Episode dimulai dgn Jalal yg sedang bermain catur dgn Bhairam Khan. & Nasir juga sudah berdiri didekat Jalal, "aku sudah melakukan apa yg Anda perintahkan kepada saya." Ucap Nasir pada jalal, & Jalal senang mendengarnya & memuji Nasir yg sudah melakukan tugasnya dgn baik. Kemudian jalal beralih pada Bhairam khan
"Aku senang karena rajput akan bertarung satu sama lain & itu akan menguntungkan bagi kita. Aku akan membunuh Pangeran Pratap perlahan-lahan." Ucap Jalal pada Bhairam Khan, & Bahram khan menjawab ucapan jalal, "karena lubang ini rajputana dalam bahaya.".
"Tentara yg tewas akan kita ganti pakaiannya seperti tentara marwar, kita akan mengirim mayat tentara itu kepada maldev ji. setelah melihat ini, dia akan sangat marah." Ucap Jalal dgn liciknya
Dimarwar, saat Maldev Ji berjalan dgn beberapa prajuritnya, saat itu pula Maldev Ji bertemu dgn Sobhagyawati, setelah Maldev menyuruh prajuritnya pergi, Sobhagyawati mulai mengatakan pendapatnya pada maldev ji, tentang perang yg sudah salah dinyatakan oleh Maldev Ji & ia mengingat Maldev Ji harus memikirkan perasaan Phool. Sejenak Maldev terdiam mendengar ucapan Sobhagyawati namun Maldev teringat kembali pengkhianatan Raja Uday, Maldev ji berteriak pada Sobhagyawati, "jika Anda berpikir aku salah, maka Anda tdak akan menjadi Ratu dari marwar dari sekarang & seterusnya."
Tiba-tiba saja Phool datang menghampiri kakeknya ia mengungkapkan kekesalannya pada Maldev Ji namun Maldev ji dgn tenang menjawab semua ucapan Phool, "Dayang tdak membolehkan aku utk melakukan apa pun." Ucap Phool dgn kesalnya, setelah itu Phool segera pergi dari hadapan kakeknya.
Kemudian sobhagyawati mengatakan kepada Maldev Ji, "sekarang lihat dari mata Anda, bagaimana perasaan Phool saat ini?"
Saat mereka hendak berdebat lagi, tiba-tiba salah seorang prajurit datang menginformasikan pada Maldev Ji.
Dimewar, Pangeran Pratap & Raja Uday sudah pulang ke chittor, Ratu Jaywanta menyambut mereka dgn nampan Arti namun Ratu Jaywanta tdak jadi melakukan Arti pada keduanya karena melihat suasana tdaklah memungkinkan. Setelah Pangeran Pratap mengungkapkan rasa amarahnya, ia segera masuk kedalam istana. Raja Uday yg masih berada diluar, mengatakan pada Ratu Jaywanta kalau mereka Sudah diserang oleh Marwar, & kini ia akan segera berperang dgn Marwar.
Ratu Jaywanta tegang mendengarnya, & hanya bisa terdiam menatap Raja Uday yg melangkah masuk kedalam istana.
Di Marwar, Mayat2 tentara Marwar sudah banyak yg bergelimpangan didepan istana Raja Maldev. Maldev ji & Sobhagyawati kaget melihat banyak tentara mereka yg mati. Salah seorang Prajurit membacakan surat jalal dihadapan Maldev ji, Jalal mengambing hitamkan Mewar dalam surat tersebut. . Dgn amarah & suara lantangnya Maldev ji menyatakan perang dgn Mewar "sekarang hanya perang yg akan terjadi, tdak ada seorang pun yg bisa menghentikanya."
Dimewar, saat ketiga Ratu hendak melakukan pemujaan. Ratu Bathiani mengejek Vee Baiji, "semua ini terjadi adalah karena kau, kaulah yg menyebabkan perang ini.
Ratu Bathiani semakin menyudutkan Veebaiji karena kehadiranya, pernikahan Pangeran Pratap dibatalkan hingga peranglah yg akan terjadi antara mewar & mawar. Veebaiji merasa sedih mendengar semua ucapan Bathiani yg ditujukan utknya. Ratu Bathiani segera melangkah lebih dekat dihadapan Veebaiji & semakin menyudutnya dgn berbagai cacian, Veebaiji tampak berkaca2 mendengarnya hingga Ratu Jaywanta segera menghentikan Ratu Bathiani & menyuruh Veerbaiji utk pergi kekamarnya. Setelah Veerbaiji pergi, Ratu Btahiani mengungkapkan kekesalanya pada Ratu Jaywanta yg memilih membela Veerbaiji, Ratu Bathiani pun segera pergi meninggalkan Ratu Jaywanta sendirian.
