Tae Hee melonggo kaget saat mengetahui ia dan dan Sa Ra harus tidur bersama malam ini. Sa Ra menjelaskan kamar Tae Hee yang terkunci sementara suami dan keluarganya ada di ruang tamu.
"Kita tidur bersama di sini" ucap Sa Ra yang langsung naik ke tempat tidurnya, Tae Hee buru-buru minggir dan bersandar di tembok.
Sa Ra melihat wajah Tae Hee yang ketakutkan, dengan wajah tersenyum ia mengoda Tae Hee kalau nanti ia tak akan memakannya. Dia langsung berbaring dan menyuruh Tae Hee untuk tidur di sampingnya saja. Tae Hee melihat wajah Sa Ra lebih dekat.
"Han Tae Hee....Kau jatuh cinta... ...pada Sara." gumamnya dalam hati.
Tae Hee mencoa menenangkan dirinya tak mau melihat wajah Sa Ra lagi. Lalu ia berbicara cukup keras membuat Sa Ra yang sudah memejamkan mata membukanya kembali.
"Kita mungkin bisa tidur di satu ruangan. Tapi ada tingkatan. Ketika hanya ada satu tempat tidur, di mana orang yang lebih tua tidur?" ucap Tae Hee
Sa Ra langsung bangun dari tidurnya, ia mengerti karena dirinya akan tidur di lantai. Ia berlari menuruni tempat tidurnya seperti mengambil alas untuk tidurnya.
Beberapa menit kemudian, keduanya tidur dalam satu kamar tapi Sa Ra tidur di lantai dan Tae Hee tidur di atas. Tae Hee yang tidur nyaman diatas tempat tidur malah tak bisa tidur, ia melihat Sa Ra yang sudah tertidur.
Saat ia membalikan badannya terdengar suara Sa Ra seperti sedang bermimpi, wajahnya berkeringat. Tae Hee memandanginya dari atas, ia berpikir kalau Sa Ra itu sedang bermimpi tentang kematiannya.
Sa Ra sendiri tidak nyaman saat tidur karena bayangan dirinya yang ada di dalam mobil jatuh ke laut. Tae Hee melihat wajah Sa Ra bertanya-tanya, apa sebenarnya yang ada di dalam mimpinya.
Ia seperti tak tega melihat Sa Ra yang bermimpi sampai terlihat berkeringat banyak, ia memindahkan Sa Ra keatas tempat tidur lalu menarik selimut untuk Sa Ra.
"Bila soal dia...aku duluan yang peduli." ucapnya sambil memandang wajah Sa Ra yang terlihat nyaman tidur di atas tempat tidur.
Setelah itu ia menghela nafas beberapa kali setelah melihat Sa Ra yang tertidur di dekatnya.
Ji Hoon dengan wajah bangun tidur heran melihat Tae Hee yang datang kerumahnya jam 3 pagi. Tae Hee mengingatkan ucapan Ji Hoon yang memperbolehkan dia datang kapan saja. Ia meminta supaya Ji Hoon memperbolehkan ia mampir.
Dengan tiba-tiba, ia memeluk Ji Hoon mengatakan ia sangat merindukannya dengan mimik sedih. Ji Hoon sendiri kaget dan binggung karena kakaknya tiba-tiba memeluknya.
Ji Hoon meneguk minuman kaleng sambil memakan kacang, rambutnya masih acak adul. Lalu ia teringat dengan hasil analisi psikologi Tae Hee, meminta Hyung untuk menceritakan padanya.
Tae Hee melamun, teringat tulisan "Han Tae Hee jatuh cinta dengan Sa Ra". Ia mengingat saat dirinya tak berani menatap Sa Ra yang berdiri di sampingnya, saat Sa Ra memegang tangannya dan saat ia harus tidur satu ruangan dengan Sa Ra.
"Siapa Wanita yang kau cintai, hyung?" tanya Ji Hoon penasaran.
