10/20/2015

Cansu & Hazal Episode 45


Saat Cihan, Cansu, Gulseren, dan Seyda sarapan lalu Dilara menelopon Cihan. Cihan tau Dilara dan Rahmi telah merencanakan sesuatu, Dilara menjawab dia hanya ingin anaknya kembali kerumah.selesai menjawab telepon Cihan memberitahukan Gulseren itu telepon dari kantor. Setelah itu Cansu dan Seyda pun berjalan-jalan melihat kuda milik Cansu. Sementara Cihan dan Gulseren juga bercerita sembari berjalan di peternakan kuda.

Cansu dan Seyda melihat kuda
Cihan dan Gulseren ngobrol di jalan peternakan
Esoknya Dilara datang ke rumah Gulseren, dan saat itu Cihan ada disana. Dilara memerintahkan Cansu untuk mengemasi barang-barangnya. Gulseren berkata Cansu tidak akan pergi kemana-mana.Dilara mencoba untuk mempermalukan Gulseren didepan Cansu dengan menunjukan foto Gulseren dengan seorang laki-laki.Gulseren berkata nama laki-laki adalah Seyit.Dilara menjelaskan bahwa laki-laki di foto itu telah ditangkap karena kasus narkoba. Jika dia adalah kerabat Gulseren makan dia bisa datang kerumah kapan saja bila dia bukan kerabat maka apa yang telah Gulseren dengan laki-laki itu.

Dilara mendatangi rumah Gulseren
Cansu memandang Gulseren sepertinya Cansu meminta penjelasan. Gulseren menyuruh Cansu untuk pergi dengan Dilara. Gulseren tidak bisa berdiri menghadapi kebohongan yang dibuat tentang dirinya. Kemudian Gulseren berkata kepada Dilara bahwa Dilara telah menang sata ini dan tetapi Gulseren tidak akan menyerah, Gulseren pergi kelantai atas.

Dilara menyakinkan Cihan bahwa foto itu tidak palsu, dan bagaimana bisa Cihan bisa meninggalkan Cansu dengan wanita yang Cihan tidak tahu masa lalunya. Dilara pergi dan Cansu nyusul ke lantai atas untuk menemui Gulseren yang nampak sedang berkemas. Gulseren menjelaskan pada Cansu bahwa pria itu adalah Seyit, sepupu Gulseren, foto itu saat pernikahan putri seyit. Seyit tidak terbukti bersalah dengan kasus narkoba. Gulseren ingin pergi karena Gulseren lelah untuk bertengkar dengan Dilara.Gulseren pergi dari rumah itu.

Cansu menyusul Gulseren ke kamar
Cansu sangat terpukul. Cansu bertanya Gulseren pergi karena Cansu telah meragukannya, Cihan menjawab tidak Cihan akan menepati janjinya dan Cansu akan hidup bersama Gulseren lagi.
Cihan membawa Cansu pulang kerumahnya. Dilara sangat senang menyambut Cansu begitu pula dengan Rahmi. nampak Gulseren sangat sedih dia menangis di rumah derya. Cansu juga mennagis dihalaman belakang rumahnya dia kepikiran soal kejadian tadi siang dan terbayang bayang Dilara mempermalukan Gulseren dengan foto itu dan yang membuat Gulseren pergi.

Lalu Cansu kembali ke rumah Dilara, saat Cansu kekamarnya Hazal marah-marah dan mengatakan pada Cansu bahwa kamar itu miliknya dan kamar atau rumah itu bukan milik Cansu lagi. Cansu menjawab itu adalah rumahnya selama 15 tahun dan dia tidak akan meninggalkan kamar itu, Dilara dan Rahmi mendengar pertengakaran 2 gadis itu kemudian mereka pergi melihat keributan itu. Hazal  mengusir Cansu, dan bilang pada Dilara bahwa dia tidak akan hidup di ruangan pembantu dia lebih baik pergi dari rumah itu. Dilara menyuruh Hazal untuk pergi saja... ha ha sukurin.

