9/19/2015

She Was Pretty Episode 2 PART 2


Di rumah, Hye Jin berkata pada Ha Ri jika dia ingin menulis surat pengunduran dirinya seperti yang disarankan oleh bosnya di Manajemen Servis, tapi Ha Ri tak habis pikir bagaimana bisa dia ingin berhenti padahal baru saja dia diterima kerja. Hye Jin beralasan bahwa dia telah banyak berbohong dan jika Sung Joon sampai tahu bahwa dia adalah Kim Hye Jin yang asli, membayangkannya saja dia tidak berani, dan dia ingin secepatnya mencari pekerjaan lain kemudian menyalakan laptopnya.

Tapi, Hye Jin kaget mendapat email dari Sung Joon yang bertanya tentang kabarnya di London; Hye Jin bingung bagaimana harus membalasnya, dan Ha Ri mempunyai ide, dia membalas email Sung Joon lengkap dengan memasukkan gambar dirinya ketika berlibur di Eropa; sedangkan Sung Joon sangat bahagia bahkan sampai tersenyum membaca balasan Ha Ri.

Ha Ri lantas berkata pada Hye Jin bahwa sekarang Sung Joon hanya akan berpikir bahwa Kim Hye Jin ada di London, dan meskipun dia bertemu dengan nama Kim Hye Jin lainnya, dia hanya akan menganggap mereka orang asing, dan menasihati Hye Jin untuk sekarang berhenti khawatir tentang Sung Joon dan membuang jauh-jauh pikiran untuk menulis surat pengunduran dirinya.


Malam itu, Hye Jin bermimpi dia datang ke kantor dan meyakinkan dirinya bahwa tidak ada yang perlu ditakutkan, tidak mungkin kebohongannya akan terbongkar. Tapi, Sung Joon tiba-tiba muncul dihadapannya dan berkata, “Jika memang seperti ini penampilanmu sekarang, kau tidak seharusnya muncul. Kau seharusnya bersembunyi dengan baik agar tidak ketahuan. Kamu benar-benar tidak punya etika.” – dan kata-kata pedas Sung Joon dalam mimpinya membuat Hye Jin bangun dari tidurnya.

Keesokan paginya, Ha Ri mendapati Hye Jin telah menulis surat pengunduran dirinya, Ha Ri kemudian menyebutnya bodoh karna tidak mengingat bagaimana perjuangannya; dia telah gagal ratusan kali sebelum akhirnya berhasil masuk ke perusahaan. Ha Ri berkata pada Hye Jin bahwa impiannya adalah menjadi seorang pegawai kantoran dan bahkan akan bekerja sampai mati di perusahaan itu, dan tak mengerti mengapa dia rela melepas semua itu hanya karna Sung Joon.


Hye Jin menjelaskan jika itu semua bukan hanya karna Sung Joon, dan mengaku jika diantara mereka berdua ada sesuatu yang spesial yang hanya diketahui oleh mereka sendiri, dan dia tidak ingin merusak hal yang spesial ini ataupun hidup dalam ketakutan. Ha Ri tak mengerti dengan jalan pikiran Hye Jin dan menganggap semua kenangan indah itu hanya sebuah manipulasi dalam otak, dan hanya sebuah omong kosong belaka.

Ha Ri berusaha meyakinkan Hye Jin untuk mengurungkan niatnya, tapi dia tetap bersikeras. Membayangkan kejadian memalukan kemarin ketika Sung Joon melihat kaos kakinya yang bolong, Hye Jin berkata pada Ha Ri: “Saya tahu ini hal yang bodoh untuk dilakukan tapi tiap saya bersamanya, saya merasa seperti sebuah kaos kaki dengan sebuah lubang, ‘bagaimana jika dia tahu? ‘apa saya tidak akan ketahuan?’ saya merasa malu dan miskin, dan pada akhirnya saya akan bersembunyi lagi dan lagi, seperti sebuah kaos kaki dengan sebuah lubang.” Dan memberitahu Ha Ri bahwa dia tidak ingin lagi menjadi kaus kaki dengan sebuah lubang, dan tetap dengan keputusannya.


Hye Jin datang ke kantor tempat ia bekerja sebelumnya, dan karna bosnya sedang keluar, dia meletakkan surat pengunduran dirinya di atas meja bosnya. Dia datang ke kantor ‘Most’ dalam keadaan lesu, dan si jahil Shin Hyuk mengagetkannya dari belakang. Hye Ji memandang Shin Hyuk dengan jengkel, berpikir: “Jika bukan karna dia ….seandainya dia tidak membawaku ke sini,” tak sampai disitu Shin Hyuk kembali mengerjai Hye Jin dengan memberinya sebuah kue tapi mengaku itu sudah kadaluarsa. Karna jengkel dia ingin membuangnya, tapi Poong Ho datang dan mengambilnya dan mengaku jika tanggal kadaluarsanya masih besok lusa, membuat Hye Jin yang mendengarnya keheranan. Dan ketika masuk ke kantor, Hye Jin melihat Han Sul mengenakan warna dan model baju yang sama dengannya, mengira jika dia membeli di tempat yang sama dengannya seharga 10 dollar, Han Sul marah dan membantahnya mengatakan jika bajunya jelas berbahan wol yang halus dan bajunya berwarna merah mewah jauh berbeda dengan yang ia pakai.

