9/23/2015

Cansu & Hazal Episode 17 PART 2

Ozan lalu bertanya dimana Cansu. Dilara melirik Cihan dan bertanya ada apa dengan wajahnya. Cihan balik bertanya apa perasaan Dilara sudah membaik setelah memotong rambutnya. Ozan memuji ibunya terlihat cantik. Dilara meminta Ozan membersihkan diri dan makan. Cihan mengatakan pada Ozan sebelum makan untuk memberikan pisau yang diberi oleh Rahmi pada Cihan. Dilara bingung karena merasa tidak tau.

Cihan menunggu Ozan diruang keluarga. Tak lama, Ozan datang mengembalikan pisau itu pada ayahnya. Ozan mengakui kalau dia tidak pernah menggunakan pisau itu. Cihan percaya pada anaknya namun dia tetap memberikan saran pada Ozan. Lalu Cihan meminta Ozan membuka jendela, Cihan mendekati jendela dan membuang pisau itu. Cihan berbicara dari hati pada Ozan bahwa apa pun yang terjadi, Ozan tetap lah putra satu-satunya Cihan dan dia akan selalu menyayangi Ozan.


Selang beberapa lama kemudian, Cihan ingin membereskan pakaiannya. Dilara mengatakan untuk Cihan tidak repot-repot karena pembantu akan menyiapkan dan mengirimkannya. Cihan berterimakasih lalu berjalan ingin keluar. Dilara ingin menghentikan Cihan untuk memberikan barang Cihan yang ketinggalan. Lalu Cihan mendengar suara Rahmi, Cihan kesal karena Rahmi belum juga pergi dari rumah itu. Cihan kembali bertengkar dengan Rahmi dan meminta Rahmi segera pergi. Dilara menahan Rahmi karena dia berhak untuk menahan Rahmi tinggal dirumahnya. Cihan meminta Dilara tidak ikut campur. Rahmi lalu mengalah dan mengatakan dia akan pergi.

Gulseren baru saja tiba dirumahnya. Gulseren memanggil-manggil Hazal lalu Gulseren berjalan menuju kamarnya. Gulseren sangat terkejut mendapati kamarnya yang berantakan. Selang beberapa lama, Keriman datang dan memanggil-manggil Hazal. Gulseren keluar menanyakan pada Keriman dimana Hazal berada.

Hazal sedang berada dirumah Dilara sambil menelpon. Saat asyik bicara, Hazal melihat Cansu dari pantulan kaca. Hazal mengakhiri telponnya dan bicara dengan Cansu. Cansu heran melihat Hazal ada dirumahnya. Cansu bertanya ada apa Hazal datang kerumah itu dan apakah ada masalah. Hazal dengan tenang dan dengan wajah seakan menyepelekan Cansu menjawab bahwa dia akan tinggal dirumah itu mulai saat ini. Hazal mengatakan kalau Dilara menghubunginya dan meminta Hazal tinggal dirumah Dilara mulai saat ini.

Hazal memuji sepatu boot milik Cansu. Hazal juga berkomentar mengenai hobi Cansu berkuda karena kuda sangat bau. Hazal lalu bertanya pada Cansu dimana ibunya berada karena dia akan pergi berbelanja dengan ibunya. Cansu sangat kesal dan sedih lalu segera pergi meninggalkan Hazal yang sangat senang. Cansu meminta supirnya segera berangkat mengantarnya.

Keriman memojokkan Gulseren yang selingkuh. Keriman juga mengancam apa yang akan dilakukan Ozkan jika dia tau perbuatan Gulseren yang sangat memalukan. Gulseren marah dan mendorong Keriman sampai terjatuh lalu berkata kalau Ozkan lah yang meninggalkan Gulseren sepuluh tahun yang lalu. Gulseren lalu pergi meninggalkan Keriman. Keriman lalu menghubungi pengacara Ozkan dan mengatakan kalau dia akan memberikan uang yang diminta untuk membebaskan Ozkan dari penjara.

