9/30/2015

Cansu & Hazal Episode 24 PART 1

Cerita di episode sebelumnya.... Dirumahnya, Keriman ditelpon oleh Rahmi. Rahmi berbasa-basi dengan meminta maaf pada Keriman atas perkataan dan sikapnya pada Keriman saat dirumah Dilara waktu itu. Rahmi ingin menemui Keriman langsung untuk menyampaikan permintaan maafnya. Rahmi mengajak Keriman untuk makan siang di sebuah restoran. Keriman menyanggupi untuk bertemu dengan Rahmi meskipun di awalnya, dia pura-pura sakit hati pada Rahmi.

Dilara bertemu dengan pengacaranya itu sebelum persidangan dimulai. Dilara mengatakan kalau dia melakukan kesalahan dan dibantu oleh ayahnya Cihan. Teman baiknya mendengarkan, lalu Dilara mengatakan kalau sebenarnya Cihan mencintai perempuan lain. Temannya itu menebak siapa wanita yang dicintai Cihan yang tak lain adalah ibu yang membesarkan anak kandung Dilara. Dilara tidak memberitahu karena dia malu, dia merasa martabatnya akan jatuh jika orang sampai tau Cihan mencintai wanita lain. Dilara menyampaikan mengenai pemalsuan rekaman oleh Rahmi yang ditunjukkannya pada Cihan. Pengacara Dilara mengatakan kalau itu tidak akan bisa dibawa ke pengadilan karena itu adalah kejahatan.


Cihan dan pengacaranya berjalan memasuki tempat persidangan. Pengacara yang dibawa oleh Dilara adalah mantan istri dari pengacaranya. Dia yakin Dilara akan berbuat apa pun untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Sedangkan  Dilara berjalan bersama pengacaranya ke tempat persidangan. Mereka bertemu didalam dan saling menyapa.  Lalu Dilara meminta waktu untuk bicara dengan Cihan berdua sebelum persidangan dimulai.

Sebelum persidangan, Cihan dan Dilara berbicara. Dilara menuduh Cihan ingin menunjukkan rekaman yang diambil oleh Dilara ke persidangan. Dilara meminta maaf atas apa yang sudah dia lakukan sebelumnya yang membuat Cihan sangat marah padanya. Cihan lalu mengatakan kalau ayahnya lah yang meracuni Dilara. Dilara membantah dan mengatakan justru ayahnya Cihan lah yang mendukung keputusan Dilara untuk mempertahankan keluarga mereka. Cihan kembali membantah kalau ayahnya melakukan itu bukan untuk keluarga mereka, dia tidak peduli hal itu, yang dia pedulikan hanya lah dirinya sendiri. Dilara menolak untuk mempercayai semua perkataan Cihan mengenai ayahnya sendiri. Mereka terlibat adu pendapat sedangkan pengacara mereka masing-masing sedang bersama melihat perdebatan Dilara dan Cihan. Cihan meyakinkan Dilara untuk berhati-hati dan tidak termakan perkataan Rahmi. Dilara hanya memikirkan masalah reputasinya nanti jika sampai orang tau dia bercerai. Cihan tidak mengira sampai detik ini, Dilara masih sama, egois dan ambisius. Tak lama, mereka dipanggil ke ruangan sidang.

Didalam, hakim menanyakan apakah Cihan memang ingin bercerai. Cihan membenarkan sedangkan Dilara mengakui bahwa dia tidak ingin bercerai. Masing-masing pengacara membela kliennya dan menyanggupi akan membawa saksi pada saat persidangan selanjutnya. Persidangan diakhiri oleh hakim dan akan dilanjutkan pada tanggal yang telah ditentukan.

Diperjalanan pulang, Dilara terlihat sangat kesal. Dia bahkan memarahi supirnya karena membawanya melewati jalan lain dan tidak mencari tau terlebih dahulu apa jalan itu macet atau tidak. Sedangkan Cihan juga dalam perjalanan kembali ke kantornya untuk bekerja.

Disalon, Keriman tengah sibuk berdandan dan menyalon rambutnya agar terlihat cantik. Keriman mengakui pada pelayan salon kalau dia ada kencan dan laki-laki itu sangat kaya.  Tak lama kemudian, Cihan tiba dikantornya. Seperti biasa, Cihan duduk diruangannya dan mengeluarkan ponsel miliknya. Cihan sudah menyimpan rekaman yang dikirim oleh Dilara malam itu. Cihan lalu ditelpon oleh rekan kerjanya yang merencanakan untuk memberikan liburan untuk karyawannya.


Sedangkan Dilara baru saja tiba dirumahnya. Rahmi saat itu sedang bersiap-siap untuk pergi, Dilara menghampiri Cihan dan mengeluhkan sikap Cihan padanya. Rahmi meminta Dilara tidak menangis dan kuat menghadapi Cihan. Rahmi juga meyakinkan Dilara kalau Cihan akan menyesal dan tidak akan mau bercerai dengan Dilara.