Saat Hazal berdebat dengan Cansu mengenai kamar 
Cansu ingin memakai kamarnya lagi
Hazal kelabakan kemudian Hazal mengatakan pada Dilara bahwa dirinya adalah putri kandung Dilara/yang sesungguhnya. Dilara menjawab" kamu putri kandungku tetapi aku telah membesarkan Cansu, jadi kalian berdua dalah putriku'. Dilara mengatakan pada Hazal bahwa Hazal ingin segalanya terjadi sekaligus itu tidak mungkin, Dilara memutuskan Cansu untuk tetap tinggal di kamar itu dan kamar Hazal akan lebih besar di musim panas.

Dilara dan Rahmi pun menengahi
Lalu Cihan menelpon Gulseren, dan Gulseren bertanya apa Cihan tidak lelah denganya, Cihan berkata dia percaya dengan apa yang dikatakan Gulseren dan Cansu tidak meragukan Gulseren, mereka akan datang untuk hari yang bahagia dan mereka akaan memberikan yang terbaik kepada putri mereka.

Sementara Hazal mencuri album yang dibuat Cansu untuk Ozan dari kamar Ozan dia membuang album itu ke laut dengan penuh kebencian.

Hazal membuang buku kado Ozan dari Cansu
Pagi harinya Cansu tidak mau bergabung sarapan dengan Dilara dan Hazal, Cansu langsung berangkat kesekolah sikapnya terhadap Dilara sangat dingin.

Cihan datang ke toko Gulseren dan derya. Gulseren tidak ingin kembali kerumah itu dan Cihan menyuruh Gulseren untuk memikirkan kembali. Gulseren berterima kasih kepada Cihan karena Cihan ada dihidupnya dan Cihan juga berterima kasih.

Dilara meracuni pikiran Ozan dengan menunjukan foto-foto Gulseren dan mengatakan Cihan sedang buta dan membuat keputusan yang salah, Ozan setuju bahwa Cansu tidak akan aman hidup dengan Gulseren.

Keriman berada di penjara dia mencoba untuk bergaul dengan penghuni ruang selnya tetapi dia tidak mendapat  respon yang baik.Keriman menelepon Ozkan dan menyalahkan Ozkan karena dia dipenjara, Ozkan berkata pada Keriman bahwa dia tidak menyuruh Keriman untuk mencuri kalung itu.Ozkan menolak untuk membantu. Lalu Ozkan pergi ke toko Gulseren dan dia menyatakan cintanya kepada Gulseren dan meminta kesempatan untuk sekali lagi.

Ozkan mendatangi Gulseren
Yigiz anak laki laki yang suka Cansu mengajak Cansu ke ke cafe bersama teman-teman, Cansu berkata akan meminta ijin ayahnya untuk itu.(Hazal mengawasi mereka dari jauh) Hazal berencana pergi untuk menganggu Cansu.

Saat Cansu dan Yigiz ngobrol
Sementara Gulseren dan Derya mendapat pesanan besar dan mereka tidak menyadari bahwa Cihan ada dibalik pesanan itu.

Bersama teman-temannya, mereka memberitahukan Cansu bahwa Yigiz benar-benar menyukainya karena selama ini tidak pernah mengundang gadis dari sekolahnya, Cansu mengatakan dia tidak tau apa bisa datang atau tidak  kemudian Cansu pergi kerena azmi menjemputnya. Hazal ngedumel sendiri semua membicarakan Cansu dan Cansu, kemudian dari belakang yigiz memanggil Hazal. Hazal memberitahukan yigiz bahwa Cansu pergi menemui pacarnya, yang dari klub berkuda. Hazal meminta yigiz untuk membantunya di pelajaran bahasa inggris dan yigiz mau membantu Hazal. Emang dasar si Hazal ini.. huh.

Saat Hazal membohongi Yigiz
Sementara Cansu menemui sepupu Gulseren di restoran Cihan yakni Seyit. Dan Seyit memberikan Cansu foto-foto keluarga, dan saat itu Cansu bertemu Gulseren karena Gulseren ternyata ada di restoran itu. Akhirnya ibu dan anak ini kembali bertemu. Mereka langsung berpelukan. Cansu sangat senang begitu juga Gulseren.

Cansu dan Gulseren berpelukan
Cansu dan Gulseren sangat senang, mereka kembali bertemu.