9/23/2015

Cansu & Hazal Episode 17 PART 1

Cerita di episode sebelumnya.... Cihan dan Gulseren makan di sebuah tempat yang tidak mewah dan berada ditepi jalan. Gulseren tidak mau makan dan malah pergi. Cihan menahan tangan Gulseren pergi dan meminta Cihan membiarkannya pulang. Gulseren merasa kacau karena Hazal membencinya dan merasa malu memiliki ibu seperti Gulseren. Gulseren juga takut tidak bisa bertemu Cansu lagi karena dia malu memiliki ibu seperti Gulseren. Cihan menenangkan Gulseren dan membujuknya, dia meyakinkan Gulseren kalau dia akan bicara dengan Cansu, Cansu tidak akan menganggap Gulseren buruk dimatanya. Akhirnya Gulseren tenang dan Cihan membawa Gulseren masuk kembali ke mobilnya.


Alper dan Solmaz bertemu dengan seorang laki-laki yang sepertinya bekerja di kantor berita. Solmaz memberikan informasi mengenai kejadian Ozan dan mereka memberikan foto saat Ozan ditangkap polisi. Solmaz mengingatkan untuk tidak membawa-bawa nama mereka saat dia membuat berita tentang ini.

Cihan mengantar Gulseren kerumah Derya. Cihan menawarkan membantu Gulseren naik ke atas menuju rumah Derya. Awalnya Gulseren menolak namun Cihan memaksa karena Gulseren baru saja keluar dari rumah sakit dan kondisinya tidak sehat. Saat tiba dirumah Derya, Gulseren dibawa masuk. Derya sangat menerima Cihan dengan baik namun Gulseren meminta Cihan untuk tidak menghubunginya lagi. Cihan pamitan untuk segera pulang. Setelah Cihan pergi, Derya menanyakan apa yang terjadi pada Gulseren. Gulseren mengatakan dia sudah hancur.

Sedangkan dirumah, Keriman mengira Gulseren tidak pulang dan meninggalkan Hazal dirumah untuk selamanya. Hazal sebenarnya menunggu ibunya pulang namun dia tidak mau mengakuinya.

Gulseren menginap dirumah Derya malam itu. Dia merasa tidak kuat untuk pulang kerumah dan bertemu dengan Hazal. Derya menyiapkan tempat untuk Gulseren tidur.

Malam itu, Cihan menginap di hotel. Cihan hanya terdiam menatap keluar jendela. Cihan memikirkan Gulseren dan keadaannya. Sedangkan Cansu dikamarnya menatap foto Gulseren dan merasa sangat sedih. Cansu sebenarnya tidak percaya bahwa Gulseren seburuk yang dibicarakan oleh kakeknya ditambah dengan perkataan ayahnya yang meyakinkan Cansu bahwa Gulseren tidak pernah melakukan hal yang dituduhkan padanya.

Dikamarnya, Dilara sangat frustasi karena hidup dan keluarganya hancur. Ditambah lagi, Cihan sudah melepaskan cincin kawin mereka dan meletakkan cincin itu dikamar Dilara dan pergi meninggalkan rumah.

Keesokan harinya, Cansu terbangun dengan perasaan sangat sedih. Cansu menyalahkan dirinya sendiri atas semua yang telah terjadi pada keluarganya.

Cihan mendatangi kantor polisi untuk menjemput Ozan. Saat berjalan ke mobil, Cihan bertanya apa masalah Ozan dan Canel. Ozan mengatakan kalau polisi yang menahannya dulu memberitahunya bahwa ada yang melaporkannya pada polisi. Ozan yakin Canel lah yang melakukan itu karena hanya dia yang bermasalah dengan Ozan. Namun Cihan tidak mau memperpanjang dan mengajak Ozan segera pulang.

Dirumah Derya, Gulseren bangun pagi-pagi dan menyiapkan teh untuk Derya. Gulseren bersiap-siap ingin segera pergi karena yakin Hazal akan khawatir padanya karena tidak pulang malam itu. Derya menahan Gulseren untuk sarapan terlebih dahulu dengannya. Gulseren tidak bisa menolak ajakan Derya karena Derya adalah sahabat terbaiknya.

Tak lama kemudian, Cihan dan Ozan tiba dirumah. Ozan disambut oleh pembantu dan dia langsung memeluk Ozan. Dia sangat senang melihat Ozan sudah pulang dan menangis bersedih. Ozan meminta dia tenang lalu Dilara muncul menghampiri Ozan. Dilara sangat senang karena putranya sudah pulang, Ozan melihat penampilan ibunya berubah. Ozan bertanya apa ibunya memotong rambutnya. Dilara menjawab bahwa dia baru saja memotongnya. Dilara memotong rambutnya sendiri saat tengah frustasi membayangkan masalahnya dengan Cihan dan cincin kawin itu.