"Hei.Jangan katakan cinta. Bulu kudukku merinding. Tidak sejauh itu." ucap Tae Hee
Ji Hoon melihat Tae Hee baru saja mengakuinya, menurutnya "sampai sejauh ini" itu seperti sesuatu yang mirip dengan cinta. Dia semakin penasaran siapa yang membuat kakaknya itu jatuh cinta. Tae Hee menegaskan dirinya itu tidak jatuh cinta.
"Hanya saja ..dia sedikit cantik ...dan hatiku ...berdebar sedikit." Tae Hee akhirnya mengakuinya.
Tae Hee menceritakan dirinya pernah sekali atau dua kali ia merawatnya, tapi menurutnya itu bukan cinta.
"Ada cinta di sana.... Tunggu saja....Kau akan berada di sisinya tidak peduli apapun. Itu berarti kau sudah benar-benar jatuh cinta padanya...Kau bertemu yang cocok denganmu." ucap Jin Hoon dengan wajah sumringah.
Tae Hee seperti memikirkan ucapan Ji Hoon padanya, lalu Ji Hoon penasaran kalau wanita yang di cintai Tae Hee adalah Ahjumma yang ada di ponselnya. Ji Hoon sadar kalau dirinya memikirkan singkatan A.J.M itu adalah ahjumma.
Wajah Tae Hee mulai tak karuan, seperti ia tak percaya dirinya bisa suka dengan Sa Ra.
Sa Ra yang sedang tertidur tiba-tiba langsung bangun dan duduk diatas tempat tidurnya. Ia binggung kenapa sekarang ia bisa diatas, dengan wajah ketakutan ia yakin kalau semalam ia mengigau saat tidur. Dia merasa kalau Tae Hee tahu maka akan sangat marah.
Matanya melirik kebawah ingin melihat Tae Hee yang tidur dibawah, ia bingung karena Tae Hee tak tidur dibawah. Dia berpikir Tae Hee sedang pergi ke kamar mandi.
Saat mencari Tae hee, tak sengaja ia mendengar pembicaraan ibu Kang Joon sekeluarga yang tidur di ruang tamunya.
"Semakin aku memikirkannya semakin aku tidak menyukai Chae Yoon. Apa dia yang memberitahu ayahmu
bahwa aku menyiramkan air pada ibu Geum Ran?" keluh ibu Kang Joon
"Karena kita memberinya Gedung Canvas seharusnya dia membantu iparnya. Berani-beraninya dia bertindak seperti itu? Sangat sulit bagi kita untuk membuat tanah Geum Ran menjadi milik kita." ungkap Jin Young kesal.
Kang Joon tak banyak komentar karena ia juga sedang kesal dengan istrinya. Ibu Kang Joon sangat bersyukur karena Geum Ran sudah membuat tanah itu jadi milik masyarakat. Kalau tidak maka mereka susah untuk menangani tuntunan tanah setelah Geum Ran bunuh diri.
"Kita menggunakan keterampilan kita. Tapi Chae Yun yang mendapat tanah itu." keluh Jin Young kesal
"Berhenti membicarakan tanah." pinta Kang Joon .
Jin Young mencoba membaha Geum Ran itu sangat naif karena percaya Kang Joon itu menikahinya karena cinta sampai akhir hayat. Dia tahu Kang Joon itu menikahinya saat itu karena memiliki hutang dan pengangguran.
Sa Ra terlihat sangat mara dari sorot matanya mendengar ucapan keluarga Lee. Kang Joon merasa hidupnya itu seperti pepatah "memberi dan menerima". Menurutnya ia pantas mendapatkan tanahnya karena Geum Ran bisa mendapatkan suami dan menikah.
"Itu benar. Dia memang bisa menikah dan Lebih baik dia meninggal. Betapa tak adilnya dirasakannya jika dia tahu sewaktu hidup?" ucap Jin Young.
"Tidak adil apanya....Dia ...bahkan setelah kematiannya adalah penurut yang bodoh." ucap ibu Kang Joon
Mata Sa Ra melotot mendengar keluarga Lee yang selama ini ia bantu ternyata malah menjelek-jelekan dirinya.