Sung Joon tiba di kantor dan mengingatkan agar semua tim hadir dalam rapat pertama mereka tanpa terkeculi, dan Joo Yeong menyuruh Hye Jin untuk mengisi log pertemuan, dan kali ini mau tak mau Hye Jin harus hadir. Hye Jin mengurungkan niatnya mengatakan pada Joo Yeong jika dia akan berhenti hari ini, dan memutuskan akan membicarakan hal itu setelah pulang kerja.


Dalam rapat pertama mereka, setiap ide yang dipaparkan oleh timnya untuk edisi spesial ulang tahun ke 20 majalah ‘Most’ sama sekali membuat Sung Joon kecewa, dan kemudian Sung Joon menunjuk Hye Jin, tapi karna dia diam saja Sung Joon kemudian menuduhnya sedang tidur.

Hye Jin tak memaparkan pendapatnya, hanya diam seribu bahasa, menyulut amarah Sung Joon; Joo Yeong membela Hye Jin mengatakan bahwa dia dari tim manajemen servis dan ada disini untuk membantu. Tapi Sung Joon malah marah-marah mengatainya, “Apa kamu tak bisa bicara? Atau apa kau anak SD? Atau kamu ada gangguan mental”, dan mengusirnya dari rapat karna tidak memberikan kontribusi.

Setelah Hye Jin yang kena semprot dari Sung Joon, kini giliran anggota tim yang lain. Di depan yang lainnya, Sung Joon menyobek artikel- artikel yang mereka muat dalam majalah ‘Most’ yang tidak ia sukai – mengkritiki karna hanya bersisi artikel yang panjang dan membosankan, informasi yang juga bisa di dapat di internet; dan memberitahu mereka jika besok pagi akan ada rapat lanjutan untuk membicarakan mengapa Most didepak dari tempat teratas, dan apa yang harus mereka lakukan untuk kembali menduduki posisi puncak. Setelah Sung Joon meninggalkan ruang rapat, anggota tim lainnya malah sebel dengan sikapnya, kecuali Shin Hyuk.


Sambil menatap ruang kerja Sung Joon, Hye Jin berpikir: “Apa saya baru saja diperlakukan seperti orang bodoh?,” mengingat kata-kata kasar yang tadi dilontarkan Sung Joon di ruang rapat. Seperti biasa, Kim Ra Ra datang ke butik langganannya, dan Han Suk juga berada disana dan tanpa sengaja Han Sul menguping Kim Ra Ra ketika menelpon keponakannya. Di telpon Kim Ra Ra mengatakan bahwa mengapa ia harus berpura-pura tak mengenalnya di tempat kerja padahal mereka tinggal di rumah yang sama, membuatnya tersadar bahwa ada putra dari perusahaan Jin Sung yang bekerja di tim ‘Most’.

Di luar kantor, ketika menerima sebuah paket, Hye Jin tersandung dan hampir terjatuh, untung saja ada Sung Joon. Hye Jin merasa tertolong dan berterima kasih, tapi Sung Joon melepaskan pegangannya dan sekali lagi bersikap kasar di depannya, “Kukira kau cuma tak bisa kerja ternyata matamu juga bermasalah.”

Sekali lagi Hye Jin merasa direndahkan, dan dia mengejar Sung Joon ingin mengklarifikasi semuanya; tapi eits ketika akan masuk ke gedung kantor karna saking asyiknya melihat ipadnya, Sung Joon malah menabrak pintu kaca. Meskipun demikian dia langsung bangkit berdiri.


Dia mengejar Sung Joon dan berdiri tepat di depannya tapi melihat Sung Joon ada di depannya, ternyata dia hanya diam seribu bahasa – Hye Jin hanya membayangkan dirinya berkata pada Sung Joon dengan sangat berani mengeluarkan semua unek-uneknya – seperti ia tak setuju kata-kata Sung Joon ketika rapat ‘kau merusak oksigen, matamu rusak, anak SD’ dan mengklarifikasi jika dia ada di tim ‘Most’ bukan karna keinginannya.

Belum mengungkapkan isi hatinya, Hye Jin masih mengejar Sung Joon hingga masuk ke dalam lift. Sayang, Hye Jin dengan terbatah-batah menjelaskan semuanya, tapi Sung Joon malah marah-marah. Hye Jin mengakui kesalahannya di stutio kemarin, tapi yang tidak ia mengerti mengapa dia sangat membencinya. Dan Sung Joon menyebutkan alasannya, “Tidak mampu bekerja, tidak berkualitas, tidak profesional, dan yang terpenting orang sepertimu punya nama Kim Hye Jin,” dan mengatakan jika dia tidak pantas memiliki nama sebagus itu dan memperingatkan jika kualitasnya tidak cukup untuk bekerja dan tidak menyukainya, maka sebaiknya dia keluar saja, dengan senang hati dia akan memecatnya.

