9/30/2015

Ashoka Samrat Episode 172


Dikerajaan Magadha, semua orang masih menunggu dengan cemas hasil kompetisi yang sudah berlangsung.
Diruangan Bindu dan semua orang sangat cemas dengan kompetisi yang sedang berlangsung
Helena pun juga bertanya tentang hasil kompetisi yang sedang berlangsung’
Bindu tidak tenang dan ia pergi
Kasturi :” Aku pun paham dengan perasaan mu, aku pun juga khawatir ashoka”
Dharma :”Aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada ashoka, tapi ashoka dan shusim sudah terlalu lama berselisih, dan dalam kompetisi ini akan lebih membuat mereka berjauhan”
Helena melirik ke cahru berfikir :”Kaalatak harus melakukan pekerjaannya”
Cahru memerintahkan seorang pelayan untuk menyusul yang mulia dan segera memberitahukan segala informasi yang ia dapatkan.
AcaryaVijendra :” Pemikiran Ashoka seperti chanakya”
Acahrya akhanandand :” semua jawaban yang Shusim berikan lebih akurat dari pada jawaban yang ashoka berikan, ia hanya tahu apa yang tertulis dan apa yang telah ia ikuti”
Acahrya lain :” Justru menurut ku Shusim lebih tahu tentang semua aturan”
Semua acahrya membahas dan mengagumi kompetisi yang sudah dilakukan oleh shusim dan juga ashok".
Acahrya akhanandand :”Aku mengakui, Ashoka memiliki pemikiran yang sangat cerdas, ia dapat merubah dan lebih mengembangkan semua kemampuannya dan jika ia pun duduk diatas tahta, maka ia pun akan mengubah semua aturan yang telah diikuti, dan disisi lainnya shusim tahu tentang semua aturan tetapi ia tidak memiliki pemikiran untuk dapat memutuskan apapun pada dirinya, sedangkan pada shusim ia sepertinya sudah siap untuk memerintah tapi ia tidak mempunyai kemampuan untuk berfikir”
Khalaatak datang dan mengatakan : Kita hanya perlu wakil yang dapat mengetahui segalanya dan mengambil keputusan”
Akanandand :” Tidak Mahaamdya, Jika ashoka menjadi raja ia akan mengambil segela kemewahan dengan begitu ia mempunyai tipe dalam pemikirannya, dan ia akan memerintah semua orang”
Kaalatak berfikir :” Aku harus melakukan sesuatu agar dapat mewujudkan keinginan shusim menjadi raja”
Semua acahrya pergi 
Kaalatak masih berbicara pada Acarya Vijendra
Kaalatak meminta pada Vijendra :” Sekarang kau harus melakukan tugas mu untuk memastikan bahwa ashoka tidak duduk diatas singgasana, dan tugas mu untuk membuat shusim layak menjadi raja dan akan menggantikan tugas semenatara yang mulia sebagai raja, ku harap kau tidak mengecewakan kami dan lakukan sesuai dengan kesepakatan sebelumnya”
Kaalatak pergi
Vijendra hanya terdiam
Semua orang datang berkumpul dan hadir di ruangan Bindu. Ashok dan semua orang hadir disana.
Bindu :” Aku tahu keputusan ku sangatlah sulit, dan itu pun kompetisi yang sangat sulit, Bindu mengucapkan terima kasih pada kaalatak untuk memberikannya ide tentang kompetisi pendidikan antara pangeran Shusim dan juga ashok dan memilih siapakah yang akan menjadi raja dan menggantikan ku”
Tuan rumah :” Dua kendi ini ditaruh sesuai dengan hak kepemilikan, masing-masing kendi akan diberikan koin jika koin yang didapatkan lebih banyak maka ia akan menjadi pemenang dalam persaingan dan akan menjadi raja sementara".
Acharya Akhanandand :” Aku akan memberikan koin ini untuk semua pemikirannya yang sungguh sangat luar biasa”
Ia menaruh koin pada kendi Ashoka
Semua orang memberikan semangat Hidup pangeran Ashok.. Hidup pangeran Ashok..
