10/21/2015

Ashoka Samrat ANTV Episode 188


Di kerajaan Magadha, Charumitra sedang membuat Chapatti dari tepung, matahari hampir saja tenggelam “Aku tidak boleh mengabaikan kesempatan ini” kemudian Charumitra mengucapkan mantra mantra ilmu hitamnya pada kertas merah yang bergambar laba laba tarantula, tiba tiba kertas merah itu beterbangan di atasnya sambil memutar mutar di atas kepala Charumitra, Charumitra mendongak melihat ke atas sambil tertawa terbahak bahak dengan tatapannya yang sadis dan jahat dan tiba tiba kertas merah yang bergambar laba laba tarantula itu berubah menjadi laba laba tarantula sungguhan, Charumitra tertawa senang.

Sementara itu di halaman istana, Dharma masih terus menerus mencari Ashoka “Kenapa aku selalu khawatir tentang dia setiap waktu, aku harap dia baik baik saja sampai Samrat Bindusara kembali nanti” bathin Dharma dalam hati, kemudian Dharma bertanya pada salah satu pelayan, namun pelayan itu tidak tahu keberadaan Ashoka, tiba tiba ada suatu cairan yang jatuh dari atas dan mengenai lengannya, ketika Dharma mendongak ke atas, dia tidak melihat siapapun diatas sana, bergegas Dharma menuju ke kamarnya untuk mandi dan membersihkan dirinya, sepeninggal Dharma, Charumitra nampak terlihat di atas balkon seraya berkata “Tinggal tunggu dan lihat apa yang akan terjadi nanti”

Di dalam hutan, Sushima memuji prajuritnya karena telah menyajikan makanan yang enak “Pastikan tidak ada bukti yang tertinggal, tidak ada seorangpun yang boleh tahu apa yang sedang kita lakukan saat ini” perintah Sushima pada para prajuritnya, sementara itu Ashoka sedang berlari di dalam hutan, ketika Ashoka semakin memasuki ke dalam hutan, dari balik semak semak ada seekor harimau yang mengincarnya, tak lama kemudian harimau itu menghampiri Ashoka dan hendak menerkamnya, Ashoka mencoba menghindar, harimau itu terus berusaha menerkamnya, tiba tiba seekor singa datang menghampiri mereka berdua, singa dan harimau itu saling berhadap hadapan dan saling bertarung satu sama lain, Ashoka segera menghindar dari sana dan mendengar ada suara ringkikkan kuda, Ashoka langsung menunggangi kuda itu dan berlalu dari sana.

Di kerajaan Magadha, Charumitra mengundang semua Ratu dan para wanita dalam sebuah pertemuan, Charumitra ingin mengumumkan sesuatu yang sangat special tentang seseorang yang akan berjuang untuk berada di posisi permaisuri di masa depan.

Dharma memasuki kamarnya sendiri kemudian menuju ke kamar mandi, satu per satu Dharma mulai melepas perhiasannya, Dharma mencoba memanggil manggil pelayannya, Kasturi, namun Kasturi tidak ada disana, tanpa disadari, beberapa laba laba tarantula mulai merayapi punggung Dharma.

Di ruang keluarga Charumitra sedang mengatakan apa yang akan di lakukannya pada calon menantunya Ahenkara, kemudian Charumitra memberikan sebuah kalung pada Ahenkara, Helene nampak menatap sinis ke arah mereka berdua “Ahenkara pasti akan sangat sedih sekali ketika permainannya akan berubah di masa depan, setelah itu Siamak akan menjadi seorang Raja” bathin Helena dalam hati, tiba tiba seorang tamu bertanya tentang keberadaan Dharma

Di kamar mandi di kamar Dharma, Dharma sedang berfikir untuk membicarakan tentang Ashoka pada suaminya “Aku seharusnya membicarakan hal ini pada Samrat Bindusara” ujar Dharma sambil mulai menyadari kalau ada sesuatu yang merayap di punggungnya, Dharma mencoba memanggil pelayannya untuk menolongnya namun tidak ada sama sekali pelayan yang datang ke sana untuk membantunya

Charumitra sedang memikirkan nasib Dharma “Siapa yang akan menyelamatkan kamu kali ini, Rani Dharma ?” bathin Charumitra dalam hati sambil tersenyum sinis, sementara itu di dalam kamar mandi, Dharma sedang berdiri di dekat bak kamar mandinya, bayangan dirinya terpantul disana, beberapa laba laba tarantula terus merayapi punggungnya, dan tiba tiba ketika Dharma sedang melihat bayangan dirinya di pantulan bak kamar mandi, Dharma panik ketika melihat ada seekor laba laba besar berada di pundaknya, Dharma berteriak ketakutan dan berlari keluar dari kamarnya sekencang mungkin “Tolong ! Tolong ! Siapapun tolong aku !”