Tae Hee tidur di sofa rumah Ji Hoon, ponselnya berbunyi dengan mata masih tertutup ia mengangkat telpnya. Setelah Sa Ra berbicara matanya langsung terbuka dan duduk, wajahnya terlihat kaget.
Beberapa saat Tae Hee sudah datang kerumah dan panik melihat semua keluarga Lee sudah terlentang di sofa. Mata Sa Ra menatap sinis semua keluarga Lee.
"Ahjumma....Kau membunuh mereka? Apa kau meracuni mereka?" ucap Tae Hee panik.
Tangannya mencoba menyentuh pipi tapi seperti Kang Joon seperti orang mati, ia berlari mendekati Sa Ra dengan wajah ketakutan. Sa Ra memberitahu semua keluarga Lee sedang tertidur karena ia menaruh obat penenang dalam makanan yang ia buat.
"Dua atau tiga jam. Mereka tidak akan tahu apa-apa. Aku memberi mereka makanan yang akan mengganggu perut mereka. Terutama suamiku ...akan kesulitan berjalan. Dia selalu diare setelah makan abalone." jelas Sa Ra.
Tae Hee panik melihat empat orang yang tertidur nyenyak di sofa. Sa Ra meminta Tae Hee untuk mengikutinya karena ada tujuan di menelp Tae Hee.
Tae Hee membuka kacamata yang menempel pada jaketnya. Ia merasa kalau Sa Ra akan menjadi seorang wanita simpanan yang jahat.
"Aku mengetahui bagaimana mengerikannya mertuaku itu. Mereka membuangku setelah mengisap semua hartaku sampai kering." umpat Sa Ra sinis.
Sa Ra juga sadar semua keluarganya itu sudah membunuhnya dan menganggap dirinya itu sampah. Menurutnya untuk melawan orang-orang jahat maka ia harus menjadi lebih jahat. Ia memperlihatkan kunci yang berhasil ia curi dari ibu mertunya.
Tae Hee mencoba menenangkan Sa Ra karena mereka masuk kerumah orang tanpa izin. Dia menujuk camera CCTV yang ada di depan pintu gerbang. Sa Ra memberitahu kalau itu hanya pajangan saja dan sudah lama rusak.
Sa Ra sudah membuka pintu dari kunci hasil curiannya, ia langsung masuk ke dalam. Tae Hee panik, ia menyuruh Sa Ra untuk mematuhi peraturan. Dia tak percaya dirinya sebagai orang terhormat harus menjadi perusuh di rumah orang, setelah itu ia tak peduli dan ikut masuk ke dalam rumah.
Sa Ra sudah masuk ke dalam rumah yang masih berantakan karena kekacauan semalam.
"Setelah mereka mendapat seorang menantu penyiar....lihatlah...."umpatnya.
Mata Sa Ra terlihat sangat sinis dan akan meluapkan rasa kesalnya. Ia memecah kan vas bunga yang ada diruang tamu. Ia yakin keluarga Lee tak akan tahu kalau ia kaan menghancurkan keluarga Lee satu persatu. Tae Hee terlihat panik dan binggung melihat tingkah Sa Ra.
"Ahjumma.....Ini adalah perusakan harta benda." ucap Tae Hee memperingati
Sa Ra seperti tak mau mendengar, amarahnya sudah memuncak, ia langsung menjatuhkan semua foto yang di pajang diatas perapian. Setelah itu ia masuk ke dalam kamar mertuanya, lalu mengeluarkan kotak perhiasan dan masukan barang-barang ke dalam tas yang ia bawa.
"Ahjumma kita melanggar pidana pasal 319 ayat 1, dengan hukuman tiga tahun penjara dan denda $ 5000." ucap Taa Hee yang kembali memperingatkan Sa Ra.
