa menghimbau dewan direksi” komentar ibunya yang melihat data Winner Food.
Min Hyuk memberitahu kalau Sa Ra yang membantunya, ibunya binggung Sa Ra bisa membantu Tae Hee. Min Hyuk mengatakan dirinya iri dengan Tae Hee.
“Kau tak perlu begitu. Dapatkan saja Grup Winner dibawah kendalimu. Dengan begitu, kau bisa mendapatkan semua yang kau inginkan.” ucap Ji Sook
“ Tidak. Aku menginginkan Sara, melebihi apapun. Aku akan membuatnya menyesali ini. dan memohon tidak pernah mengenalku.” kata Min Hyuk dengan wajah sinis dan penuh amarah.
“Tak perlu khawatir dengan rapat dewan direksi karena aku punya rencana cadangan.” ucap Min Hyuk dengan senyuman liciknya pada ibunya
Rapat direksi
Min Hyuk saling menatap sinis dengan Tae Hee yang duduk di depannya, lalu ia memanggil Sek Jung untuk mendekat. Tae Hee menatap serius laporan untuk kandidat CEO, Min Hyuk menatap Tae Hee dengan tatapan dingin setelah menyuruh sesuatu pada Sek. Jung.
“Agenda utama hari ini dalam rapat dewan direksi adalah berkenaan dengan partisipan untuk rapat umum pemegang saham selanjutnya, dan pemilihan kandidat CEO Grup Winner. Akan kita dengarkan suara para direktur yang merekomendasikan kandidat CEO.” ucap Chae Yoon membuka rapat direksi
“Aku menominasikan Han Tae Hee dari Winner Food sebagai CEO.” ucap seseorang yang berdiri di samping direktur Kim, Tae Hee berdiri memberikan hormat
“Aku menominasikan Direktur Perencanaan Strategis Han Min Hyuk.” ucap pria yang duduk dibagian meja Min Hyuk dan Min Hyuk juga melakukan hal yang sama dengan Tae Hee.
Chae Yoon mengajak semua direksi untuk mempersilakan dua kandidat menjelaskan pencapaian yang sudah mereka capai dan juga mempresentasikan rencana masa depan untuk Winner Grup, ia mempersilahkan Tae Hee yang lebih dulu berbicara.
“Orang bilang jadi pemukul pertama lebih baik. Saya akan maju duluan. Karena saya lebih tua. Tidak apa, kan?” ucap Min Hyuk yang mencoba menyela Tae Hee.
Dengan wajah sedikit binggung, Tae Hee membiarkan Min Hyuk untuk pergi ke podium. Min Hyuk membicarakan dirinya yang memulai bisnis fashian dan retail restoran.
“Pertama-tama, saya akan membicarakan tentang dua bisnis dengan kalian.”ucap Min Hyuk di depan podium.
Sa Ra yang ada diluar ruang rapat agak binggung karena ia harus ikut rapat lalu menanyakan alasannya. Sek Jung mengatakan kalau direktur Han Min Hyuk yang memintanya.
Kembali ke ruang rapat direksi
“Selanjutnya, saya akan mempresentasikan performa dari Winner Food yang menjadi sorotan utama. Saya akan mengundang seseorang yang menjadi penolong terbesar di Winner Food.” jelas Min Hyuk
Tae Hee terlihat sedikit panik karena Min Hyuk membahas tentang Winner Food. Min Hyuk memanggil Sa Ra untuk masuk ke dalam ruangan. Tae Hee semakin kaget karena Min Hyuk membawa Sa Ra ke dalam rapat dewan direksi. Pintu samping terbuka, Sa Ra masuk dengan wajah binggung dan perlahan-pelahan berjalan masuk.
Chae Yoon juga tak kalah kaget melihat Sa Ra yang masuk ke dalam ruangan, Min Hyuk tersenyum mengajak Sa Ra untuk mendekat dengan tempatnya berdiri. Ji Sook tersenyum, Direktur Kim tetap memperlihatkan wajah datarnya, Tae Hee menatap Sa Ra yang berdiri tepat di depannya, Sa Ra seperti belum sadar Tae Hee duduk di dekatnya.
“Beliau adalah model utama dari bisnis baru saya dan beliau kontributor pertama yang berhasil melewati rekor 10x lipat PO dalam sehari. Pengembang resep nasi kepal Sara. Produk baru dari Winner Food, Nasi Kepal Cinta berhasil melewati PO pasar sebelumnya. Saya akan memberitahu kalian bagaimana hal ini bisa terwujud.” ucap Min Hyuk
Chae Yoon kaget ternyata nasi kepal yang ia puji itu adalah milik Sa Ra. Semantara Sa Ra masih saja terlihat kebinggungan dengan Min Hyuk.