Hye Jin masuk ke kamar kecil, dan mencuci mukanya berkali-kali sambil mengingat semua kata-kata pedas yang diucapkan Sung Joon padanya. Kesabaran Hye Jin sudah habis, dan berpikir bahwa dia bukan lagi Sung Joon yang baik hati dan polos seperti yang ia kenal dulu, dan menganggap jika kini Sung Joon hanyalah orang asing dengan nama yang sama.


Dia kemudian memantapkan hati tidak akan pernah meninggalkan perusahaan ini, dan tidak akan membiarkan dirinya di pecat oleh Sung Joon. Tapi tiba-tiba dia teringat surat pengunduran dirinya yang ia taruh di atas meja, dan bergegas pergi. Melihat bosnya telah ada dan sedang memegang surat pengunduran dirinya, dia berteriak menyuruhnya ‘berhenti’, dan berlari secepat mungkin mengambil surat itu dan merobek-robeknya.

Di kantor, setelah apa yang ia dengar tadi di butik, Han Sul penasaran siapa diantara anggota tim ‘Most’ yang merupakan putra dari Chairman Jin Sung, kakak Kim Ra Ra, “Siapa dia, aku harus cepat merebutnya sebelum gadis-gadis lain mendengar rumor dan menyambarnya.”


Di depan anggota tim, Kim Ra Ra memberitahu mereka untuk meluangkan waktu merek malam ini untuk pesta penyambutan wakil pemimpin redaksi yang baru, tapi terang-terangan di depan semuanya dia menolak ide Ra Ra. Dia beralasan jika dia tidak punya waktu hari ini, ataupun besok dan untuk sementara waktu dia akan disibukkan dengan pekerjan, dan menganggap pesta penyambutannya sudah dilakukan, dan pamit pergi karna akan menghadiri sebuah rapat.

Pegawai lainnya kemudian mulai bergunjing tentang sikap arogan dan kasar Sung Joon terhadap PemRed mereka, Hye Jin ikut-ikutan mengatakan bahwa dia Joon gila sepertinya dia sudah begitu sejak lahir, “Kepribadiannya juga aneh! Kepribadiannya! Bahkan bukannya aneh tapi suatu kegagalan! Dia itu sungguh manusia atau buatan? Kenapa ada orang sekaku dia?” Teman-temannya berusaha memperingatkan Hye Jin untuk berhenti mengatai Sung Joon, tapi ia terus saja mengoceh, dan ketika dia berbalik Hye Jin kemudian berteriak melihat Sung Joon telah ada berdiri di depannya. Sung Joon tak berkata apa-apa, hanya memperlihatkan muka masam, mengambil sebuah file yang diduduki oleh Hye Jin dan mengibas-ngibaskan file itu di depannya, sedangkan Shin Hyuk tertawa melihat kesialan Hye Jin.


Bos Hye Jin di Manajemen Servis sejenak bertanya-tanya apa isi amplop Hye Jin yang membuatnya segila itu. Sambil melihat anak buahnya yang tengah disibukkan dengan tugas mereka masing-masing, Kim Ra Ra mengingat apa yang disampaikan Sung Joon padanya kemarin untuk tidak memberitahukan apa yang ia sampaikan. Sung Joon berkata padanya, “3 bulan dari sekarang, The Most yang ada di Korea akan dihentikan dan tim redaksi The Most akan dibubarkan. Kantor pusat di New York sudah membuat keputusan.” Tapi Sung Joon mengatakan jika mereka mampu mencapai puncak tertinggi dalam industri selama 3 bulan kedepan, keputusannya akan ditangguhkan dan itu sebabnya dia datang ke Korea.

Sung Joon mengatakan bahwa dia sudah menganalisa para reporter yang ada dalam tim, dan berpikir bahwa meskipun mereka semua unik dan memiliki kemampuan sebagai editor, misinya tidak mungkin terlaksana hanya dengan tiga orang anggota dan akan melakukan semampunya untuk memaksa mereka mengeluarkan potensi mereka yang terbesar. Dan untuk melakukan itu, Sung Joon meminta Kim Ra Ra menyerahkan semuanya padanya, dan memperingatkan bahwa besar kemungkinan jika majalah yang sudah berumur 20 tahun dibubarkan maka anggota tim The Most tidak akan diterima dimana-mana.


Sung Joon sedang berjalan keluar hotel sambil berbincang dengan seorang kolega bisnis yang ia temui di tempat Ha Ri bekerja, dan di saat yang sama Sung Joon tepat berjalan di depan Ha Ri. Sayang Ha Ri tidah sempat melihatnya karna tepat ketika dia berjalan di depannya, seorang pekerja hotel memanggilnya.

Sung Joon mengemudikan mobilnya, dan tanpa sengaja dia melihat Ha Ri dari kaca spion mobilnya sedang berdiri di luar hotel. Dan ketika Ha Ri kembali masuk ke dalam hotel, Sung Joon tiba-tiba datang dari belakang, menarik tangannya dan memanggil namanya. Sontak Ha Ri sangat terkejut melihat Sung Joon ada di depannya.