Di tenda Chanakya, Ulka memasuki tenda Chanakya bermaksud mengecek kondisi Chanakya, saat itu Chanakya sedang terbaring dengan manahan sakit di tangannya, Ulka mencoba menawarkan bantuan pada Chanakya “Aku tidak mempunyai obat apapun untuk mengobati racun ini, tolonglah aku” Ulka kemudian membantu Chanakya bangun dan membawanya bersama dirinya, tanpa sepengetahuan Ulka, Bindusara mengawasi mereka “Aku harus membuat guru mendapatkan keamanan yang penuh” bathin Bindusara geram, sementara itu Ulka membawa Chanakya masuk ke dalam hutan

Rani Dharma keluar dari kamarnya dan memasuki ruang keluarga dimana banyak orang berkumpul disana, Dharma berteriak ketakutan “Seseorang ! Tolong selamatkan aku ! Laba labar besar ini ada di sekujur tubuhku !” semua orang menatap heran ke arah Dharma yang terlihat panik dan ketakutan sambil menunjuk ke pundaknya namun semua orang yang hadir disana tidak melihat apa apa “Rani Dharma, kenapa kamu berteriak seperti itu ? Apa yang kamu kenakan ? Ini sepertinya tidak cocok untuk Rani Dharma” ujar Helena heran, Dharma meminta tolong pada Helena agar Helena menolongnya “Laba laba ini akan membunuhku, Rajmata Helena” Helena tersenyum sinis penuh arti, sementara para wanita yang hadir disana juga mulai berguncing, para wanita itu mengira kalau Bindusara telah menikahi wanita yang sedikit gila, Charumitra mencoba membela Dharma dengan menegur para tamu tersebut “Apakah kalian pernah mencoba sekali saja bertanya padanya apa yang telah dialaminya ? Apakah kalian pernah mencoba untuk menolongnya sekali saja ? Siapapun bisa saja berada di posisinya, fikirkan apa yang telah dia alami selama ini, kalian ini bukan hanya mengejeknya saja tapi juga telah menghina Samrat Bindusara, aku sangat malu melihat kalian semua yang tidak berperasaan !” kemudian Charumitra mencoba menghibur Dharma “Rani Dharma, semuanya akan baik baik saja” Dharma masih terus panik dan ketakutan, sementara Helena merasa ada yang tidak beres dengan perilaku Charumitra yang mulai berubah ke Dharma

Ashoka masih dalam perjalanan ke tempat para pengungsi “Aku harus segera mencapai tempat mereka sebelum matahari terbenam” bathin Ashoka

Di kerajaan Magadha, di kamar Dharma, Charumitra mencoba menenangkan Dharma “Aku tahu, Rani Dharma kalau kamu tidak bohong, kamu perlu istirahat sekarang” Dharma pun berbaring di atas tempat tidurnya, sedangkan Sushima mulai dekat ke daerah Kali Pahadi bersama para prajuritnya, sementara Charumitra mulai berfikir untuk menyuapkan Chapatti buatannya untuk Dharma sebelum matahari tenggelam.

Dalam perjalanannya ke Kali Pahadi, tiba tiba kuda Sushima berhenti di tengah jalan, kuda Sushima menolak untuk berjalan ternyata Agraduta berdiri di hadapan Sushima dan pasukannya, Sushima teringat pada gambar sketsa yang di tunjukkan oleh perdana menteri Khalatak “Jadi kamu adalah Agraduta ? Kamu telah datang kesini tanpa senjata apapun, tunjukkan wajahmu !” Agraduta menatap tajam kearah Sushima dan berkata “Bayangkan rakyat biasa manapun dan fikirkan mereka sebagai aku !” tantang Agraduta, Sushima saat itu hendak menghukum si tersangka Agraduta “Aku harus melakukan keadilan !”, “Berhentilah untuk menguji kesabaranku ! Jika semua ini hancur maka kamu akan kehilangan segalanya !” Sushima merasa ada sebuah tantangan dalam ucapan Agrduta, Sushima langsung memerintahkan prajuritnya untuk melepas cadar di wajah Agraduta, semua prajurit segera mencengkram lengan Ashoka dengan kencang…