“Pertama, untuk meyakinkan serikat buruh Winner Food, saya melakukan banyak pertemuan. Ini perjanjian serikat buruh untuk menghentikan demonstrasi selama 3 tahun hingga perusahaan kembali berjalan normal.” ucap Min Hyuk memperlihatkan surat penjanjian.
Tae Hee terlihat tak berdaya lagi karena Min Hyuk mencoba mengambil alih semua penjelasannya dan mengaku-ngaku tentang pekerjaannya Winner Food. Min Hyuk mengakui kalau ia mendapatkan kepercayaan dari serikat buruh setelah membatalkan aplikasi kebangkrutan jadi ia yang memberikan kekuatan pada Tae Hee.
Sa Ra baru sadar Tae Hee duduk di depannya, ia terlihat sedih karena Min Hyuk mengambil semua presentasi Tae Hee, keduanya saling menatap sedih. Min Hyuk membahas tentang alasan utamanya menyelamatkan Winner Food adalah karena resep Sa Ra.
“Sara berperan sebagai model utama dalam bisnis baru saya dan dengan permintan saya, membantu pengembangan dari produk baru Winner Food. Suksesnya produk baru dari Winner Food adalah proyek kerjasama antara saya dan Sara. Saya dan Sara akan mengabdikan seluruh waktu dan semangat kami demi masa depan Grup Winner.” ucap Min Hyuk
Sa Ra kaget karena Min Hyuk memberitahu tentang permintaan dirinya untuk membantu pengembangan produk, Tae Hee menatap Sa Ra tak percaya orang yang ia cintai selama ini mengkhianatinya. Sa Ra menatap Tae Hee dengan tatapan sedih dan binggung karena sebenarnya bukan itu hanya Min Hyuk yang mengaku-ngaku.
Semua dewan direksi pun memberikan tepuk tangan karena suka dengan presentasi Min Hyuk, Ji Sook pun tersenyum, Min Hyuk melirik pada Tae Hee penuh kemenangan, Sa Ra terlihat semakin binggung dengan keadaaan sekarang. Tae Hee melirik Sa Ra dengan tatapan penuh kebencian.
Tae Hee masuk ke dalam ruangan dengan penuh kekecewaan, Chae Yoon mengikutinya di belakang.
“Direktur Han Min Hyuk mengambil semua pujian atas kerja kerasmu. Orang yang memegang peran adalah Sara, kan? Nasi Kepal itu, Sara yang membuatnya, apa Benar begitu, Oppa?” tanya Chae Yoon yang kesal, Tae Hee tetap saja terdiam
“ Ini jebakan dan Jebakan yang dibuat Direktur Han Min Hyuk mengirim Sara ke Winner Food dan menerima pujian.” ungkap Chae Yoon menyimpulkan semua yang terjadi.
Ketua Choi datang, Tae Hee bertanya keberadaan Sa Ra, Ketua Choi memberitahu kalau Sa Ra datang sendiri untuk menemuinya. Tae Hee keluar dari ruangan menemui Sa Ra. Chae Yoon menghela nafas, ia masih kesal dengan Sa Ra yang membuat Tae Hee tak bisa berbuat apa-apa di ruang direksi.
Di ruangan yang penuh dengan buku-buku Sa Ra menunggu Tae Hee. Sa Ra langsung menatap Tae Hee dengan tatapan sedih melihat Tae Hee yang sudah datang menemuinya.
“Jadi ternyata Karena ini kau datang untuk membuat nasi kepal, Untuk berpartisipasi dalam rencananya Han Min Hyuk?” ucap Tae Hee dengan nada penuh amarah
“ Aku tak tahu akan menjadi seperti ini. Apa yang harus kulakukan? Jika ada sesuatu yang bisa kulakukan sebelum voting dewan direksi, tolong beritahu aku.” ucap Sa Ra yang terlihat merasa bersalah.
“Hasilnya sama saja sudah diputuskan. Suara bulat pasti untuk Han Min Hyuk. Yang membuatku lebih gila adalah dirimu. Orang yang menjatuhkanku dalam krisis ini bukan orang lain, melainkan dirimu, Ahjumma.” umpat Tae Hee kesal
Sa Ra seperti binggung menjelaskan semuanya, Tae Hee mengatakan ini benar-benar tak bisa di percaya. Ia menyimpulkan kalau semuanya itu terjadi sesuai dengan keinginan Sa Ra.
