Tae Hee berjalan ke arah jendela, ditangannya ada buku gambar dari hasil hiptonis ia mendapatkan gambaran mobil berwarna hitam dengan nomor plat 814...
"Kita perlu satu nomor lagi...." ucap Tae Hee.
"Hyung, Tidak ada lagi yang tersisa.Kita sudah bekerja selama 14 jam." keluh Ji Hoon yang sudah berwajah tak karuan
Tae Hee hanya bisa terdiam, lalu melihat Sa Ra yang tertidur dengan ditutup kain selama 14 jam.
Madam Park duduk sendirian di ruangan anaknya. Min Yuk datang memberitahu akan mengadakan pemakaman untuk Mong Shil dan akan meletakan abunya supaya bisa beristirahat dengan tenang. Tapi neneknya itu tetap saja terdiam dalam kegelapan.
"Apa kau baik-baik saja, Nenek?" tanya Min Yuk.
" Pergilah." jawab sang nenek singkat.
Min Yuk mengikuti perintah neneknya tapi saat berbalik mata liciknya terlihat. Neneknya melihat Min Yuk yang keluar dengan tatapan tak bersahabat, seperti ia sudah tahu kalau cucu tirinya itu sebenarnya jahat.
Tangannya meraih foto yang ada di balik kain putih, menatap cucunya yang hilang dengan tangisan.
Chae Yoon menemani Kang Joon berkerja tak lupa ia memberikan sedikit kecupan di pipi pacarnya itu. Kang Joon seperti tak suka karena mereka harus makan malam dengan kakak ipar.
"Ji Hoon oppa tidak datang ke pertemuan keluarga." jelas Chae Yoon .
"Sudah dua hari berlalu, Kenapa aku merasa seperti...kau melakukan ini dengan sengaja?" ungkap Kang Joon.
"Kau tajam.....Mari kita pergi setelah bekerja. Ji Hoon oppa tidak makan sekalipun hari ini." Chae Yoon akan pergi dari ruangan, tapi sebelumnya ia menatap kearah Kang Joon dengan tatapan liciknya.
"Ini sebuah rencana jebakan. Kau mempunyai lebih dari 17.000 kaki persegi tanah di Seochodong. Ini perlu banyak uang.Bagaimana kau menjelaskan kepemilikan yang dipindahkan ke suamimu?" jelas Tae Hee
Tae Hee yakin Kang Joon itu pelakunya, Sa Ra tak yakin ia merasa kalau Chae Yoon adalah pelakunya karena memliki bangunan diatas tanah miliknya.
"Kau menyalahkan orang yang tidak bersalah. Bagaimana mungkin Chae Yun tahu password email-mu?" tegas Tae Hee
Sa Ra tahu kalau Chae Yoon itu wanita yang cerdas. Tiba-tiba ada sinar lampu mobil yang menyoroti mereka dari kejauhan.
Dengan mata silau, Sa Ra melihat nomor plat mobil yang sama dengan yang ia lihat saat kecelakan. Tae Hee juga ingat dengan plat nomor mobil itu. Keduanya melihat siapa yang turun, ia melihat Chae Yoon dan Kang Joon bertemu dengan Ji Hoon.
Sa Ra tak percaya kalau ternyata Kang Joon dengan sengaja membunuhnya dan membuat surat wasiat palsu. Tubuhnya langsung melemah dan pingsan, Tae Hee dengan sigap memegangnya.
Ibu Geum Ran datang tergopoh-gopoh menemui Kyung Joo, ia membawa selembar kertas.
"Lihat ini. Apa artinya ini?" tunjuk ibunya.
"Permohonan klinik kesuburan. Pemohon Sa Geum Ran" Kyung Joo membaca kertas yang dibawa ibu Geum Ran.
Ibu Geum Ran memberitahu kalau pagi hari anaknya itu menyerahkan permohonan di sebuha klinik kesuburan. Lalu ia memperlihatkan tanggalnya adalah hari yang sama dengan Geum Ran meninggal.