Dimughal, tampak Jalal memainkan sebuah permainan bersama Bhairam Khan. Jalal yg melihat kegelisahan pada Bhairam khan, mencoba menanyakan keadaan pamanya, "apa yg terjadi?" Bahram khan mengatakan, "aku mengkhawatir tentang Pangeran Pratap." Karena ia berpikir Pangeran Pratap adalah seorang ksatria yg kuat, Bhairam Khan khawatir Pangeran Pratap tdak bisa dikalahkan jika dipeperangan nanti. Namun dgn tenang Jalal mengatakan kalau Maldev pasti mempunyai cara lain utk mengalahkan Pangeran Pratap.
Di marwar, Raja Maldevji dgn beberapa pejabat tampak mengadakan sebuah rapat utk perang nanti,. Sedangkan Bhairam khan masih menceritakan kekuatan Pangeran Pratap pada jalal, namun Jalal merasa yakin maldevji pasti bisa menemukan kelemahan Pangeran Pratap.
Dan dimarwar apa yg dikatakan oleh jalal benar tentang pemikiran maldevji, jika Maldev Ji mengetahui kelemahan Pangeran Pratap, Maldev ji mengatakan didepan pejabat istananya, "aku tahu Pangeran Pratap sangat berbahaya dalam perang, tetapi baginya aku akan memilih guru raghvendra."
Jalal & Bhairam Khan masih berbicara tentang peperangan, mereka membayangkan perang yg akan terjadi antara mewar & Marwar nantinya.
Dimewar, Raja Uday & Pangeran Pratap sedang mengawasi Prajurit mereka yg sedang berlatih utk persiapan perang nanti. Keduanya tampak membahas perang & Pangeran Pratap juga membicarakan stratedi dari gurujinya dimedan perang nanti. Kemudian Jait singh ji datang, Raja uday heran dgn kedatangan Jait singh keistananya. Raja Uday menyambut kedatangan Jait singji dgn baik. "Ranaji, aku akan mendukung Anda, perang ini terjadi karena anak saya." Ucap Jaith singji yg mengungkapkan maksud tujuannya pada Raja Uday.
"kami sangat berterima kasih kepada Anda." Ucap Raja Uday sambil memeluk Jait singh ji.
DiBijolia, Mamrat ji menggendong putra kecilnya, dgn semangatnya Mamrat ji menceritakan tentang nenek moyang mereka kepada putra kecilnya. Ajabde yg juga ada disana, juga ikut mendengarkan cerita dari ayahnya. "Ayah, juga menceritakan kisah kerjasama kita dgn Mewar secara baik." mamrat ji marah mendengarnya "mereka juga menghinaku." Tutur Mamrat ji geram. "Bagaimana tentang persahabatan kita selama ini?" Tanya Ajabde yg sudah berdiri menghampiri Mamrat Ji.
Dgn amarahnya Mamrat ji menceritakan penghinaan mereka pada putrinya selama berada dichittor. "Kau sudah melakukan persahabatan dgn dia, tapi apa yg terjadi? keluarganya menghinamu." Dgn perasaan sedih Ajabde segera pergi meninggalkan ayahnya.
Dimewar, jait singh menemui putrinya dikamar. Mereka tampak membahas siapa yg akan didukung saat perang nanti,karena keluarga mereka juga Ada di Marwar yaitu Sobhagyawati. Jait singh mengatakan, "Aku akan mendukung uday singh." Setelah mengatakan hal tersebut Jait sing segera pergi & dari balik tirai Ratu Jaywanta menguping pembicaraan antara mereka berdua.
Dimarwar, Maldev memerintahkan kepada mentrinya utk memanggil guru raghvendra ji, utk persiapan perang nanti. Namun UMa Devi datang ditengah2 pembicaraan mereka.
Uma Devi menyuruh semua mentri utk pergi, karena ia ingin berbicara secara pribadi dgn Maldev Ji, setelah semua orang pergi, Maldev ji menanyakan apa yg ingin dibicarakan oleh Uma Devi.
Guru raghvendra adalah titik kunci dari perang ini. Jadi Andalah yg harus mengundang dia secara pribadi." Maldev ji bertanya maksud dari ucapan istrinya, "mengapa kau menyuruhku melakukan ini?" Uma Devi ingin Pangeran Pratap dikalahkan, "aku ingin jagmal menjadi raja dimewar." Uma Devi segera pergi meninggalkan Maldev Ji setelah ia mengungkapkan tujuannya pada suaminya tersebut.