Tae Hee melihat yang dilakukan Sa Ra itu perampokan, Sa Ra merasa itu bukan perampokan karena selama ini ia mengurus segala keperluan rumah dengan uang peninggalan dari ayahnya. Dia mencoba untuk terus menghemat sampai keluarg Kang Joon bisa hidup nikmat seperti sekarang.
"Ini adalah rumahku." teriaknya sambil terus mengambil semua perhiasan milik mertuanya.
Sa Ra pindah ke laci meja rias, ia membuka kotak perhiasan dan langsung memasukan semuanya. Tae He melihat itu perhiasan pernikahan ibu mertuanya dan itu adalah pencurian, Sa Ra tetap saja memasukan semua perhiasan
"Ahjumma, tiga tahun untuk perusakan harta benda. Perampokan mendapatkan tiga tahun penjara. Selain itu pencurian mendapat tiga sampai enam tahun. Semua itu sembilan tahun."
Tae Hee menghitung-hitung dengan jarinya hukuman yang akan mereka dapatkan. Sa Ra memakai mencoba kalung di lehernya, menatap cermin dengan tatapan sinisnya dan keluar dari kamar. Tae Hee melihat Sa Ra pergi tapi ia berpiki dirinya juga akan di kenakan biaya sebagai tangan kanan si penjahat.
Sa Ra sudah pindah ke kamar Kang Joon ia memecahkan bingkai yang berisi ijazah. Dia mengumpat tittle S3 yang dimiliki Kang Joon itu tak pantas, sekarang ia akan menjadikan Kang Joon adalaha manusia pertama yang akan ia bunuh.
Ia merobek kertas sampai menjadi lembaran kecil, setelah itu ia berlari kemeja rias mengambil lipstik dan menuliskan di kaca dengan lipstik milik Chae Yoon.
"Aku tahu ...kau ...membunuh ...Sa Geum Ran." tulis Sa Ra.
Tae Hee melihat sikap Sa Ra berlebihan, dengan cara seperti itu maka mereka akan tertangkap.
Sa Ra membalik badannya pada Tae Hee dengan wajah marah.
"Mereka yakin Sa Geum Ran adalah penurut bodoh di akhirat." umpatnya kesal.
Dia tak merasa akan tertangkan karena masuk tanpa izin bahkan pencurian. Sa Ra menegaskan dirinya untuk melakukannya lebih dari itu dan akan menjadi seorang wanita simpanan yang paling jahat di dunia. Dia kembali merusak selimut dan bantal yang sudah tertata rapi.
Tae Hee seperti kasihan melihat Sa Ra yang meluapkan semua emosinya. Akhirnya ia membiarkan Sa Ra melakukan apa saja yang diinginkan karena tamu mungkin Sa Ra hidup dengan perasaan frustasi dengan semua yang liat seperti sekarang.
"Kau harus membuang semua perasaan frustasimu , untuk hidup. Aku akan mengurus setelahnya. Hancurkan semuanya!" perintah Tae Hee.
Sa Ra mengerti, ia melepaskan foto pernikahan Kang Joon lalu membantingnya bahkan menendangnya. Ia kembali mengobrak-ngabrik tempat tidur Kang Joon. Tae Hee yang melihat Sa Ra melampiaskan amarahnya, mengingat ucapan Ji Hoon padanya.
"Tunggu saja.....Kau akan berada di sisinya tidak peduli apapun. Itu berarti kau sudah benar-benar jatuh cinta padanya....Kau menemukan seseorang yang cocok denganmu."
Tae Hee melihat wajah Sa Ra yang terlihat terengah-engah setelah melampiaskan semua amarahnya. Lalu ia menyoba menyadarkan dirinya kalau ia tak mungkin jatuh cinta dengan Sa Ra.
Kantor HBS, Winner Grup
Chae Yoon masuk ke dalam ruangan suaminya, ia melihat suaminya itu tidak datang bekerja. Sekertarisnya hanya bisa menunduk melihat kedatangan Chae Yoon.
