Dilara sedang menjajal baju di butik. Lalu dia bicara dengan pemilik butik tentang kejadian di klub. Saat Dilara pergi ke kamar ganti, Somaz datang ke butik itu dia membawa sebuah majalah dan dia memberitahu tentang Gulseren yang merupakan kekasih Cihan. Somaz menunjukkan baju yang dikenakan Gulseren di acara klub Cansu. Pemilik butik berusaha memberi isyarat pada Somaz untuk diam tetapi Somaz malah ngoceh terus. Dia berkata bahwa Gulseren adalah wanita yang miskin dan tidak akan mampu membeli gaun seperti itu kecuali dibelikan oleh Cihan. Untuk alasan apa seorang pria membelikan wanita sebuah gaun? Tanyanya.
Dilara di butik
Kemudian Dilara muncul dan telah mendengar apa yang dikatakAn oleh Somaz. Dilara memberikan jawaban bahwa itu semua adalah keinginan Cansu agar ibunya terlihat cantik dan menghadiri acara tersebut. Dilara nampak kesal dan kemudian berkata pada pemilik butik bahwa dia tidak akan kembali lagi, kemudian Dilara pergi dari butik itu.
Sementara hari itu Gulseren nampak gelisah, Deriya berusaha untuk bertanya tetapi Gulseren sedikit ragu untuk bercerita. Namun akhirnya Gulseren menceritakan tentang kejadian yang membuat Cansu sedih yakni kejadian kebakaran di kandang kuda. Lalu Deriya bertanya apa Gulseren tau sesuatu? tetapi Gulseren tidak mau mengatakannya.
Kemudian Hazal sedang di kelas dan merasakan tangannya masih sakit. Tiba-tiba gurunya menyuruh untuk menjawab soal. Hazal tidak bisa menjawab dan malah berlaku tidak sopan pada gurunya. Lalu Hazal keluar, saat di gerbang ia dia bertemu Cihan dan Cansu yang akan masuk kelas. Hazal sempat ingin naik taksi karena takut ketahuan tangannya luka, namun akhirnya ia pulang bersama Cihan.
Hazal di sekolah mengobati sakitnya
Saat akan pulang Hazal bertemu dengan Cihan dan Cansu
Sementara Keriman sedang di rumah bersama tetangganya bernama Hacer. Dia menceritakan tentang kehidupannya di penjara. Mereka juga ngrumpi membicarakan Gulseren. Lalu Osman datang membawa sekotak baklava untuk Keriman. Dan mereka pun saling menyuapi hi hi lucu banget tua-tua kasmaran hi hi... kepo Kariman. Lalu Osman bertanya pada Keriman kenapa dia tidak menjawab teleponnya. Keriman menjawab dia tidak tahu tentang nomor yang tidak dikenal jadi dia tidak tahu kalau telepon itu dari Osman. Kemudian Osman bertanya lagi apa Keriman tidak menyimpan nomornya. Keriman menjawab bahwa teleponnya tidak mempunyai teknologi seperti itu. Osman pun nampak kebingungan. Lalu Keriman menyuruh Osman pulang, tingkah mereka konyol ha ha, saat Keriman akan menutup pintu, tangan Osman terjepit pintu hi hi hi...
Tingkah keriman suap-suapan
ini lho yang namanya Osman, bisa-bisanya suka ame Keriman
Setelah Osman pulang, Hacer berkata bahwa Osman sepertinya adalah pria yang mempunyai gaji yang baik dan mempunyai rumah sendiri intinya cukup tajir gitu. Rupanya Keriman tidak menyadari itu, namum karena tetangganya itu ia jadi tahu bahwa Osman lumayan tajir. Biasa ni kumat Keriman matrenya... hahahhaa
Sementara Cansu masih sedih dengan apa yang dia tau bahwa Ozkan adalah tersangka pembakaran. Kemudian Gulseren memberitahukan Cihan dan Cansu bahwa Ozkan bukanlah yang membakar kandang. Cansu tidak percaya, ia berkata bahwa dia membenci Ozkan dan kemudian Cansu pergi ke kamarnya. Lallu Cihan bertanya pada Gulseren mengapa dia membela Ozkan? apakah Gulseren tahu siapa pelakunya? Gulseren pun memberitahu Cihan bahwa Hazal pelakunya. Namun ia meminta Cihan untuk tidak memberitahu Dilara dan Cansu. Gulseren mengatakan dia akan hidup dengan kehidupan lamanya bersama Hazal. Namun Cihan menolak, dan mengatakan bahwa anak-anaknya akan tetap tinggal di tempat dimana mereka memiliki hak.
Saat Cansu, Cihan, dan Dilara ngobrol
Gulseren menjelaskan bahwa ia akan kembali ke kehidupan lamanya
BACA SELANJUTNYA || Cansu & Hazal Episode 66