12/04/2015

Antara Nur dan Dia Episode 4


SINOPSIS Antara Nur dan Dia Episode 4 Tayang 4 Desember 2015

Yigit dan bibinya sedang berada di dalam mobil perjalanan ke rumah sakit dan mereka tengah mengobrol.
Nur pergi ke kamar mandi dan menemukan gunting nur langsung berlari ke arah pintu dan mencoba membuka pintunya dengan gunting 
Yigit dan bibinya sampai di RS dan mereka bertemu dngan dokternya, dokter memberikan kabar terbaru dri iclal.
Iclal mulai berjalan dan saat itu dia kluar ruangan dan bertemu dengan yigit, dia mendekati yigit dan langsung memeluknya tpi yigit tidak merespon.
Nur berhasil membuka pintu kamarnya, dia melihat baju pengantinnya dan teringat saat dia menikah, dia langsung melihat ke arah baju yg di bawa yigit, dia lalu merusak gaun nya dengan gunting sambil menangis.
Yigit dam bibinya dalam perjalanan pulang.
Elmas membuka sebuah kotak perhiasaan dan melihat kalung emasnya dan menyimpannya di dalam lemari.
Nur melempar gaun pengantinnya ke lantai dan menginjaknya sambil terus menangis dan dia langsung berlari ke rumah bibinya.
Nur melihat ke dalam rumah bibinya dan bibinya yg melihat nur langsung saja menyerang nur dengan smua pertanyaan dan memukul nur dengan handuk kecil yg di pegangnya dia terus mengoceh pada nur sedangkan nur hanya bisa diam dia tdak tau apa yg bisa dia jelaskan, nur mencium tangan bibinya dan berkata sesuatu dan bibinya langsung menyuruh nur masuk.
yigit dan bibinya dalam perjalanan pulang dri rumah sakit. 
Yigit sampai di rumah dia langsung masuk ke kamarnya dia terkejut melihat pintu kamarnya terbuka dia memanggil nur dan yigit melihat gaun nur ada di lantai, yigit terus saja memanggil nur dia mengambil gaun itu dan berteriak memanggil nur.
Bibi datang dan melihat yigit dengan sembunyi sembunyi.
Yigit langsung keluar dan berjalan ke rumah bibi hafizah, dia memanggil bibi hafizah dan langsung masuk ke dalam rumahnya tpi yigit langsung terdiam saat melihat nur ada disana, elmas dan hafizah bertanya pada yigit tpi yigit hanya diam, nur langsung pergi ke kamarnya dan yigit pergi dari rumah bibi hafizah.
nur berbicara sendiri di kamarnya dia terlihat sangat gelisah.
Di malam hari yigit berdiri di luar dan pandangannya kosong lalu cahid datang menemaninya mereka terlibat pembicaraan.
Setelah bicara panjang lebar cahid pergi meninggalkan yigit.
Bibi berada di kamar dan adiknya yigit datang menemuinya.
Keluarga paman tayyar sedang makan malam termasuk nur dan tayyar berkata sesuatu nur mencoba menenangkan bibinya tpi tayyar malah marah, tayyar memukul meja makan dan berdiri menghampiri nur dia memegangi nur dengan keras dan terus bicara nur hanya diam melihatnya, putranya mencoba menenangkan tayyar tpi malah dia memukul anaknya, nur menghentikan tayyar dan berbicara pada tayyar bibi hafizah mencoba menenangkan nur tpi nur terus bicara tayyar diam mendengar perkataan nur, tayyar pergi dari ruang makan, hafizah memeluk putranya dan menangis.
Keluarga yigit sedang makan malam juga tpi tanpa yigit, mert bertanya dimana ayahnya, tpi adik yigit mengatakan agar mert harus memakan makanannya, mert terus saja bicara dan dia juga membahas tentang nur tpi bibi tidak suka mendengar mert bercerita tentang nur dia memarahi mert bahkan dia sampai menghukum mert dengan menjewer telinga mert, mert meringis kesakitan tapi bibi trus memarahi mert, adik yigit mencoba mengehentikan bibinya, yigit masuk ke ruang makan dan melihat mert seperti itu dia memanggil bibinya, mert berlari ke ayahnya, yigit langsung menggendong mert, semuanya diam dan yigitpun berlalu membawa mert ke kamarnya.
Elmas masuk ke kamar, nur dan elmas pun mengobrol. 
Yigit mencoba menenangkan mert tapi mert terus saja menangis, yigit bicara pada mert dan mert sepertinya sedang membahas ibunya.
Nur dan elmas masih saja terlibat dengan obrolan serius tapi tiba tiba elmas berdiri memgambil baju dari lemarinya dan menutup pintu lemari dengan keras dia sepertinya marah dengan nur.
Yigit datang menemui bibinya dan bibi menunjukkan album foto pernikahan yigit dan iclal.
Sepertinya bibi mencoba mengingatkan smuanya tapi yigit malah berbalik marah pada bibinya.
Nur sedang melihat buku hariannya
Sedang elmas sudah tidur.
Dia melihat fotonya dengan yigit saat jalan2 nur meremas foto itu, nur pergi keluar dan kebetulan di luar juga ada yigit, yigit melihat nur keluar, nur menghampiri yigit dia bicara dengan yigit sambil menangis dan melempar remasan foto itu pda yigit, nur pergi dan yigit mengambil foto itu.