" Dia tidak datang ke rumah atau bekerja? Ada pesan darinya? Di mana dia?" ucap Chae Yoon kesal.
"Sebenarnya aku tidak tahu. Direktur Han Min Hyuk juga mencarinya. Aku tidak tahu apa yang harus dilakukan." jelas sek. Kang Joon.
Chae Yoon mengeluarkan ponselnya dengan wajah kesal.
Kang Joon yang tertidur terbangun karena telp dari Chae Yoon, ia melihat sudah jam 11 dan ia tak pergi ke kantor. Dia langsung mengangkat telp dari Chae Yoon dengan mata terbuka lebar. Chae Yoon menanyakan dimana keberadaan suaminya sekarang.
"Aku sedang sibuk sekarang. Kita bicara nanti." ucap Kang Joon
Chae Yoon kesal karena Kang Joon langsung saja menutup telpnya begitu saja. Kang Joon melihat semua keluarganya tertidur, ia bangun mengoyang-goyangkan tubuh mereka supaya cepat bangun. Kang Joon ingin pergi ke kantor tapi ia merasa perutnya sangat sakit sekali.
Ibu Kang Joon akhirnya bangun dari tidurnya, ia melihat jam di ponselnya. Wajahnya panik karena bisa tidur selama itu. Setelah itu ia juga merasakan hal yang sama dengan Kang Joo perutanya sakit juga.
Tae Hee mengajak Sa Ra makan di sebuah restoran, ia memperbolehkan Sa Ra makan sebanyak yang ia inginkan. Sa Ra binggung kenapa Tae Hee membiarkan dirinya bisa makan apa saja.
" Mertuamu ada di rumah. Kau akan kehilangan nafsu makanmu jika kau melihat mereka." jelas Tae Hee.
Sa Ra merasa Tae Hee itu sedang memperhatikan dia, Tae Hee langsung menyangkalnya, ia menceritakan merka sudah sampai ke puncak alur cerita untuk mengirimkan Kang Joon ke penjara, jadi ia nanti akan mendorong Sa Ra menjadi lebih kuat.
"Ah ...Ya Dokter. Aku akan menjadi kuat. Aku akan mengirim pria itu ke penjara." ungkap Sa Ra
Ia meminta tolong supaya Tae Hee menambahkan tagihan makananya sekarang pada daftar hutangnya. Setelah restoran dibuka maka ia akan membayarnya dengan berkerja membanting tulang di sana.
Tae Hee memberikan mangkuk nasinya pada Sa Ra dan memperbolehkan Sa Ra untuk memakannya. Dia akan pergi menemui seseorang jadi Sa Ra makan saja. Ia keluar dari restoran membiarkan Sa Ra makan sepuasnya.
Di luar restoran anak buahnya sudah menunggu, ia melaporkan semua misi sudah berhasil.
"Kami memasuki rumah anggota dewan Lee di Jongrogu jalan Pyungchang 80 dan menyelesaikan misi kami.
Aku membawa semua jenis peralatan ke rumahnya dan menanganinya. Aku menggantung ulang foto pengantin yang baru."
"Sidik jari dan setiap helai rambut. Aku menghapus semua tanda-tanda siapapun yang pernah ada."
Dia sangat yakin keluarga lee tak akan menduga seekor semua datang, bahkan perhiasan yang diambil Sa Ra juga dikembalikan seperti semula. Keadaanya harus sama seperti saat Sa Ra datang kerumah mereka. Tae Hee memuji anak buahnya berkerja sangat bagus.
"Tapi ...kau meninggalkan itu, kan?" tanya Tae Hee terlihat sedikit misterius.
"Ya tentu saja.... Tapi CEO ...Apa yang terjadi? Apa kau tidak bisa memberiku petunjuk?" tanya anak buahnya penasaran.
Tae Hee pikir anak buahnya itu tak perlu tahu, karena ia juga merasa hampir selesai.
"CEO...Ada satu hal lagi, Ini tentang Nenek Park Man Duk. Nyonya Park mengoperasikan truk makanan di depan Taman Jongrogu Chungmoon." ucap anak buahnya.