Kyung Joo memperhatikan dengan jelas tangga yang tertera disana. Ibu Geum Ran tak yakin anaknya itu mati karena bunuh diri padahal ia ingin mencoba untuk hamil. Menurutnya ini sangat aneh dan tidak masuk akal. Kyung Joo sedikit benggong dan merasakan hal yang sama.
Tae Hee melihat Sa Ra yang masih tertidur. Beberapa saat kemudian Sa Ra terbangun, wajahnya terlihat sangat pucat dan bibirnya mutih. Ia ingin bangun, Tae Hee menahannnya untuk tidah bergerak karena sebelumnya ia pingsan.
"Aku ingin menghirup udara segar." ucap Sa Ra sambil turun dari tempat tidurnya. Tae Hee tak bisa menahan dan membiarkan Sa Ra turun dari tempat tidurnya.
Sa Ra yang berjalan keluar di ikuti oleh Tae Hee perlahan-lahan dibelakangnya.
Di depan rumah Kang Joo.
Ibu Geum Ran disiram air oleh ibu Kang Joon.
"Kau baru akan mengerti jika kau disiram air . Bawakan lebih banyak air." teriak ibu Kang Joon .
Ibu Geum Ran mencoba menjelaskan tentang klinik kandungan. Ibu Kang Joon tak percaya hanya dengan itu makan mereka bisa menyimpulkan kalau itu bukan bunuh diri.
"Kau mencoba untuk menyeret anakku dalam masalah ini!" umpat ibu Kang Joon dan langsung mengambil kertas lalu merobeknya.
Sa Ra melihat ibunya yang disiram air di depan rumah Kang Joon, tatapan sedih terlihat dari wajahnya.
"Kenapa kau merobeknya? Ini adalah bukti Geum Ran tidak bunuh diri." ucap Ibu Geum Ran
"Bukti apa? Putraku adalah kepercayaanku. Aku bertanya-tanya mengapa dia menyeret putraku.Karena dia sukses, kau mencoba untuk memperoleh sesuatu darinya." teriak ibu Kang Joon
Ibu Geum Ran menyatakan kalau ibu Kang Joo merasa anaknya itu berharga begitu juga anak-anak yang lainnya termasuk Geum Ran. Dia menceritakan Geum Ran itu anaknya satu-satunya dan suaminya sudah meninggal.
"Geum Ran adalah seluruh hidupku. Hanya putriku yang meninggal! Apa aku bahkan tidak boleh bertanya?" jerit ibu Geum Ran histeris.
"Tidak ada gunanya berbicara.....Pergi!!!!!" umpat ibu Kang Joon sambil mendorongnya sampai terjatuh.
Sa Ra tak tega melihat ibunya yang di perlakukan begitu kasar dengan mantan mertuanya. Ia ingin berlari tapi Tae Hee menahannya supaya Sa Ra tak menemui ibunya. Kang Joon datang, Tae Hee menarik Sa Ra supaya tak terlihat Kang Joon.
Ibunya terus menangis dan merasa anaknya itu sangat malang. Kang Joon hanya menatap ibu Geum Ran dan membiarkan sopirnya yang menarik ibunya. Sa Ra menangis melihat ibunya dan tak menyangka Kang Joon yang sengaja membunuhnya.
Semua berkumpul di ruang keluarga tanpa ayah.
Ibunya tak percaya dengan klinik yang dibawa, tapi menurutany Geum Ran itu tetap mati kalau pikirannya itu benar.Kang Joon hanya bisa diam tak banyak komentar.
"Kurasa Kyung Joo tidak mengatakan pada ibu mantan istrimu, kau mau menikah lagi....Dia akan pingsan jika dia tahu." komentar Jin Young.
"Ini akan lebih buruk jika dia mengetahui bahwa kau berselingkuh. Ini akan menjadi skandal besar." tambah Min Young.
Tiba-tiba ibunya datang marah-marah karen ada yang menyiram air di depan rumah. Istrinya berusaha tidak memberitahu yang sebenarnya, ia menceritakan dirinya mendapat tambahan air dan menumpahkanna.
"Apa yang kau lakukan? Bersihkan itu." perintah ibunya pada dua anak perempuannya.