“Sekarang kita... ...orang asing.” ucap Tae Hee dengan wajah kesal dan pergi meninggalkan Sa Ra
Sa Ra semakin sedih karena ia melakukan semuanya untuk menyelamatkan Tae Hee tapi ternyata semuanya diakui Min Hyuk kalau itu adalah pekerjaannya.
Direktur Kim kembali menemui Madam Park, memberitahu kalau dewan direksi memilih Min Hyuk sebagai kandidat CEO. Madam Park terlihat khawatir karena masalah ini semuanya akan menjadi serius.
“Sidang pengadilan menjadi perhatian utama. Kurasa menundukkan kepalamu sekali pada Min Hyuk dan minta tolong adalah salah satu cara.” Saran Direktur Kim lalu pergi meninggalkan ruangan.
Chae Yoon menangis datang menemui nenek, ngadukan kalau masa depan Tae Hee sudah dihancurkan oleh Sa Ra. Madam Park ikut geram karena semua ini, akibat dari Sa Ra yang membuat semuanya harapan Tae Hee menjadi CEO hancur.
“Aku takkan membiarkannya begitu saja. Nenek, Sara itu palsu.” ucap Chae Yoon membuka rahasia Sa Ra yang sebenarnya. Madam Park binggung dan kaget.
“ Sara akan muncul dalam acara yang kupandu dalam waktu dekat. Aku akan memberitahu semua orang wanita seperti apa Sara itu. Aku akan membuatnya tak bisa menaikkan kepalanya! Aku takkan membiarkannya seperti ini. Takkan pernah.!!!” umpat Chae Yoon penuh dendam.
Tae Hee duduk di meja kerjanya dengan wajah tertunduk, ia tahu neneknya itu pasti sangat khawatir dengan hal itu. Ia berdiri dan memutuskan untuk datang ke rumah keluarganya.
Sa Ra menemui Min Hyuk dengan wajah penuh amarah karena Min Hyuk bisa membuat masalah seperti ini bisa terjadi.
“Winner Food 100% penuh usahanya Han Tae Hee!” teriak Sa Ra kesal.
“Bukannya kau juga berjanji untuk menjaga jarak dengan Lee Kang Joon dan Han Tae Hee?” ucap Min Hyuk dengan tak menutupi wajah sinisnya.
“Bagaimana kau bisa tahu aku yang membuat nasi kepal itu?” tanya Sa Ra
“Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Sara, kau setuju bekerja sama denganku, tapi kau diam-diam membantu Han Tae Hee tanpa seijinku. Aku sangat tersinggung.” ungkap Min Hyuk.
Min Hyuk membahas tentang identitas palsu milik Sa Ra dan takdir buruk yang terjadi dengan Kang Joon, tapi Sa Ra ternyata tak penasaran dan juga tak pernah bertanya padanya.
“Aku ini pebisnis. Untuk mendapatkan apa yang kuinginkan, aku menghalalkan segala cara. Alasannya tidak penting. Itulah bisnis. Entah Tae Hee atau aku yang akan mendapatkan Grup Winner, dan aku menginginkanmu, Sara. untuk itu, aku melakukan segala cara.” jelas Min Hyuk yang blak-blak memberitahukan sifat aslinya.
Sek Jung datang memberitahu tentang konferensi pres kandidat yang terpilih akan di umumkan sebentar lagi. Min Hyuk mengajak Sa Ra untuk ikut dengannya.
“Kau membantuku menang melawan Tae Hee, jadi Kau harus bersamaku ditempat sepenting itu.” ungkap Min Hyuk penuh senyuman kemenangan, Sa Ra melotot tajam karena Min Hyuk sengaja menjebaknya.
Tae Hee menemui neneknya dirumah, ia mengakui dirinya tak bisa menunjukan wajahnya karena ia kalah di dalam rapat dewan direksi. Madam Park merasa itu bukan salah Tae Hee.
“Kau hanya masuk perangkap. Sara, anak itu, aku takkan memaafkannya. Anak itu, kudengar dia palsu. Umurnya, namanya, kudengar dia bohong tentang semuanya. Yang lebih parah lagi, kecantikannya, dia dioperasi plastik!” cerita Madam Park dengan wajah geram
“Bagaimana nenek bisa tahu?” tanya Tae Hee binggung
“Chae Yoon yang bilang padaku. Dia bilang dia akan memandu acara dan membongkar semua tentang Sara.” jelas nenek.