Tae Hee melihat kertas yang ada ditangannya, ia mengingat saat di lobby ia melihat spanduk yang mencari Dong Geul, lalu tak sengaja ia bertabrakan dengan Min Hyuk. Saat ada upacara yang dibuat Min Hyuk, ia melihat neneknya yang marah karena Min Hyuk mengadakan upcara pengangkatan tanpa diberitahu.
Lalu Tae Hee mernyuruh anak buahnya untuk pergi, ia membaca kertas yang diberikan oleh anak buahnya.
["Truk Makanan Cinta Dong Geul" Mengunjungi satu panti asuhan setiap hari Rabu.]
Sa Ra makan sepuasnya, ia makan tulang iga sangat banyak. Beberapa tentara melihat In Ha yang cantik dan tetap kurus padahal makannya begitu banyak. Dua pelajar melihat Sa Ra yang sangat cantik dan mereka yakin akan menjadi hit di internet.
Kedunya mengambil gambar dengan camera dan yakin kalau Sa Ra itu akan menjadi hit nanti di internet. Salah satu pelajar merekam dengan ponselnya dan akan menguploudnya segera. Tae He datang, dia meihat semua orang yang ada di restoran mengarahkan matanya pada Sa Ra yang makan dengan lahap.
Tapi entah kenapa wajah sedih melihat Sa Ra yang makan dengan lahap di depan matanya.
"Mereka memperhatikannya karena dia cantik. Tapi dia hanya senang ketika makan." gumam Tae Hee
Dua pelajar tadi terus merekam Sa Ra yang makan dengan lahap dan banyak, judul yang akan mereka buat adalah "Lahirnya si cantik tukang makan."
Semua orang masih sibuk melihat dan merekam Sa Ra yang makan semakin lahap. Sa Ra sadar dengan kedatangan Tae Hee, ia memanggil dan memperlihatkan dua mangkuk nasi yang berhasil ia habiskan. Wajahnya tersenyum sumringah. Tae Hee seperti agak sulit memberikan senyumannya.
Sa Ra tersenyum melihat cafe yang ia datangi, ia baru saja di traktir makan sekarang ia bawa ke cafe itu. Ia merasa hari ini adalah Hari khusus untuk Tae Hee.
"Jangan seperti orang norak, Orang lain datang ke sini setiap hari" ucap Tae Hee.
Pelayan membawakan dua cappucino untuk mereka berdua dengan wajah sumringah Sa Ra memegang kopi miliknya, ia pikir dirinya itu tak ada masalah kalau hanya minum kopi instants saja. Tae Hee bisa tahu sekarang masalah selama ini.
"Kau masih menghemat saat hanya keluarga Tae He yang mendapatkan manfaat. Kau bilang tabungan membuatmu seperti orang brengsek.Siapa yang diuntungkan ketika kau menyimpannya?" ucap Tae Hee kesal
Sa Ra melihat kopi yang ia minum itu harganya malah. Tae Hee menyuruh Sa Ra untuk meminum saja. Akhirnya Sa Ra minum kopi dengan wajah bahagianya, sampai busa di kopinya menempel di mulutnya. Tae Hee seperti kasihan melihat Sa Ra yang tak pernah minum kopi di cafe karena harus menghemat.
"Ini hadiah....Membelikan aku makanan dan kopi" ucap Tae Hee.
"Aku akan mendapatkan Lee Kang Joon untukmu." tegas Tae Hee
Ia akan mendapatkan pengakuan kalau Kang Joon itu yang membunuh Geum man setelah itu mereka akan membawa ke penjara hanya dalam tiga hari saja. Sa Ra seperti kurang yakin, Tae Hee mengatakan mereka hanya perlu mempercepat rencan dari awal.