Dua anak itu berlari mengerjakan perintah ibunya. Sementara Ibunya mengajak suaminya untuk masuk ke kamar. Kang Joon yang terdiam mengeluarkan mata sinisnya, sepertinya ia membuat sebuah rencana.
Sa Ra dan Tae Hee datang kerumah ibunya tapi ternyata mereka hanya menemukan seorang penjaga rumah dan semua barang-barang ibunya sudah ada di luar rumah.
"Dia diusir pagi ini. Apa kau tahu anak menantunya, Lee Kang Joon? Dia membeli rumah ini beberapa waktu
lalu. Dia adalah pemiliknya."
Setelah itu pembantu itu memberitahu kalau ia sangat beruntung karena bisa tinggal di tempat itu dengan gratis. Sa Ra semakin bersedih, ia menatap foto ia dan ibunya sudah retak, lalu ia mengingat saat ibunya menangis saat dirinya meninggal.
Sa Ra berjalan menuruni rumah ibunya, berjalan perlahan.
"Karena aku gemuk dan bodoh... dia membunuhku karena aku membebani. Apa yang sudah ibuku lakukan sampai harus menerima semua ini?" ucap Sa Ra
Tae Hee menahan Sa Ra yang akan jatuh, Sa Ra mengatakan kalau ia baik-baik saja. Tae Hee mengingat saat mereka memancing bersama dan sumpah pernikahan yang di ucapkan Sa Ra "Aku bersumpah untuk mencintainya dalam hujan atau salju, saat bahagia maupun sedih." Dan sangat ingin menjadi istri Kang Joon kembali.
"Ahjumma, jangan meniruku. Ini tidak baik-baik saja. Kenapa kau bersikap seperti baik-baik saja? Itu keahlianku."
Sa Ra menatap Tae Hee, ia berjongkok dan memegang baju Tae Hee. Lalu mengeluarkan semua kesedihannya, Suara tangisnya pecah dan histeris. Tae Hee sampai ikut berkaca-kaca melihat Sa Ra menangis. Sepertinya memang benar kalau kenyataan itu sangat menyakitkan.
Kang Joon dan Min Yuk kembali berlatih dayung kembali. Setelah itu keduanya masuk ke dalam tempat penyimpanan kapan. Kang Joon melihat Min Yuk itu terlihat sangat gugup. 0:46:49,240 --> 00:46:50,170
"Apa ada yang salah di kantor pusat?"
"Tidak ada yang terjadi tapi aku punya firasat buruk beberapa hari terakhir ini. Ini hanya firasat. Tapi itu mengkhawatirkan." Jelas Min Yuk
Ia teringat saat malam hari menemui neneknya yang ada di ruangan anaknya. Lalu ia mengoda Min Yuk yang bisa menikmati harinya tanpa Chae Yoon.
"Ini sudah pernikahan keduamu. Kau... mungkin memiliki urusan yang lebih daripada aku." ucap Min Yuk mengejek.
"Jika seseorang mendengar, mereka akan berpikir aku playboy." balas Kang Joon .
Min Yuk mendekatkan mulutnya lalu berbisik kalau Kang Joon itu seorang playboy. Kang Joon tersenyum, Setelah itu Min Yuk pamit pergi.
Kang Joon melihat ponselnya, dengan gayanya yang play boy ia menelp Sa Ra.
Sampai dirumah Sa Ra, Ia sudah membawa bunga tapi binggung karena pintu rumah Sa Ra sudah terbuka. Kang Joon melangkah masuk melihat Sa Ra yang duduk dalam kegelapan.
"Apa kau menungguku? Pintu depan terbuka." sapa Kang Joon sambil memegang rambutnya.
"Keluar......Keluar...." jerit Sa Ra dengan menahan tangis.
Kang Joon binggung, ia pikir dengan keadaan yang pertama tak masalah tapi ini sikap Sa Ra yang kedua kalinya. Sa Ra terus menyuruh Kang Joon untuk segera keluar.
"oke... baiklah.... Aku tidak akan bertemu lagi denganmu. Ini sudah berakhir." tegas Kang Joon dan membuang bunga dilantai.