Ia juga berjanji tak bisa membiarkan artis penipu seperti Sa Ra yang menghancurkan keluarga mereka. Tae Hee binggung karena Chae Yoon ternyata sudah tahu kalau Sa Ra itu hasil dari operasi plastik.
Sa Ra berjalan dengan wajah sedih dan terlihat tak percaya kalau ternyata Min Hyuk itu ingin menjatuhkan Tae Hee bukan menolongnya.
Ia teringat dengan ucapan Min Hyuk membahas tentang identitas palsu milik Sa Ra dan takdir buruk yang terjadi dengan Kang Joon, tapi Sa Ra ternyata tak penasaran dan juga tak pernah bertanya padanya.
“Aku ini pebisnis. Untuk mendapatkan apa yang kuinginkan, aku menghalalkan segala cara. Alasannya tidak penting Itulah bisnis.” ucap Min Hyuk yang blak-blakan tentang dirinya yang sebenarnya.
Sa Ra menelp seseorang karena ada yang ingin ditanyakan, terlihat Kang Joon yang tidak terawat dengan wajah tanpa dicukur dan juga terlihat tak bersemangat.
“Apa kau pikir aku mampu mengatakan apapun sekarang? Lihatlah posisiku sekarang.” keluh Kang Joon yang sudah tak punya semangat hidup.
“Mencelakai Han Tae Hee, kau bilang kau tidak melakukannya, kan. Kalau begitu, siapa yang melakukannya?” tanya Sa Ra
“ Jika aku menjawabmu, apa yang akan kau berikan padaku? Saat aku hidup tak menentu, aku tak bisa memberitahumu tanpa mendapat apapun.” ucap Kang Joon
Sa Ra mulai mengancam Kang Joon untuk memberiahu media kalau ia yang sengaja melukai Tae Hee, Kang Joon berteriak bukan dia pelakunya. Sa Ra mendesak Kang Joon untuk memberitahu siapa pelakunya.
“Bagaimana mungkin aku bisa menyentuh pewaris Grup Winner?! Pasti seseorang yang lebih hebat dariku yang melakukannya.” ungkap Kang Joon
Ia menyuruh Sa Ra berpikir siapa yang lebih beruntung apabila Tae Hee tak ada, Sa Ra menduga kalau itu adalah Min Hyuk pelakunya. Kang Joon mengatakan pada Sa Ra kalau ia hanya memberitahukan satu hal pada Min Hyuk.
“Han Tae Hee punya kelemahan yaitu memalsukan identitas Sara. Setelah itu, ada telpon ancaman ke Han Tae Hee Han Min Hyuk yang melakukannya dan mengkambing-hitamkanku!” teriak Kang Joon kesal
Sa Ra tak percaya kalau memang benar Min Hyuk yang melakukan semuanya, ia teringat terakhir kali Min Hyuk harus kejatuhan tepung di gudang Winner Food.
“Dia itu takdir terburuk dari yang buruk Dia mempertaruhkan hidupnya untuk menghalangi pekerjaanku.” ucap Tae Hee saat Sa Ra memberitahu kalau Min Hyuk adalah fans pertamanya selama ini.
“Tae Hee atau aku yang akan mendapatkan Grup Winner Dan juga aku menginginkanmu, Sara. Untuk mencapai itu, aku melakukan segala cara” ucap Min Hyuk setelah rapat dewan direksi.
Sa Ra mengingat ucapan keduanya dan terakhir saat Min Hyuk sengaja membawanya ke rapat bisnis dan membuat Tae Hee terluka sebelum mereka pergi keluar negeri untuk menikah. Sa Ra berkaca-kaca memikirkan Tae Hee yang ingin di jatuhkan oleh Min Hyuk.
Min Hyuk memanggilnya dari arah belakang, Sa Ra melirik seperti ketakutan mengetahui Min Hyuk itu sengaja berpura-pura baik padanya sebenarnya ingin menjatuhkan Han Tae Hee.
Sementara Tae Hee duduk di rumah nenek dengan wajah khawatir memikirkan tentang acara Chae Yoon dan juga Sa Ra. Dengan wajah ketakutan dan juga sedih Sa Ra menengokkan wajahnya, Min Hyuk berjalan mendekat, memberikan senyuman manisnya pada Sa Ra.