"Aku menyingkirkan semua jejakmu di rumah mertuamu. Kecuali ancaman terhadap Lee Kang Joon." cerita Tae Hee
Tulisan Sa Ra yang ada di meja rias, [Aku tahu kau membunuh Sa Geum Ran] ia biarkan saja tak di hapus. Tae Hee ingin menyiksa Kang Joon secara mental dan akhirnya akan membuat Kang Joon mengakui pembunuhan itu.
Ini hadiah pertama ...dan terakhir dariku..." ucap Tae Hee.
"Kenapa ...hadiah terakhir?" tanya Sa Ra binggung
Tae Hee mengatakan setelah Kang Joon masuk penjara maka ia akan pergi. Sa Ra terlihat sedih karena Tae Hee akan pergi.
"Ke mana kau akan pergi.? Jadi Aku tidak akan pernah melihatmu lagi?" tanya Sa Ra sedih
"Apa aku harus mengejarLee Kang Joon seumur hidup? Jenius terhormat seperti aku menjadi kaki tangan untuk pelanggaran dan perusakan. Dan berapa lama lagi aku harus hidup denganmu?" ungkap Tae Hee sedikit meninggikan suaranya.
Ia melihat sekarang mereka bukan hanya rumah yang sama tapi mereka sudah tidur di kamar yang sama, menurutnya ia tak akan bisa menikah dengan keadaan seperti itu. Sa Ra hanya bisa menunduk saja, Tae Hee juga menegaskan selam hidupnya ia tak pernah berbicara dengan para ahjumma.
"Tapi lihat sekarang, aku terikat denganvahjuma teraneh dari semua ahjumma. Hari demi hari. Aku mungkin memiliki gangguan mental melakukan semua hal aneh itu. Aku melakukan dan memikirkan hal-hal yang belum pernah kulakukan sebelumnya."
Tae Hee terus berbicara tanpa berhenti, ia tidak ingin melakukannya lagi jadi ia ingin mengakhirinya. Sa Ra melihat wajah Tae Hee yang terlihat stress. Ia mengerti, lalu Hutang yang ia miliki akan ia bayar selama masa hidupnya.
Dengan wajah kesalnya, Tae Hee menyuruh Sa Ra meminum kopinya. Ia juga meminum kopinya, matanya melihat Sa Ra yang meminum dengan lirikan matanya saat meminum kopi. Tae Hee bergumam dalam hati supaya dirinya tidak lemah di depan Sa Ra.
Dua pelajar sedang duduk di cafe bersama, mereka melihat hasil video [Lahirnya si cantik tukang makan] yang mereka uploud sudah mencapai 200rb view hanya dalam sehari. Keduanya terlihat sumringah.
Di tempat Gym semua iri melihat Sa Ra yang makan banyak tapi tubuhnya tetap langsing dan cantik. Mereka yakin Sa Ra itu banyak olahraga. Salah satu pria melihat video Sa Ra matanya melotot, ia ingat dengan wajah Sa Ra yang makan Kimbap. toppoki dan sosis.
Dia juga akan menguploudnya dari ponselnya, saat Sa Ra makan semuanya saat ada gym.
Min Hyuk masuk ke dalam ruangannya, wajahnya sedikit kaget karena ternyata tidak ada anggota kemanan perempuan di kantornya. Pegawainya memberitahu kalau bagian keamanan itu ada lima puluh orang dan tidak akan yang berseragam.
"Tapi ...ada sesuatu yang mencurigakan. Karyawan pada upacara publikasi bukan karyawan kita.Wanita yang kau bicarakan adalah salah satunya." jelas pegawainya.
Ingatan Min Hyuk kembali saat tak sengaja bertemu, Sa Ra memberitahu dirinya punya pekerjaan lain yaitu sebagai koki. Tapi ia masih bertanya-tanya, siapa wanita itu sebenarnya, terndengan bunyi ketukan pintu.
Kang Joon masuk ke dalam ruangan, Min Hyuk mengatakan sudah saatnya mereka untuk mengirimkan madam Park ke tempat yang tenang. Kang Joon menanyakan apa rencana mereka. Min Hyuk menjelaskan dengan mengunggakap korupsi Winner grup.