Dilara menghampiri Hazal dan mengatakan kalau dia sudah menyiapkan kamar untuk Hazal. Dilara membawa Hazal ke kamar tamu yang disiapkannya untuk Hazal. Hazal berkomentar kalau kamar itu sangat kecil. Dilara menjelaskan kalau hanya itu kamar yang tersisa dan berjanji akan menyiapkan kamar untuk Hazal yang lebih besar dan ini hanya sementara. Dilara lalu mengatakan dia akan ganti baju dan segera membawa Hazal pergi berbelanja pakaian baru untuk Hazal. Hazal merasa sangat senang dan mengatakan ide ibunya sangat sempurna.


Cihan sangat mencemaskan keadaan Gulseren . Ponsel Gulseren tidak aktif. Cihan merasa khawatir karena Gulseren dalam keadaan sedih karena perbuatan ayahnya. Cihan sudah tau bagaimana ayahnya dan ayahnya memang bersifat seperti itu, sangat jahat dan tidak memikirkan perasaan orang lain.

Cihan bertemu dengan sahabat baiknya. Dia mendukung Cihan yang sudah pergi dari rumah itu karena Dilara akan menjadikan hal itu sebagai alat untuk menekan Cihan. Cihan hanya mencemaskan bagaimana keadaan Gulseren. Cihan lalu berdiri dan ingin pergi ke rumah Gulseren. Saat berjalan ke luar, Ozan baru saja tiba dan menghampiri Cihan menunjukkan berita mengenai Ozan yang menggunakan narkoba itu. Cihan berjanji akan segera menyelesaikannya. Cihan meminta Ozan untuk menunggu direstoran.

Gulseren mendatangi rumah Derya. Gulseren menyampaikan bahwa ponselnya rusak dan dia ingin menghubungi Hazal. Derya meminta Gulseren untuk tenang. Gulseren meminta izin untuk menghubungi Hazal melalui ponsel Derya. Gulseren menghubungi ponsel Hazal yang menjawab adalah Dilara. Gulseren menanyakan apa Hazal bersama Dilara. Awalnya Gulseren bersikap baik, namun saat Dilara tidak mengizinkan Gulseren bicara dengan Hazal dan mengatakan Hazal akan tinggal bersama Dilara, Gulseren naik emosinya dan berteriak pada Dilara. Dilara mengatakan kalau anak-anaknya tidak menginginkannya lagi dan dia tidak pantas memiliki putri karena sikapnya tidak baik. Dilara juga mengatakan itu adalah hukuman untuk Gulseren atas apa yang dilakukannya pada keluarga Dilara yaitu berhubungan dengan Cihan.

Gulseren sangat panik dan berlari keluar. Derya sangat bingung dan ingin menenangkan Gulseren namun Gulseren sudah dulu pergi dengan panik karena Dilara sudah mengambil Hazal, putrinya.

Cihan mendatangi orang yang menulis berita mengenai Ozan yang memakai narkoba dan ditangkap. Cihan memukul orang itu dan mengancamnya. Dia bukanlah wartawan dan dia tidak berhak membuat berita fitnah tentang orang lain.

Dirumah Dilara, Hazal sudah bersiap-siap. Dilara sudah menunggu  Hazal, Hazal mengatakan apa dia boleh membeli ponsel baru. Dilara mengizinkan dan dia juga akan membelikan tablet untuk Hazal. Mereka pun pergi untuk berbelanja.

Cansu sangat sedih dan kecewa. Cansu melampiaskan kesedihannya itu dengan berkuda. Cansu berkuda sendirian dan tanpa tersenyum sedikit pun.

Diperjalanan, Hazal bertanya apa Gulseren menghubungi Hazal. Dilara membenarkan lalu Hazal bertanya apa yang ibunya bilang. Dilara menjawab bahwa dia mengatakan pada Gulseren Hazal adalah anak Dilara sekarang. Dilara mengatakan semua hal buruk tentang Gulseren, Hazal pun mendukungnya dan meminta agar Dilara mencegah Gulseren merebut ayahnya dari Dilara.