Acahrya Kirinat :” Aku pun akan memberikan koin ini pada pangeran yang berhak untuk menjadi raja”
Ia menaruh kon di kendi milik shusim
Shusim sangat senang
Sorak sorai pun di berikan Hidup pangeran Shusim… Hidup pangeran Shusim
Kaalatak pun tersenyum senang
Kemudian tiba giliran pada Acahrya Vijendra, ia bangun dari tempat duduknya dan memberikan koinnya : “ Jika aku memilih Ashok, maka diantara keudanya akan menang seri (sama) dan aku harus memanggil seorang pelayan untuk memberikan suaranya, sebelum kompetisi ku piker aku hanya akan memilih pangeran Ashoka, Aku sangat menghormatinya tapi ketika itu pun aku sangat terkesan pada kemampuan yang dimiliki oleh pangeran Shsuim, kita harus memiliki kemampuan agar kelak dapat menerapkannya dalam masyarakat”
Kemudian Vijendra memeberikan koinya pada Shusim
Shusim sangat senang begitu juga dengan Kaalatak
Kaalatak mengatakan :” Ini tidak dapat diragukan bahwa shusim akan menjadi raja sementara sekarang”
Kaalatak bersorak sorai diikuti oleh semua tamu yang hadir :”Hidup pangeran Shusim.. Hidup pangeran shusim…
Ketika pada saat itu, Ashoka ingin memberikan ucapan selamat pada Shusim dengan arogan shusim mengacuhkannya, shusim tidak mempedulikan Ashoka.
Shusim datang kepelukan Bindu
Bindu dan shusim berpelukan, Shusim sangat senang.
Bindu mengucapkan selamat pada Shsima
Kemudian Bindu melihat ashok dan memanggilnya
Ashoka datang menghampiri ayahnya
Ashok menemui Chanakya dan mengatakan :”Maafkan aku, aku sudah mencobanya tapi ….”
Chanakya mengatakan pada Ashok dan menyakinkannya:” Orang terlebih dahulu harus belajar dari kegagalan sebelum ia mendapatkan keberhasilannya, kau tidak perlu sedih dengan kekalahan mu, yang terpenting adalah tujuan dan juga msisi mu jauh lebih besar dan tidak aka ada yang dapat merebut itu semua dari mu”
Ashok pergi dari ruangan Bindu
Bindu hanya menatap kepergian Ashok dan ia pun pergi
Seorang pelayan diutus oleh Cahru, ia datang untuk memberikan informasi diruang pertemuan keluarga, pelayan mengabarkan kepada Cahru :” Maharani, Shsuim sudah memenangkannya”
Cahru tersenyum senang dan seolah ia tidak percaya
Cahru memberikan perhiasan (cincinya) kepada pelayan sebagai upahnya dan mengucapkan terima kasih kepada pelayan.
Shubarasi senang dan ia tertawa gembira, ia mengatakan kepada Cahru :’ Aku sangat senang, aku tahu Maharani, Shusim pasti akan menang, ia sudah berusaha dengan keras”
Mereka berpelukan
Dharma pun tersenyum
Dikamar Ahenkara, ahenkara mengatakan pada dirinya ia pun kecewa :” Ini tidak mungkin terjadi, ashoka tidak bisa kalah”
Cahru menemui Helena dan sama sekali tidak mempedulikan Dharma
Helena :” Aku pun ikut senang Maharani”
Dharma ingin mengucapkan selamat melihat senyum Dharma Charu acuh pada Dharma.
Cahru mengatakan kepada Helena :"Aku tidak menyangka, putra ku dapat melakukan semuanya dengan sangat baik”
Dharma mengucapkan selamat, Dharma menawarkan untuk cahru untuk mempersiapkan menemui Shusim.