"Sebuah serangan mendadak melalui berita dan program pendidikan pada hari yang sama.Salahkan Nenek untuk korupsi Winner Group. Kirim dia ke penjara." perintah Min Hyuk
Dia rasa setelah neneknya masuk penjara maka neneknya itu tak akan bisa bertahan hidup dengan lama. Lirikan mata Min Hyuk sangat licik tertuju pada Kang Joon. Sementara Kang Joon mengerti semua perintah yang di inginkan atasannya.
Madam Park datang memanggil asisten Son tak ada sahutan, ia pikir orang itu sedang tak ada dirumah. Lalu ia pergi ke dapur memanggil pelayannya, juga tak ada. Suara ibu Min Hyuk memanggil Madam Park. dibelakangnya sudah ada beberapa pelayan baru.
" Hei.....Siapa orang-orang ini?" teriak madam Park melihat orang yang mengunakan seragam pelayan.
"Mulai hari iniaku sudah mengganti semua karyawan sesuai keinginanku." ucap ibu Min Hyuk sinis
Wajah Madam Park kesal karena ia tak memberikan izin. Tapi Ibu Min Hyuk merasa ia tak perlu izin dan bisa berbuat sesuka hatinya. Setelah itu ia meminta semua pelayan memberikan hormat pada orang yang lebih tua.
Semua pelayan membungkukkan badan pada Madam Park dan Ibu Min Hyuk berlalu begitu saja. Madam Park mengumpat kesal pada Ibu Min Hyuk yang sudah berani melawannya.
Kang Joon.selesai menandatangani berkas, lalu memberitahunya kalau ia akan pulang lebih awal karena tidak enak badan jadi sekertarisnya itu harus menyelesaikan semuanya sendiri. Saat Kang Joon akan keluar Chae Yoon datang menemuinya.
"Di mana kau tidur tadi malam? Setelah kita menikah lebih banyak kau bermalam di luar daripada di rumah." protes Chae Yoon.
"Jangan main-main denganku. Aku sedang tidak enak badan." ungkap Kang Joon
Chae Yoon merasa bukan dirinya yang salah dengan berselingkuh dan tidur di luar rumah. Kang Joon tak mau membahasnya, ia akan pulang lebih awalah dan mengucapkan selamat tinggal dan akan bertemu nanti dirumah.
" Jika memang seperti ini dirimu, aku punya pemikiranku sendiri." tegas Chae Yoon
Kang Joon berhenti dan menanyakan apa maksud dari ucapan istrinya. Chae Yoon tahu suaminya itu berusaha menghindarinya karena ia tak bisa menghiburnya. Kali ini ia tak akan bercanda lagi lalu memutar badannya menghadapkan pada Tae Hee.
" ada sesuatu yang ingin kutunjukkan padamu." ungkap Chae Yoon. Setelah itu ia keluar dari ruangan.
Wajah Kang Joon terlihat semakin kesal, sebenarnya apa yang akan di tujukan Chae Yoon padanya.
Ayah Kang Joon masuk dengan pot bunga yang masih berantakan, ia berteriak menanyakan dimana semua orang. Dia mengerluarkan ponselnya dan berteriak menanyakan dimana istrinya sekarang. Ibu Kang Joon sempat menjauhkan ponselnya karena teriakan suaminya.
" Sayang...... Kami ada di rumah sakit..... Kami sakit perut sejak tidur setelah sarapan. Seharusnya kami tidak tidur setelah sarapan. Kami bertiga tidak bisa bergerak karena terusa saja berkontraksi." cerita ibu Kang Joon
Kutunggu sampai kau pulang ke rumah. Sampai jumpa!" teriak ayah Kang Joon
Setelah menutup telp terlihat Min Young dan Jin Young yang juga terbaring berjejer dengan ibunya. Wajah mereka seperti kesakitan. Ibu mereka ketakutan dan binggung apa yang harus mereka lakukan.