Yigit terus saja memandangi fotonya dengan nur dan dia juga melihat cicin yg ia berikan pada nur.
Bibi sedang memaikan jaket pada mert dan dia seperti menyanjung mert, yigit datang dan menyuruh mereka untuk bersiap.
Nur sedang melihat bibinya mengelap kaca dan mereka sambil bicara.
Yigit, bibi, mert dan adik yigit bersiap untuk mengantar mert ke sekolah, hafizah yg melihatnya langsung menghampiri mert, yigit dan nur saling pandang, mert memanggil nur dan dia langsung berlari ke arah nur, tapi bibi tidak suka mert bicara dengan nur, dia lansung memanggil mert dengan kasar.
Bibi hafizah berkata pada nur kalau mert menyukai nur.
Mereka sudah sampai di sekolah mert dan adik yigit mengabadikan moment itu dengan memotret yigit, mert dan bibinya.
Mert terus bicara tentang ibunya, yigit dan bibi mencoba menghiburnya, bibi sedih mendengar perkataan mert akhirnya guru mert datang dan membawa mert ke dalam kelas.
nur memasukkan smua bajunya ke dalam koper dan duduk di atas ranjang.
Iclal sedang belajar berjalan di temani perawatnya, dia tampak sangat berusaha untuk bisa berjalan dengan normal.
Dokter menbicarakan perkembangan iclal.
Nur menulis di kertas dan meninggalkan kertasnya di atas kasur, ia lalu melihat paman tayyar ada di bawah dia tak jadi turun.
Yigit memberikan foto kluarganya pada iclal dan iclal menebak satu persatu yg ada di foto tersebut lalu dia memegang tangan yigit lalu dokter memberikan satu foto lgi tapi iclal terlihat bingung dia tidak ingat kalau dia sudah memilik anak.
Di dalam kelas guru mert menyuruh mert berbicara,mert seperti bercerita tentang ayah dan ibunya lalu teman2 yg lain seperti mengejeknya.
Bel berbunyi semua murid kluar kelas kecuali mert.
Iclal spertinya belum percaya kalau dia punya anak, smua mencoba menjelaskan pada iclal, iclal meminta cermin dokter menunjukkak letak cermin dan iclal langsung berkaca tapi dia menangis (entah apa masalahnya) yigit langsung keluar,dokter dan bibi mencoba menenangkan iclal.
Tiga anak laki laki menemui mert yg baru saja keluar kelas mereka mengganggu mert dan mengejeknya, mert marah dan temannya langsung menyerang mert.
Bibi bicara dengan nada marah pada yigit di luar ruangan.
Dokter menemui mereka.
Setelah mendengar kata kata bibi yigit masuk ke dalam ruangan iclal, iclal ingin memegang tangan yigit tapi yigit ragu memberikan tangannya pada iclal.
Iclal memegang tangan yigit dan berbicara dengan nada sedih, bibi menguping mereka dari pintu.
Seorang suster memberikan obat pada bibi.
Paman tayyar pergi dan nur siap2 turun membawa kopernya, di luar dia bertemu mert dia terkejut melihat dahi mert terluka dia menghampiri mert dan bertanya padanya, nur kembali memasukkan kopernya ke dalam rumah dan membawa mert ke dalam untuk mengobati luka mert.
Yigit dalam perjalanan pulang dia menyebut nama nur.
Di dalam kamar mert nur mengobati luka mert dan meberinya hansaplast dan mereka bicara tiba tiba bibi datang dia tidak suka melihat nur, bibi menyuruh mert keluar, bibi menutup pintu kamar, nur berniat untuk keluar tpi bibi langsung menghalanginya, dia marah marah pada nur, nur mencoba menghindar tpi bibi berteriak dan langsung menampar nur sampai nur terjatuh ke ranjang, bibi terus menerus menampar nur dan terus berteriak, nur mencoba lari dari bibi.
Yigit sudah di jalan menuju rumahnya dia hampir sampai di rmah.
Nur berada di tangga dia sperti tidak punya tenaga dan diapun duduk di tangga bawah tapi bibi langsung menariknya dan mendorong nur hingga nur pingsan.
Cahid yg melihatnya terkejut dengan kelakuan bibinya, dia langsung berlari ke arah nur dan mencoba menyadarkan nur, pipi sebelah kiri nur lebam dan ada luka cakaran di leher sebelah kiri (ganas benar ni bibi).
Cahid memarahi bibinya tpi bibinya malah tersenyum, cahid mengambil hpnya dia berniat Untuk menelfon tapi bibinya langsung mengambil hp cahid.
Yigit sampai di rumah, mert memanggil ayahnya, yigit bertanya kenapa dahi mert terluka.
Cahid berbicara pada bibinya tapi bibi malah marah pada cahid, bibi pergi meninggalkan cahid dan nur.
Mert bercerita pada ayahnya, dia juga menyebut nama nur.
Yigit melihat nur di papah keluar oleh cahid nur masih sangat lemah, yigit langsung mengambil alih memapah nur, bibi hafizah baru saja sampai dan melihat nur terluka dia langsung membuang belanjaannya dan bibi membawa nur ke dalam rumah, bibi sangat hawatir dengan nur.
Cahid berkata kalau bibinya yg melakukan ini pada nur. BACA SELANJUTNYA DI || SINOPSIS Antara Nur dan Dia Episode 5