10/06/2015

Cansu & Hazal Episode 30 PART 1

Cerita di episode sebelumnya.... Ozkan lalu menceritakan kejadian yang menimpa Cihan dan mengatakan mungkin saja Cihan tidak akan selamat. Gulseren terdiam dan tak mampu menahan air matanya, Gulseren berjalan dengan pandangan hampa, Derya mendekati Gulseren dan mencoba menenangkannya.. Gulseren segera menghubungi Cansu untuk menanyakan kebenarannya. Cansu baru tiba dirumah sakit saat menerima telpon dari Gulseren. Cansu memberitahu bahwa ayahnya ditembak dan sedang dirumah sakit namun mereka memberitahu kalau ayahnya baik-baik saja. Gulseren terlihat sangat lega setelah memastikan kondisi Cihan yang sebenarnya. Derya lalu memeluk Gulseren yang sedikit lebih tenang.

Dirumah sakit, Ozan dan Cansu bertemu ayahnya yang sedang dibawa oleh para perawat untuk pindah ruangan. Cihan sudah sadar dan bisa berbicara dengan anak-anaknya. Cihan merasa lega karena bertemu dengan Cansu dan Ozan. Sedangkan Derya berbicara dengan Gulseren, mereka menembak kenapa Ozkan tau. Lalu Gulseren sadar dan curiga kalau Ozkan lah yang menembak Cihan. Gulseren semakin tidak tenang, dia tidak berani datang karena pastinya disana ada Dilara. Tak lama, Dilara dan Hazal tiba di rumah sakit, Hazal menyapa ayahnya itu lalu Cihan terdiam.


Saat Dilara dan Rahmi berbincang mengenai masalah kesehatan Cihan, Cihan sudah lebih dulu tertidur. Ozan lalu bertanya pada Rahmi apa kakeknya juga tidak tau mengenai siapa yang menembak ayahnya. Rahmi mengaku tidak tau apa-apa.

Di kantor, Gulseren kelihatan tidak fokus saat menerima telpon. Gulseren pun memutuskan untuk pergi keluar. Gulseren pergi ke tepi pantai dan termenung lalu dia segera pergi menuju rumah sakit. Sedangkan di rumah sakit, semua keluarga Cihan sedang berkumpul dan membahas masalah penembakan Cihan diruang tunggu dimana Cihan dirawat. Ozan masih saja kesal pada Dilara karena Dilara memilih pulang semalam saat ayahnya belum sadar. Merek berdebat, Ozan marah karena sikap ibunya yang tidak peduli pada ayahnya. Dilara yang tidak tahan meminta Ozan berhenti bicara. Dilara pusing dan memesan teh hijau melalui telpon. Tak lama, Gulseren tiba dirumah sakit, Gulseren berjalan menuju kamar Cihan dirawat. Dia berjalan lesu, ketika Gulseren sampai dipintu kamar Cihan, Dilara dan Cansu menoleh melihat keberadaan Gulseren dengan terkejut.

Dilara lalu menemui Gulseren keluar dan memintanya pergi. Dilara mengusir Gulseren karena Gulseren tidak ada hubungan apa pun dengan keluarganya. Gulseren yang tidak bisa bicara apa-apa akhirnya pergi,  Cansu segera mengejar ibu kandungnya. Gulseren sudah lebih dulu menaiki lift untuk turun sedangkan Cansu yang mengejar Gulseren berlari menuruni tangga darurat sambil menangis. Saat tiba dibawah, Gulseren sudah pergi lebih dulu sebelum Cansu sampai. Ozan yang sebelumnya mengejar Cansu mendapati Cansu di Loby rumah sakit, Ozan segera memeluk Cansu untuk menenangkannya karena Cansu menangis histeris.

Dilara marah-marah dan mengatakan pada Rahmi kenapa Gulseren bisa tau dimana Cihan dirawat. Tak lama, Cansu datang dan mengatakan kalau dialah yang memberitahu ibunya. Dilara marah namun Cansu tidak mau mendengarkan. Cansu malah pergi dan meminta kakeknya memberitahu dia kalau ayahnya bangun. Rahmi lalu meminta Ozan pergi bersama Hazal. Saat menunggu lift, Hazal mengajak Ozan bicara dan mengajaknya nonton bioskop, Ozan tidak menanggapi dan hanya diam saja.

Dilara lalu menghubungi Candan, dia memberitahu kalau Gulseren bekerja disebuah perusahaan dan dia pastinya tidak memenuhi syarat bekerja disana. Dilara yakin Cihan lah yang membantu Gulseren masuk. Lalu Dilara meminta Candan melakukan sesuatu agar Gulseren dipecat dari pekerjaannya. Sedangkan Cansu mendatangi kantor Gulseren dan melihat wallpaper dilaptop Gulseren adalah foto Cansu bersama Gulseren. Cansu merasa hatinya lega sedangkan Gulseren saat itu berada dimakam ibunya. Setelah lama menunggu, Cansu pamit pada teman semeja Gulseren karena merasa ibunya tidak akan datang dan menitip pesan.

BACA SELANJUTNYA DI || Cansu & Hazal Episode 30 PART 2

Gulseren bertemu dengan Derya, Gulseren mengeluhkan kalau dia pastinya akan dipecat dari pekerjaannya karena dia tidak memenuhi syarat untuk bekerja diperusahaan itu. Derya meminta Gulseren tidak pesimis seperti itu. Gulseren lalu mengatakan kalau saat ini yang terpikir olehnya adalah tatapan Hazal yang terlihat sangat membencinya sekarang ini. Hazal menatap seakan sangat membenci Gulseren dan itu lah yang membuat Gulseren merasa sedih hatinya.