Disisi lain, guru raghvendra sedang tertidur mendapat pengobatan dari seorang tabib, dalam tidurnya guru raghvendra mengingat semua kejadian dimedan perang, ia ingat murid kesayanganya telah gugur membela tanah air mereka. Namun Guru Raghvendra terbangun & berteriak memanggil nama Pangeran Pratap, tabib menenangkan Guruji, Cakrapani mengatakan kepada guruji atas kemenangan mereka karena sudah berhasil mengalahkan Prajurit mughal yg memasuki benteng mereka. "aku tdak senang dgn kemenangan ini."
Jawab Guruji ketika mengingat kerabatnya banyak yg tewas. Vaid ji(tabib) menjawab, "itu belumlah seberapa, ketika mewar & marwar nanti berperang, begitu banyak rajput akan akan mati di dalamnya." Guruji segera berdiri setelah mendengar ucapan dari tabib, Cakrapani berusaha membujuk gurunya utk beristirahat karena kondisinya yg belum pulih "Pangeran Pratap akan membutuhkan bantuan aku melawan Raja Maldev."
Saat itulah Guru Raghvendra kaget melihat Raja Maldev datang ketempatnya, Gruji segera memberi salam pada Maldev ji.
Maldev ji langsung mengatakan tujuanya kepada Guruji, "aku punya beberapa pekerjaan utk Anda, tapi aku tdak akan mengambil lebih banyak waktu anda."
Kemudian Maldev ji menceritakan kisah mahabharat & perangkap guru ji. "Apa kau akan melawan kami, kau pilih mewar, atau bergabung dgn marwar." Tiba-tiba saja salah seorang murid mengumumakan kedatangan Pangeran Pratap, saat itulah Pangeran Pratap langsung masuk kedalam perguruan & memberis salam kepada gurunya.
Maldev ji menatap kearah Pangeran Pratap dgn amarahnya, ia mengingat penghianatan Raja Uday dulu. Maldev ji membuka pedangnya namun guru ji segera menghentikan Maldev ji. "Anda harus mematuhi aturan ashrama saya." Guruji memohon pada Maldev ji agar mematuhi peraturanya, Maldev ji pun menuruti ucapan Guruji utk memasukan kembali pedanya. Sedangkan Pangeran Pratap hanya memandangnya dgn geram.
"nenek moyang Anda sudah berjanji kalau mereka akan berperang utk membela kami. Aku ingin kau menepati janji nenek moyangmu dgn bergabung dgn Marwar dalam perang nanti." Tutur Maldev Ji pada Guruji
Namun Pangeran Pratap segera membantah ucapan Maldev Ji, "guruji akan bergabung dgn kami."
Maldev ji juga ikut membantah ucapan Pangeran Pratap. Pangeran Pratap pun segera meminta kepastian dari Gurunya, ia ingin gurunya bergabung dgn Mewar. Maldev ji berusaha mengancam Guruji. & saat Pangeran Pratap bersitegang dgn Maldev Ji, guru raghvendra segera menghentikan mereka.
"Beri aku waktu utk berpikir." Ucap Guru RaghvendraRavendra sambil mengatup kedua tangannya dihadapan Maldev ji.
Malam harinya, Pangeran Pratap tampak mempersiapkan anak panahnya. Pangeran Pratap mengingat semua ucapan Maldev ji saat diperguruan tadi. Veer Baiji datang menghampiri Pangeran Pratap, tanpa menoleh kearah Veer baiji Pangeran Pratap mengungkapkan kegundahan hatinya pada ibu barunya itu. Namun Veer baiji meminta tolong pada Pangeran Pratap utk menghentikan perang ini.
Dimughal, Jalal sedang makan bersama Bhairam Khan.
"jika ada yg memohon ke Pangeran Pratap utk menghentikan perang ini maka apa yg akan terjadi?" Tanya Bhairam khan pada Jalal.
Beralih kemewar, dimana Veerbaiji masih memohon pada Pangeran Pratap utk menghentikan perang tersbut. "Jika perang terjadi, aku tdak ingin melihat kakaku menjadi janda. Aku mohon, tolong hentikan perang ini." Pinta Veer baiji sambil mengatupkan kedua tanganya dihadapan Pangeran Pratap.
Kembali kemughal, Jalal. Menjawab rasa penasaran dari Bhairam khan, "aku tahu Pangeran Pratap, ia tdak akan menghentikan perang ini, karena Pangeran Pratap adalah seorang yg percaya dgn prinsipnya. Pangeran Pratap akan melakukan apapun."
Kembali kemewar, Ucapan Jalal benar tentang pemikiran Pangeran Pratap, dimana Pangeran Pratap tetap pada pendiriannya utk berperang. Dgn geram Pangeran Pratap mengatakan, "maldev telah menyerang duluan & aku berjanji pada diri sendiri, aku akan membalas dendam, hingga perang ini akan tetap terjadi." Ucap Pangeran Pratap dgn lantang. BACA SELANJUTNYA || Mahaputra Episode 240