Shubarasi mengatakan pada Dharma :” Tidak, dalam hal ini kau tidak dibutuhkan”
Cahru mengatakan kepada Dharma dan menatapnya sinis:” Kau tidak tahu apapun tentang kerajaan, tidak ada gunanya jika kau datang bersama dengan kami”
Shubarasi pergi bersama Cahru dengan gembira
Helena meminta pada Dharma :”Dharma, kau tidak perlu sedih jika putra mu kalah, tapi siamak membutuhkan ku, Siamak sangat sedih aku ingin meminta bantuan mu agar ashoka menjauhi siamak dulu”
Helena ingin pergi tapi dharma bertanya :”Mengapa ibu suri?”
Helena mengatakan kepada Dharma :” Siamak berfikir bahwa temannya sudah menipunya, sekarang aku akan mencoba untuk menenangkannya”
Helena pergi
Diluar istana, semua orang menyambut kedatangan Shusim dan Bindu diluar ustana Magadha. Ashok tersenyum pada ibunya
Bindu mengatakan kepada Cahru :” Selamat Cahru, putra mu sudah berhasil untuk memenangkannya, juri sudah memilihnya menjadi raja sementara”
Cahru :” Dia bayangan mu, wajar jika shusim ku menang”
Shusim tersenyum senang
Cahru melakukan Aarti untuk Shsuim
Shusim mengatakan kepada ibunya (Cahru) :” Aku sudah berhasil semua karena mu bu”
Cahru :” Tidak, kau sudah berhasil karena kau bekerja keras dan inilah hasil yang akan kau dapatkan”
Shusim datang menghampiri Helena
Shusim kemudian menyentuh kaki Shubarasi, Shubarasi memberikan ucapan selamat padanya, ia pun datang untuk menemui Dharma, karena yang mulia memperhatikannya, ia pun terpaksa meminta berkah dari dharma, ketika dharma ingin menyentuh kepala shusim ia menghindar dan menadang Dharma dengan penuh kebencian.
Shusim datang menemui Ahenkara, ahenkara gugup ketika bertemu dengan Shusim, ahenkara mengucapkan “selamat” kepada shsuim.
Shusim mengatakan kepada ahenkara :” Aku sudah melakukan apa yang sudah ku katakana kepada mu”
Semua orang seangat senang.
Bindu mengatakan :’ Aku dan Chanakya akan pergi meninggalkan istana malam ini, dan untuk sementara waktu Shusimlah yang akan mengambil alih”
Cahanakya dan Radhagupta berdiri diatas tahta raja 
Radhagupta bertanya kepada chanakya :” Kau tahu apa yang akan terjadi selanjutnya?”
Cahanya : “Sebelumnya, aku tahu shusim akan menang tapi aku sangat terkejut dengan semua Acharya, awalnya Acahrya Vijendra sangat terkesan dengan semua pemikiran Ashoka, tapi mungkin saja mereka akan siap untuk berfikir dan siap untuk melihat segalanya akan berubah dan waktu itu akan datang untuk perubahan pada masyarakat. Mungkin ketika hal itu terjadi, aku sudah tidak ada lagi di dunia ini, tapi aku yakin ashoka akan memenangkan hati semua orang dengan semua pemikirannya yang sungguh luar biasa, dari cara melihat sesuatu, Ashoka tidak hanya akan menjadi raja yang besar untuk bangsa Murya, tapi ia pun akan di kenal sebagai raja besar untuk sepanjang waktu, dan semua orang akan menghormati kemanusiaan dan mencintainya seperti tuhan”
Perecap : Acharya meminta kepada Bindu untuk mempersilahkan shusima duduk diatas tahta, Bindu memakaikan mahkota pada Shsuim, shusim pun duduk bersama dengan Bindu diatas tahta
Dikoridor istana ibu suri Helena, radhagupta dan ashoka sedang berbicara
Helena mengatakan kepada Ashoka :”Bahaya akan terjadi di tahta”
Radhagupta berbicara dengan Ashok :” Mungkin saja bahaya itu terkait dengan shusim yang duduk diatas tahta”
Ashok :” Apa mungkin bahaya itu sudah ada pada tahta, dengan demikian Bindu pun sekarang dalam masalah” 
‪#‎Made‬