Setelah terdengar pintu tertutup pintu depan karena dibanting Kang Joon. Tae Hee keluar dari kamar. Sa Ra masih tak percaya sama sekali pelaku konspirasi kematiannya adalah suaminya. Tae Hee mendengar dalam diam.
"Pada hari aku meninggal... aku bertemu dengan suamiku." Cerita Sa Ra.
Flash Back
Geum Ran menuruni tangga sambil menangis, Kang Joon panik karena istrinya ingin menemui wartawan.
"Aku akan menceritakan semuanya. Bahwa kau dan Chae Yoon berselingkuh!!! Aku akan memberitahu mereka, kau membuang begitu saja istrimu"
"Aku tidak bisa mengakhirinya seperti ini. Aku akan menjaga pernikahanku. Aku harus melakukan sesuatu!" teriak Geum Ran sambil menangis.
Kang Joon berteriak memangil Geum Ran untuk berhenti Geum Ran masuk ke dalam mobil.
Sa Ra ingat terakhir kali mereka bertengkar dan ia yakin kalau suaminya itu mengikutinya selama perjalanan.
Geum Ran yang menangis tak menyadari Kang Joon ada dibelakangnya. Kang Joon meihat istrinya, ia mematikan lampu mobil lalu sengaka menyalip tanpa lampu.
"Saat aku berpikir tentang hal ini,mobil lewat di depanku... dengan kecepatan tinggi. Itu suamiku."
Kang Joon sudah sampai di ujung jalan tanpa lampu lalu ia memutar mobilnya, teringat kembali ancaman Geum Ran yang akan berbicar dengan wartawan tentang peselingkuhan mereka. Beberapa saat kemudian, ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Saat sudah mendekat ia menyalakan lampu mobilnya yang membuat Geum Ran kaget lalu membanting stir ke kanan dan terjun masuk ke dalam laut. Mobil Kang Joon sedikit oleng karena membanting mobil ke kiri tapi ia bisa menyeimbangkan lagi.
"Aku... buta... tuli...... dan bisu. Cintaku...... begitu bodoh." ucap Sa Ra
Tae Hee tak banyak berkomentar hanya melihat Sa Ra yang menangis di depannya.
Kang Joon yang menelp Chae Yoon setelah keluar dari rumah Sa Ra dibawa ke jalan ke arah laut oleh Chae Yoon. Lalu ia berhenti di tengah jalan.
"Apa kau ingin tahu? Kenapa kita datang ke sini?" tanya Chae Yoon berjalan menepi ke dekat pembatas jalan. Wajah Kang Joon terlihat binggung.
Chae Yoon sudah tahu kalau calon suaminya itu tertarik dengan Sa Ra. Tapi dia mengutarakan kalau dirinya tak khawatir karena ia melihat pada saat malam kejadian Geum Ran meninggal. Mata Kang Joon melotot kaget.
Flash Back
Chae Yoon menceritakan dirinya yang melihat Kang Joon dengan Geum Ran bertengkar dari atas. Dia ikut panik karena ia takut Geum Ran memberitahu ke wartawan. Lalu ia mengikutinya penuh khawatir. Chae Yoon terkejut karena melihat mobil Geum Ran sudah tengelam di laut.
Lalu ia mendekati Kang Joon sambil tersenyum. Dia merasa Kang Joon tak perlu khawati karena ia merasakan hal yang sama.
"Kita...saling membutuhkan satu sama lain." ucap Chae Yoon. Wajah Kang Joon masih saja tegang walaupun Chae Yoon sudah memberikan senyuman padanya.
Pagi Hari, sebuah gambar Geum Ran dan Kang Joon terlihat di depan kantor Winner Grup. Ibu Geum Ran berdiri sambil membawa gambar anaknya dan juga Kang Joon.
[CEO HBS adalah anak menantuku.Tolong bantu aku.Mengungkapkan kematian putriku yang tidak adil .]
Chae Yoon yang baru masuk kaget melihat dan membawa tulisan yang dibawa ibu Geum Ran. Orang-orang yang melihat tak begitu peduli dan hanya tertawa.
Chae Yoon datang menemui Kang Joon memberitahu ada protes dari satu pihak dari ibu Geum Ran yang menuntut kematian anaknya. Dan ia berdiri di depan kantor, Kang Joon kaget. Belum sempat berpikir sekertarisnya memberitahu kalau Min Hyuk ingin bertemu dengannya.
Kang Joon menemua Min Hyuk. Wajah Min Hyuk sedikit tegang. Ia memberitahu kalau keadaan itu sangat darurat dan memberikan koran yang ada di tangannya.
"Aku sedang mencari Dong Geul." tertulis di koran yang dibaca Kang Joon.
"Wanita tua itu mengerti. Dia ingin mencari cucunya yang sudah mati. Dia ingin membangkitkan orang mati. Dan mewarisi Winning Group padanya. Artinya dia tidak akan menyerahkannya padaku." jelas Min Hyuk.
Kang Joon melihat koran yang ada di meja Hyun Wook juga ada iklan madam Park, wajahnya juga tak percaya kalau sampai nanti Min Hyuk tak bisa mendapatkan Winner Grup.
Kang Joon pergi ke roof top. Chae Yoon datang memberitahu kalau ia sudah menyuruh seorang staff untuk menjauhkan ibu Geum Ran dari kantor tapi tetap saja ia yakin ibunya itu akan datang lagi. Kang Joon kesal karena ini bisa terjadi pada saat seperti ini.
"Atasi satu per satu. Kita hanya perlu memperbaiki rencana kita. "
Chae Yoo merasa kalau mereka bisa membuat supaya berita protes itu akan keluar. Ia mengajak Kang Joo untuk segera menikah tanpa harus mengumukan pada pers.
Tae Hee membawakan makanan untuk Sa Ra yang terlihat pucat layaknya mayat hidup. Ia menyuruh Sa Ra makan karena ia akan mati kalau seperti ini. Wajahnya sedikit khawatir dengan keadaan Sa Ra karena menurutnya kondisinya itu sangat penting.
"Chae Yoon berada dalam bahaya. Aku akan memberitahunya, pria seperti apa Kang Joon. Aku akan melindungimu dan Chae Yoon." ucap Tae Hee.
Tiba-tiba Ji Hoon menelp memberitahu akan dia adakan pernikahan dengan tiba-tiba. Sa Ra mendengar ucapan Tae Hee yang kaget tentang pernikahan yang tiba-tiba.
Di sebuah gedung, para wartawn ternyata sudah mengedus pernikahan Kang Joon dan Chae Yoon. Para penjaga berusaha untuk menutupi dan menjauhi semua wartawan dari gedung. Ibu Kang Joon binggung bagaimana wartawan itu bisa tahu dengan hal ini.
"Hei, hati-hati pada paparazzi. Tetap waspada pada reporter yang bersembunyi." perintah ibunya pada dua anaknya yang malah bergaya di depan wartawan.
"Ada banyak pengawal. Jangan berlebihan. Ini tidak terhormat." tegas suaminya.
Jin Young mengungkapkan dirinya ingin menikah lagi sementara Min Young ingin merasakan yang namanya menikah.
Sa Ra dan Tae Hee datang tak jauh dari gedung, mereka melihat Kang Joon dan Chae Yoon turun dari mobil bersama Ji Hoon. Tae Hee melihat wajah Sa Ra yang menatap tanjam dengan penuh amarah.
"Kita semua tidak bersalah saat lahir. Namun pada suatu saat...beberapa menjadi jahat."
"Kejahatan.mengubah orang baik menjadi monster, tapi aku ingin percaya. Pada akhirnya,kebaikan akan menang."
Tae Hee bergumam sambil terus melihat Sa Ra yang merasa kasihan. Sementara Sa Ra menatap suaminya penuh kebencian.
Sinopsis Drama Birth of Beauty Episode 5 Part 1
"Kejahatan.mengubah orang baik menjadi monster, tapi aku ingin percaya. Pada akhirnya,kebaikan akan menang."
Tae Hee bergumam sambil terus melihat Sa Ra yang merasa kasihan. Sementara Sa Ra menatap suaminya penuh kebencian.
Sinopsis Drama Birth of Beauty Episode 5 Part 1